Pekerja mengemas beras di Pasar Induk Beras Cipinang (PIBC), Jakarta, Rabu (18/3/2020). | ANTARA FOTO

Ekonomi

Pembatasan Pembelian Kebutuhan Pokok Dicabut

Pasokan beras di pasar induk dijamin aman.

 

JAKARTA -- Kementerian Perdagangan (Kemendag) menyatakan, pembatasan pembelian barang kebutuhan pokok bagi konsumen telah dicabut. Dengan begitu, masyarakat bisa berbelanja kembali sesuai keinginannya. "Baru kemarin (Kamis) kami koordinasi dengan Satgas Pangan. Sudah ada surat dari Satgas Pangan terkait pembatasan itu sudah dicabut," ujar Direktur Jenderal Perdagangan Dalam Negeri Kemendag Suhanto di Jakarta, Jumat (20/3).

 

Suhanto menjelaskan, kebijakan pembatasan pembelian itu diberlakukan dengan berbagai tujuan baik, di antaranya menghindari masyarakat melakukan pembelian berlebihan akibat kepanikan wabah virus korona baru atau Covid-19. "Karena, sebagaimana diketahui, begitu ada info virus korona merebak, masyarakat melakukan pembelian lebih daripada yang dibutuhkan. Sehingga, keluarlah edaran dari Satgas Pangan," katanya menjelaskan.

Meski begitu, berdasarkan ketersediaan barang yang masih memadai di seluruh pedagang, maka pembatasan itu dicabut. \"Mulai hari ini (kemarin), per tanggal surat itu, ada surat dari Satgas Pangan, edaran tersebut (pembatasan) sudah dicabut kembali,\" tutur Suhanto.

 

Ketua Umum Gabungan Pengusaha Makanan dan Minuman Indonesia Adhi S Lukman menilai, kebijakan pembatasan pembelian tersebut tidak tepat. "Menko Perekonomian (Airlangga Hartarto) sudah bicara juga dengan Bareskrim, kita semua sepakat itu bukan cara tepat," ujarnya.

Adhi menjelaskan, produksi barang saat ini masih berjalan lancar. Menurut dia, saat ini juga tidak ada kekurangan stok barang sehingga dia meyakini tidak perlu ada pembatasan konsumsi.

 

Sebelumnya, demi menjaga agar tidak ada masyarakat yang melakukan penimbunan bahan pokok, Satgas Pangan Polri melakukan pengawasan stok bahan pokok dan penting (Bapokting). Polri meminta asosiasi pedagang membatasi pembelian. Satgas Pangan Polri sudah mengirimkan surat pada Asosiasi Pengusaha Ritel Indonesia (Aprindo), Pusat Koperasi Pedagang Pasar (Puskoppas), Asosiasi Pemerintah Provinsi Seluruh Indonesia (APPSI), dan Induk Koperasi Pedagang Pasar (Inkopppas). Organisasi diminta membatasi pembelian, yakni beras maksimal 10 kilogram (kg), gula maksimal 2 kg, minyak goreng maksimal 4 liter, dan mi instan maksimal 2 dus.

Sementara itu, Pasar Induk Beras Cipinang (PIBC) sebagai pusat distribusi komoditas beras mulai melepaskan stok dalam jumlah besar ke berbagai daerah menjelang panen raya. Pelepasan terus dilakukan untuk mempersiapkan ruang penyerapan bagi beras baru yang diproduksi petani.

Mengutip statistik PIBC, posisi stok terakhir hingga Kamis (19/3) hanya 24,6 ribu ton. Ketersediaan itu berada dalam batas minimal aman stok beras PIBC sebesar 25-30 ribu ton.

 

Direktur Utama PT Food Station Tjipinang Jaya sebagai operator PIBC, Arief Prasetyo Adi, mengatakan, meski stok terus berkurang, masyarakat tidak perlu khawatir. Ia menyampaikan, penurunan pasokan yang terus terjadi merupakan hal wajar. \"Pedagang memang sedang melepas stok lama karena sebentar lagi mau panen dan akan diperbarui dengan beras yang baru,\" kata Arief.

 

Arief mengatakan, penurunan pasokan beras di pasar induk sudah terjadi sejak dua minggu terakhir. Dia menambahkan, dalam kondisi normal volume pasokan harian di PIBC bisa di atas 40 ribu ton per hari. Ia memprediksi, stok beras akan terus mengalami penurunan hingga sekitar 22 ribu ton per hari.

Menurut Arief, permintaan beras dalam beberapa waktu terakhir juga mengalami kenaikan dari masyarakat. Sebanyak 72,84 persen beras didistribusikan ke wilayah Jakarta. Sementara, beras yang didistribusikan ke luar Jawa sekitar 8,53 persen dari stok yang keluar.

Kendati demikian, Arief menilai harga beras secara umum masih cenderung stabil. Rata-rata seluruh harga beras yang tersedia di PIBC hingga Jumat (20/3) sebesar Rp 10.337 per kilogram. Dia optimistis, situasi masih aman karena diperkirakan dalam satu bulan ke depan Indonesia akan memasuki masa panen raya untuk musim rendeng. "Tidak perlu khawatir tidak ada stok, kecuali kalau tidak ada panen itu yang bahaya," ujarnya.

 

Ketua Koperasi Pedagang PIBC, Zulkifli Rasyid, memastikan situasi perberasan akan aman hingga Ramadhan dan Lebaran. Dari pergerakan harian stok dan harga beras, belum menunjukkan potensi gejolak yang berbahaya dari sisi pasar induk. Pihaknya pun menegaskan tidak dibutuhkan impor beras untuk mengamankan pasokan dalam negeri. n 

Gerakan “Literasi Umat” merupakan ikhtiar untuk memudahkan masyarakat mengakses informasi. Gerakan bersama untuk menebarkan informasi yang sehat ke masyarakat luas. Oleh karena informasi yang sehat akan membentuk masyarakat yang sehat.

Donasi Literasi Umat