Warga menggunakan pakaian hazmat dan masker melintasi jalan Seattle, Washington, AS, Kamis (26/3) | AP

X-Kisah

Gotong Royong ala AS untuk Membuat Masker

 

Gotong Royong Produksi Masker Selama beberapa hari terakhir, Bill Purdue (57 tahun) meninggalkan pekerjaannya di bidang konstruksi di Washington, Amerika Serikat (AS). Dia bergabung dengan teman-temannya memotong kain katun dan menjahitnya menjadi masker.

Purdue ingin membantu pekerjaan para tenaga medis di negaranya dalam menangani pasien virus korona baru Covid-19. Saat ini rumah sakit, dokter, dan perawat di AS memang sangat membutuhkan pasokan alat pelindung diri, termasuk masker. Di tengah pekerjaan menangani pasien Covid-19, mereka meminta bantuan publik dengan mengatakan masker yang dibuat sendiri lebih baik daripada tidak ada sama sekali.

“Apa pun yang diperlukan untuk menyelesaikan pekerjaan, itulah yang ingin saya lakukan,” kata Purdue kepada Associated Press, kemarin.

Dia dan temannya Mike Rice secara khusus merespons Deaconess Health System (DHS) di Evansville yang meminta pertolongan publik.

photo
Warga membangun penampungan untuk mereka yang tak punya rumah untuk mengisolasi diri di Seattle, Washington AS. - (AP)

Juru bicara DHS Pam Hight mengatakan sistem rumah sakit menyadari bahwa mereka kekurangan alat pelindung diri jika kasus infeksi melonjak seperti di tempat lain. Oleh sebab itu para pejabat DHS memutuskan membuat dan mengunggah video yang meminta bantuan publik, kemudian dibagikan secara masif.

“Kami memiliki orang-orang yang ingin mengirimkannya (masker) kepada kami dari seluruh AS dan kami mulai berkata 'Tolong, tolong manfaatkan mereka di komunitas Anda'. Itu menghangatkan hati kita, orang-orang sangat baik,” kata Hight.

Dia mengatakan DHS berharap dapat mengumpulkan ribuan masker pekan ini. Masker akan dihimpun di sebuah lokasi di luar rumah sakit dan dibersihkan terlebih dulu sebelum dibagikan kepada perawat dan dokter. Sebagian di antaranya akan dikirim ke panti jompo dan penampungan tunawisma setempat.

Wendy Byard dari Lapeer, Michigan, turut membuat masker secara sukarela. Hal itu dia lakukan setelah putrinya yang bekerja sebagai perawat di rumah sakit di pinggiran kota Detroit, hanya mengenakan satu masker sepanjang hari.

“Jika perawat berhenti atau terlalu lelah atau bahkan menjadi sakit, maka kita tidak memiliki garis depan lagi,” kata Byard. Perancang busana Briana Danyele (24 tahun) meninggalkan Italia bulan lau dan kembali ke rumah ibunya di South Carolina.

Dia berinisiatif mengubah ruang tamu menjadi pabrik mini untuk membuat masker. Sama seperti Purdue dan Byard, Danyele berpartisipasi membuat masker secara sukarela. Tanpa bantuan tim, Danyele berhasil membuat 200 masker. Dia membagikannya ke perawat dan rumah sakit di Florida, Georgia, Indiana, Illinois.

“Jika saya satu orang membuat 200 masker, bayangkan apa yang bisa kita semua lakukan. Sangat menyedihkan bahwa kita pada situasi ini, tapi ini memberi semangat,” ucapnya.

Namun, Presiden American Society of Anesthesiologists Mary Dale Peterson menolak menerima tawaran sukarelawan untuk membuat masker. Dia juga menjadi chief operating officer di Corpus Christi, Texas, sebuah rumah sakit anak. Ia menuntut masker bermutu tinggi.

"Memakai masker buatan sendiri adalah pilihan terakhir bagi staf saya,” ujarnya.

Pejabat federal telah mengimbau pekerja medis di rumah sakit mengenakan masker bedah ketika merawat pasien yang mungkin terinfeksi Covid-19. Hal itu disampaikan di tengah laporan menipisnya persediaan masker respirator N95.

Pekan lalu, Pusat Pengendalian dan Pencegahan Penyakit AS (CDC) memperbarui panduannya. Mereka mengatakan rumah sakit yang kehabisan masker bedah harus mempertimbangkan untuk menggunakannya kembali dan mengenakannya sepanjang sif. Jika rumah sakit benar-benar kehabisan stok, CDC menyarankan mereka menggunakan syal atau bandana sebagai upaya terakhir. Beberapa pejabat kesehatan di sana telah memperingatkan masker kain mungkin tidak melindungi seperti masker medis. n 

Gerakan “Literasi Umat” merupakan ikhtiar untuk memudahkan masyarakat mengakses informasi. Gerakan bersama untuk menebarkan informasi yang sehat ke masyarakat luas. Oleh karena informasi yang sehat akan membentuk masyarakat yang sehat.

Donasi Literasi Umat