Dompet Dhuafa bekerja sama dengan Nobu Bank dalam memberikan layanan kemudahan kepada masyarakat Indonesia dalam menyalurkan donasi zakat, infak dan wakaf melalui fitur yang dimiliki Nobu Bank. | Putra M Akbar/Republika

Ekonomi

DD dan Nobu Bank Mudahkan Ziswaf Melalui QRIS

Preferensi masyarakat untuk menyalurkan ziswaf telah bergeser dari tunai ke nontunai.

JAKARTA -- Dompet Dhuafa bekerja sama dengan Nobu Bank untuk pembayaran zakat, infak, sedekah, dan wakaf (ziswaf) menggunakan kanal digital melalui Quick Response Indonesia Standard (QRIS). Nobu Bank membantu lembaga filantropi tersebut untuk menerbitkan kode pembayaran menggunakan kode QR di pedagang yang bermitra (QR/merchant) sesuai standar dari Bank Indonesia tersebut.

Direktur IT and Operational Nobu Bank, Migi Trisnadi, menyampaikan, komitmen Nobu Bank untuk membantu lembaga filantropi mengakses dana masyarakat dengan lebih mudah. Kehadiran QRIS dapat membantu masyarakat berdonasi secara efisien dan cepat.

"Kami sudah bekerja sama dengan beberapa filantropi, termasuk Dompet Dhuafa," kata Migi dalam peresmian kerja sama di Cikini, Jakarta, Senin (9/3).

Ia meyakini proses digital dapat membantu pengelolaan dana masyarakat di lembaga filantropi menjadi lebih tertata. Selain toko komersial, lembaga sosial juga dinilai perlu untuk menggunakan QRIS untuk memudahkan masyarakat melakukan kebaikan.

Migi menambahkan, ini menjadi salah satu cara Nobu Bank untuk turut dalam upaya pengentasan kemiskinan dan peningkatan kesejahteraan. Karena, sebagai lembaga perbankan yang sangat teregulasi, Nobu Bank terbatas melakukan hal tersebut secara langsung.

Sementara itu, Nobu Bank sedang dalam proses pengembangan sistem kanal elektronik (e-channel) dan dalam waktu dekat akan segera berfungsi. Sehingga, masyarakat dapat mengakses fitur pembayaran zakat pada menu ATM Bank Nobu.

Nobu Bank juga menyediakan 1.500 label QRIS untuk disebar ke mitra rekanan dan tempat strategis lainnya agar dapat diakses masyarakat yang hendak berdonasi ke Dompet Dhuafa.

Direktur Utama Dompet Dhuafa Republika Imam Rulyawan mengatakan, pergeseran donasi melalui akses digital juga terus meningkat. Ia menunjukkan preferensi masyarakat untuk berdonasi telah bergeser dari tunai ke nontunai.

Di Dompet Dhuafa, pembayaran ziswaf melalui layanan bank mencapai 80 persen. Sebanyak 20 persen di antaranya dibayar melalui kanal digital, seperti uang elektronik atau dompet digital.

"Dengan adanya QRIS, bisa jadi naik ke 30 persen karena tidak ribet, tidak perlu input nomor rekening. Masyarakat hanya pindai saja bisa dari spanduk-spanduk," kata dia.

Dompet Dhuafa menargetkan terkumpul dana ziswaf sebesar Rp 450 miliar sampai Rp 500 miliar tahun ini. Pada 2019, dana ziswaf terhimpun sebesar Rp 285 miliar dan 65 persen di antaranya adalah dana zakat.

Terkait potensi, Badan Amil Zakat Nasional mencatat potensi zakat di Indonesia sebesar Rp 233 triliun pada 2019. Namun, pencapaiannya baru 3,5 persen.

Imam mengatakan, pada 2019 dibandingkan 2018, sebanyak 68 persen orang yang berwakaf uang setiap bulannya dilakukan dengan digital. Mereka berusia antara 20-35 tahun. Jumlah tersebut naik dari 48 persen pada tahun sebelumnya.

Gerakan “Literasi Umat” merupakan ikhtiar untuk memudahkan masyarakat mengakses informasi. Gerakan bersama untuk menebarkan informasi yang sehat ke masyarakat luas. Oleh karena informasi yang sehat akan membentuk masyarakat yang sehat.

Donasi Literasi Umat