Presiden FIFA Gianni Infantino (kiri) bersama Ketua Umum PSSI Erick Thohir (kanan) menyaksikan laga play-off Timnas Indonesia U-23 melawan Timnas Guinea U-23 di Stadion Clairefontaine, Paris, Perancis, Kamis (9/5/2024). | ANTARA/HO-PSSI

Sepak Bola

Presiden FIFA: Timnas Indonesia Berada di Arah yang Benar

Erick Thohir berterima kasih atas perjuangan para pemain tim nasional Indonesia U-23.

JAKARTA - Presiden FIFA Gianni Infantino mengutarakan pesannya kepada para pecinta sepak bola Indonesia seusai menyaksikan laga play-off Timnas Indonesia U-23 melawan Guinea di Prancis, Kamis (10/5/2024). Menurut Gianni, timnas Indonesia sudah bergerak di arah yang benar.

"Pesan saya kepada semua orang di negara pecinta sepak bola Indonesia adalah bangga dengan tim Anda dan teruslah mendukung mereka dengan semangat yang sama karena mereka bergerak ke arah yang benar," ujar Gianni melalui akun instagram pribadinya, @gianni_infantino.

Dalam unggahan itu, Gianni juga menyertakan foto tim Garuda Muda sebelum pertandingan melawan Guinea untuk memperebutkan tiket berkompetisi pada Olimpiade Paris 2020.

photo
Pemain Timnas Indonesia U-23 berfoto jelang melawan timnas Guinea U-23 pada pertandingan playoff Olimpiade Paris 2024 yang berlangsung di INF Clairefontaine, Paris, Prancis, Kamis (9/5/2024) malam WIB.  - (Dok PSSI)

Ia mengatakan, dirinya telah menyaksikan langsung permainan tim asuhan Shin Tae-yong bermain di Clairefontaine, Paris. Timnas Indonesia, kata dia, gagal dalam kualifikasi bersejarah untuk Olimpiade dengan selisih yang sangat tipis (0-1).

Namun, penampilan Garuda Muda sudah berkembang ke arah yang bagus sehingga Gianni mengajak para pendukung agar terus memberikan dukungan dengan semangat yang sama.

Gianni juga menyampaikan terima kasih kepada Persatuan Sepakbola Seluruh Indonesia (PSSI) yang dipimpin Erick Thohir atas pencapaian yang diraih dalam membangun sepak bola Indonesia. "Pekerjaan fantastis yang dilakukan sejauh ini dan FIFA akan terus mendukung Anda di jalur ini,"katanya.

Ketua Umum PSSI Erick Thohir pun turut menanggapi unggahan Gianni dengan menyampaikan terima kasih atas dukungan FIFA terhadap sepak bola Indonesia. "Terima kasih atas perhatiannya yang luar biasa dan dukungan dari bapak presiden, Gianni Infantino yang menghadiri play-off Timnas Indonesia U-23," ujarnya.

Erick mengatakan, kemajuan sepak bola Indonesia sejauh ini tidak mungkin tercapai terlepas dari kepercayaan FIFA yang telah menjadi penyemangat bagi sepak bola Indonesia.

Terkait pencapaian Garuda Muda, Erick Thohir berterima kasih atas perjuangan para pemain tim nasional Indonesia U-23, yang telah melangkah sampai play-off antar konfederasi untuk memperebutkan satu tiket Olimpiade Paris 2024. Timnas Indonesia U-23 takluk 0-1 dari Guinea pada pertandingan di di Stade Pierre Pibarot, Clairefontaine-en-Yvelines, Prancis, Kamis.

Hasil tersebut memastikan tim sepak bola Indonesia gagal tampil di Olimpiade tahun ini. "Kita memang belum berhasil menginjak Olimpiade kali ini. Namun perjalanan panjang dan pencapaian yang ditorehkan para pemain, pelatih, dan ofisial timnas sejak Piala Asia, hingga play-off menunjukkan sepak bola kita punya kualitas untuk tampil di Olimpiade. Saya salut dan kita targetkan Olimpiade berikutnya. Terima kasih untuk perjuangan kalian,” ujar Erick seperti dikutip dari keterangan resmi tertulis yang diterima pewarta.

“Saya sampaikan terima kasih yang sebesar-besarnya untuk semua yang sudah mendukung. Terutama Pak Presiden Jokowi yang sudah memberikan perhatian yang sangat besar pada Timnas Indonesia. Seluruh pihak dan supporter yang sudah bahu membahu memperkuat Timnas baik secara langsung maupun melalui doa yang tak pernah putus. Terharu sekali melihat begitu besar antusiasme masyarakat Indonesia,” tambahnya.

Laga kontra Guinea merupakan jalur terakhir tim sepak bola Indonesia menuju Olimpiade Paris 2024. Dari tiga jalur sebelumnya, yakni finis di tiga besar Piala Asia U-23, Indonesia selalu menemui kegagalan.

Meski belum menembus Olimpiade di kesempatan ketiga ini, Erick tetap mempercayai pada program pematangan timnas yang mengandalkan kualitas talenta muda, pemain naturalisasi, dan training jangka panjang.

"Timnas ini punya generasi emas. Ada Witan Marselino, Rizki Ridho, Ernando, plus pemain naturalisasi. Lalu kita punya blueprint hingga 2045, dan kita konsisten lakukan pelatihan jangka panjang. Artinya program yang kita jalankan sudah on the track. Kita akan konsisten dan perbaiki yang masih kurang. Karena bagaimanapun, dengan pencapaian timnas U-23 ini kita punya kebanggaan baru dan terbukti sepak bola makin menyatukan Indonesia," jelas Erick.

photo
Pemain Timnas Indonesia U-23 berebut bola dengan pemain timnas Guinea U-23 pada pertandingan playoff Olimpiade Paris 2024 yang berlangsung di INF Clairefontaine, Paris, Prancis, Kamis (9/5/2024) malam WIB. - (Dok PSSI)

Dalam laga melawan Guinea, Indonesia menuai kekalahan 0-1. Gol semata wayang Guinea dibukukan oleh Ilaix Moriba melalui eksekusi penalti pada menit ke-29.

Guinea lebih banyak mendominasi permainan pada fase awal pertandingan. Pada menit kedua, Aguibou Camara melakukan percobaan tembakan yang masih melambung di atas gawang Ernando Ari.

Indonesia sedikit demi sedikit berusaha keluar dari tekanan. Tim Garuda Muda mendapatkan peluang bagus saat Nathan Tjoe-A-on mengecoh para pemain Guinea saat mendapatkan tendangan bebas. Alih-alih mengirim bola lambung, ia justru menyodorkan bola mendatar kepada Witan Sulaeman, sebelum umpan tarik Witan dapat dipatahkan lawan.

Pratama Arhan kemudian memiliki peluang pertamanya di laga ini. Pratama Arhan menerima bola panjang di sisi kiri, kemudian menggiring sebentar, dan melepaskan tembakan lurus ke kiper Soumaila Sylla.

Pada menit ke-28, Indonesia diganjar hukuman penalti, akibat Witan melanggar pemain lawan di kotak terlarang. Moriba yang menjadi algojo dapat melakukan tugasnya dengan baik untuk menaklukkan Ernando. 1-0 untuk Guinea.

Keunggulan 1-0 membuat Guinea semakin percaya diri. Dua kali mereka mendapatkan peluang bagus dari tendangan bebas Ousmane Camara yang melebar, dan tembakan Facinet Conte yang lurus ke arah kiper Ernando.

Menjelang turun minum, Indonesia sempat mencuri peluang, tetapi kedua peluang itu gagal berbuah gol. Pertama dari tembakan Marselino yang melambung, kemudian dari sepakan Rafael Struick yang diganggu pemain Guinea sehingga hanya menghasilkan lemparan ke dalam.

Ernando kembali menjadi penyelamat gawang Indonesia sebelum babak pertama usai. Guinea mendapat peluang akibat Nathan tidak sempurna menguasai bola panjang, bola kemudian dicuri Algassime Bah yang mendapat peluang satu lawan satu melawan Ernando, dan mampu digagalkan penyelamatan sang kiper.

Pada awal babak kedua, pelatih Shin memasukkan Alfeandra Dewangga untuk menggantikan Komang Teguh. Masuknya Dewangga memberi darah baru untuk lini belakang Indonesia.

photo
Pemain Timnas Indonesia U-23 Ramadan Sananta melepaskan tendangan saat melawan timnas Guinea U-23 pada pertandingan playoff Olimpiade Paris 2024 yang berlangsung di INF Clairefontaine, Paris, Prancis, Kamis (9/5/2024) malam WIB. - (Dok PSSI)

Namun gawang Indonesia kembali mendapat ancaman pada menit ke-54. Algassime Bah bergerak cepat di sisi kanan pertahanan Indonesia dan memancing kiper Ernando keluar dari sarangnya, bola kemudian dikirimkan kepada Alseny Soumah yang diteruskan dengan sepakan ke gawang. Beruntung, Nathan dan Dewangga mampu menggagalkan bola melewati garis gawang.

Guinea kemudian kembali mendapatkan hadiah penalti pada menit ke-73, karena tekel Dewangga kepada Algassime Bah. Keputusan wasit Letexier Francois itu diprotes keras oleh Shin, yang membuatnya diganjar dua kartu kuning secara beruntun dan harus meninggalkan area teknis.

Eksekusi penalti Guinea yang diambil oleh Algassime Bah ternyata gagal berbuah gol kedua. Sepakan Bah dapat ditepis oleh Ernando untuk membuat gawangnya tidak kemasukan lebih dari satu gol.

Pada fase akhir laga, timnas Indonesia berusaha mati-matian untuk menyamakan kedudukan. Namun semua pendekatan yang dilakukan, baik dari umpan diagonal, lemparan ke dalam panjang Arhan, maupun permainan bola pendek gagal menembus rapatnya pertahanan Guinea. Peluit panjang berbunyi, tiket Olimpiade pun menjadi milik wakil Afrika.

Gerakan “Literasi Umat” merupakan ikhtiar untuk memudahkan masyarakat mengakses informasi. Gerakan bersama untuk menebarkan informasi yang sehat ke masyarakat luas. Oleh karena informasi yang sehat akan membentuk masyarakat yang sehat.

Donasi Literasi Umat