Pekerja menyortir bawang putih asal Cina di kompleks pasar Legi Parakan, Temanggung, Jateng. | ANTARA FOTO/Anis Efizudin

Kabar Utama

Importir Kehabisan Stok Bawang Putih

Pelaku usaha meminta pemerintah membuka daftar importir yang masih memiliki stok bawang putih.

 

JAKARTA -- Sejumlah importir mengaku sudah tak memiliki stok bawang putih untuk dipasok ke distributor. Pelaku usaha pun kesulitan menjalankan arahan dari Kementerian Perdagangan untuk mendistribusikan  bawang putih dan menekan kenaikan harga. 

Ketua Perkumpulan Pengusaha Bawang Nusantara, Mulyadi, mengaku sudah mendapatkan arahan untuk segera menggelontorkan stok bawang putih impor. "Kalau anggota kami sudah mendapatkan imbauan, harus digelontorkan yang punya stok. Masalahnya, tidak semua importir punya stok," kata Mulyadi kepada Republika, Ahad (8/3).

Dia mengatakan, Kementerian Pertanian sudah mengeluarkan rekomendasi impor produk hortikultura (RIPH) sebesar 103 ribu ton. Hal itu pun kemudian ditindaklanjuti Kemendag dengan menerbitkan surat perizinan impor (SPI).

Menurut Mulyadi, pemerintah seharusnya dapat membuka data penerima RIPH dan SPI tersebut untuk menunjukkan transparansi dalam importasi komoditas bawang putih. "Kalau menurut Kemendag stok masih ada atau cukup, publish saja importir yang masih mempunyai stok," tutur Mulyadi.

Ketua II Perkumpulan Pelaku Usaha Bawang dan Sayuran Umbi Indonesia (Pusbarindo) Valentino menyatakan, saat ini banyak importir di dalam asosiasinya tak lagi memiliki stok bawang putih. "Di anggota kami, stok bawang putih sudah tidak ada," kata Valentino kepada Republika, Ahad (8/3).

Valentino menegaskan, saat ini sudah sangat dibutuhkan impor bawang putih. Untuk itu, Valentino menuturkan pemerintah harus lebih cepat mengeluarkan SPI dan RIPH baru bagi perusahaan atau importir bawang putih.

Pemerintah sebelumnya sudah menerbitkan SPI pada 26 Februari 2020 untuk impor bawang putih sebanyak 25.800 ton. "Anggota kami yang memperoleh SPI hanya 800 ton. Itu hanya 3 persen saja," ungkap Valentino.

Untuk itu, Valentino menegaskan, pemerintah harus segera menerbitkan izin impor baru untuk mengantisipasi kebutuhan bawang putih dalam periode puasa dan Lebaran 2020.

Harga bawang putih mengalami lonjakan sejak Januari 2020. Pada saat itu, berdasarkan data Pusat Informasi Harga Pangan Strategis (PIHPS), rata-rata harga bawang putih sebesar Rp 34.850 per kilogram (kg). Harga komoditas tersebut kemudian melonjak menjadi Rp 50.450 per kg pada Februari 2020.

 
Hingga 6 Maret 2020, rata-rata harga bawang putih masih berada di level Rp 45.900 per kg atau lebih tinggi dari batasan harga eceran sebesar Rp 35 ribu per kg. 
   

Harga bawang putih tertinggi tercatat berada di Nusa Tenggara Timur sebesar Rp 60.650 per kg dan terendah berada di Jambi sebesar Rp 37.250 per kg.

Ketua Asosiasi Hortikultura Nasional Anton Muslim Arbi mengharapkan izin impor bawang putih bisa segera diterbitkan untuk mendukung pasokan yang mulai menipis. "Kalau semua sudah oke, diproses, supaya izin cepat keluar," katanya.

Pengamat ekonomi dari Institute for Development of Economics and Finance (Indef), Bhima Yudhistira, mengatakan, pemerintah jangan sampai terlambat melakukan impor bawang putih. Bhima menyampaikan, komoditas bawang putih masih mengandalkan impor untuk memenuhi kebutuhan dalam negeri. 

Bhima mengatakan, wabah virus korona baru atau Covid-19 berpotensi mengganggu importasi dan distribusi bawang putih. Bhima pun menyarankan pemerintah untuk segera mencari kandidat negara lain yang siap melakukan ekspor bawang putih. "Jadi, jangan sampai terlambat cari impor dari negara lain misalnya ke Korea Selatan dan India," ujar Bhima. 

Menurut Bhima, menjelang Ramadhan dan Idul Fitri, kebutuhan pasokan pangan cenderung naik sehingga pemerintah perlu menjaga ketersediaan pasokan. Terkait dengan arahan Kemendag ke importir untuk menggelontorkan pasokan, Bhima juga mendesak pemerintah untuk segera melakukan penelusuran. “Perlu dilakukan deteksi dini juga kalau ada pihak importir yang sengaja tahan pasokan," ujar Bhima. n 

 

Gerakan “Literasi Umat” merupakan ikhtiar untuk memudahkan masyarakat mengakses informasi. Gerakan bersama untuk menebarkan informasi yang sehat ke masyarakat luas. Oleh karena informasi yang sehat akan membentuk masyarakat yang sehat.

Donasi Literasi Umat