
Internasional
Israel Bunuh 27 Anak-Anak Gaza per Hari
Israel terus menyerang rumah warga dan tenda pengungsi.
GAZA – Pasukan penjajah Israel melanjutkan serangan mereka di Jalur Gaza, menargetkan berbagai lokasi, mengakibatkan banyak orang mati syahid dan terluka. Sementara itu, Dana Anak-anak Perserikatan Bangsa-Bangsa (UNICEF) mengonfirmasi bahwa Israel membunuh 27 anak setiap hari di Jalur Gaza.
Koresponden Aljazirah mengutip sumber medis yang mengatakan bahwa 25 warga Palestina syahid dalam serangan udara Israel di beberapa wilayah di Jalur Gaza sejak fajar pada Jumat. Di antara para korban adalah 10 korban serangan udara Israel yang menargetkan dua rumah di selatan kota Bani Suhaila di Khan Yunis, selatan Jalur Gaza.
Koresponden kami menambahkan bahwa tim pertahanan sipil, dengan bantuan penduduk setempat, berupaya semaksimal mungkin untuk menyelamatkan mereka yang masih hilang di bawah reruntuhan.
Koresponden melaporkan bahwa lima warga Palestina, termasuk dua anak-anak dan seorang wanita, syahid dalam serangan udara Israel yang menargetkan sebuah rumah di daerah Tel al-Zaatar di Jalur Gaza utara pada dini hari tadi.

Sumber-sumber Palestina mengatakan bahwa pasukan pendudukan Israel melepaskan tembakan keras ke rumah-rumah di sebelah timur kamp pengungsi Maghazi di Jalur Gaza tengah, dan juga menghancurkan sejumlah bangunan tempat tinggal di sebelah timur Kota Gaza.
Koresponden Aljazirah membenarkan bahwa tentara pendudukan Israel melakukan operasi pengeboman berturut-turut yang menargetkan bangunan tempat tinggal di kota Rafah, di selatan Jalur Gaza.
Perkembangan ini terjadi sehari setelah 46 warga Palestina—termasuk dua keluarga—syahid dalam serangan udara Israel, serangan drone, dan tembakan artileri, yang menargetkan warga sipil di dalam rumah, tenda, tempat berlindung, dan berbagai pertemuan sipil.
Catherine Russell, Direktur Eksekutif UNICEF, mengatakan dunia seharusnya dikejutkan oleh gambaran anak-anak yang terbakar di tenda-tenda di Gaza. Dia menambahkan bahwa 24 jam terakhir ini merupakan masa yang mematikan bagi anak-anak Gaza, dengan 15 anak tewas dalam serangan udara di tenda, termasuk seorang anak cacat yang dibakar sampai mati.
A devastated Palestinian woman scatters flowers over the body of her sister, who was killed last night in an Israeli airstrike on Khan Younis in the southern Gaza Strip. pic.twitter.com/bo9o2uI7hK — Quds News Network (QudsNen) April 18, 2025
Russell menjelaskan, laporan menunjukkan hampir 600 anak tewas di Gaza dan lebih dari 1.600 lainnya terluka sejak runtuhnya penembakan tersebut.
Pejabat internasional tersebut meminta semua pihak yang berkonflik untuk menghormati hukum kemanusiaan internasional, melindungi warga sipil, memfasilitasi akses bantuan, membebaskan sandera, dan memperbarui gencatan senjata.
Sementara itu, juru bicara UNICEF di Palestina, Kazem Abu Khalaf, mengatakan kepada Al Jazeera bahwa sekitar 16.000 anak telah terbunuh sejak awal perang di Gaza, yang berarti setidaknya 27 anak terbunuh setiap hari di Jalur Gaza.
Abu Khalaf membenarkan bahwa jumlah anak syahid di Jalur Gaza meningkat sejak Israel melanjutkan agresinya ke Gaza pada 18 Maret.
Breaking: Several Palestinians, including children, were killed after the Israeli occupation forces bombed a home in Tal Al-Zatar, Gaza City. pic.twitter.com/y1xCNiS4Lx — Quds News Network (QudsNen) April 17, 2025
Dengan blokade bantuan yang masih berlaku hingga hari ke-45, PBB telah memperingatkan akan terjadinya keruntuhan kemanusiaan di Jalur Gaza karena persediaan makanan habis.
Dalam konteks ini, Juru Bicara Sekretaris Jenderal PBB Stéphane Dujarric mengatakan bahwa Israel sebagai kekuatan pendudukan berkewajiban menjamin ketersediaan pangan, perbekalan kesehatan, dan layanan kesehatan masyarakat di Jalur Gaza.
Dengan dukungan Amerika, Israel telah melakukan genosida di Gaza sejak 7 Oktober 2023, menyebabkan lebih dari 167.000 warga Palestina syahid dan terluka, kebanyakan dari mereka adalah anak-anak dan wanita, dan lebih dari 11.000 orang hilang.
Gerakan “Literasi Umat” merupakan ikhtiar untuk memudahkan masyarakat mengakses informasi. Gerakan bersama untuk menebarkan informasi yang sehat ke masyarakat luas. Oleh karena informasi yang sehat akan membentuk masyarakat yang sehat.
Setelah Hancurkan Semua Gedung di Gaza, Israel Sasar Tenda Pengungsi
Israel terus menghalangi masuknya makanan dan bantuan ke Gaza.
SELENGKAPNYAGiliran Ratusan Polisi Israel Tolak Perang di Gaza
Penolakan perang membuat sulit pemenuhan pasukan cadangan Israel.
SELENGKAPNYAHentikan Genosida di Gaza Sekarang Juga!
Butuh perlawanan terhadap mesin pembunuh sistematis yang dikomandoi rezim kolonial Israel.
SELENGKAPNYA