An Israeli tank maneuvers along the Israeli border with the Gaza Strip, as seen from southern Israel, 15 November 2023. More than 11,100 Palestinians and at least 1,200 Israelis have been killed, according to the Israel Defense Forces (IDF) and the Pale | EPA-EFE/ATEF SAFADI

Kabar Utama

Pejuang Paksa Israel Tarik Tank dari Timur Gaza

Operasi militer gabungan antar faksi di Gaza ini menargetkan unit infanteri Israel dan tiga tank

Oleh RIZKY JARAMAYA

GAZA -- Kelompok Perlawanan Palestina terus menghalau serangan pasukan pendudukan Israel di berbagai wilayah Gaza. Para pejuang menghalangi upaya penjajah untuk maju di Jalur Gaza. Penjajah pun menderita banyak korban jiwa.

Operasi militer gabungan antar faksi di Gaza ini menargetkan unit infanteri Israel dan tiga tank di poros Al-Zaytoun di sebelah barat Gaza. Kelompok perlawanan  mengumumkan operasi gabungan di mana pejuang perlawanan dari Brigade Al-Qassam dan Brigade Al-Quds mampu menyerang tiga tank Israel di poros Al-Zaytoun dengan peluru anti-lapis baja tandem.

Serangan Hamas terhadap tank-tank Israel, dilansir pada Ahad (19/11/2023). - (Dok Hamas)

  ​

Koresponden Al Mayadeen di Jalur Gaza utara melaporkan konfrontasi kekerasan antara kelompok perlawanan dan pasukan Israel di Jalan Salah al-Din. Koresponden tersebut  membenarkan penarikan tank pendudukan Israel dari beberapa titik di tenggara dan barat laut Kota Gaza.

Menurut sumber lokal di Gaza, tank Israel mundur dari Ashqola, Al-Sabra, dan Al-Thalatheini di poros tenggara Kota Gaza. Brigade Al-Qassam mengebom kerumunan kendaraan pendudukan di poros selatan Gaza dengan serangan rudal. Mereka merilis adegan para pejuang menghadapi tank dan pasukan pendudukan.

Pejuang perlawanan Qassam juga berhasil menargetkan sebuah rumah di daerah Juhr al-Dik, di mana pasukan Israel bersembunyi, sebelum menyerbu rumah tersebut. Para pejuang berhasil membunuh serta melukai orang-orang yang masih berada di dalamnya.

photo
A Palestinian living in Lebanon chants slogans against France and French President Emmanuel Macron as he takes part in a protest in front of the French embassy in solidarity with Palestinians in Gaza, in Beirut, Lebanon, Monday, Oct. 16, 2023. The Arabic on the headband reads: No God but Allah and Muhammed is his messenger, al-Qassam Brigades. - (Lebanon Israel Palestinians)

Brigade Al-Quds mengumumkan perlawanannya menghadapi tentara Israel (IDF). Mereka menghantam tiga kendaraan militer dan sebuah buldoser D9 di poros Al-Zaytoun, sebelah timur Gaza selatan, menggunakan rudal anti-lapis baja.

Brigade Al-Quds mengumumkan pemboman pemukiman "Sderot" dan "Nir Am" dengan serangan rudal terkonsentrasi. Mereka juga mengebom pasukan pendudukan di Bayyarat Murtaja di lingkungan Al-Zaytoun dengan mortir, sehingga menimbulkan korban langsung.

Brigade Al-Quds menghancurkan massa militer di sekitar Resor Al-Nour dan kawasan Juhr Al-Dik dengan rentetan mortir.Brigade Al-Quds mempublikasikan adegan penyerbuan rumah sakit Al-Rantisi oleh 3 pejuang perlawanan setelah IOF bersembunyi di dalamnya.

Sementara itu, para pejuang Hamas melawan pasukan Israel yang mencoba masuk ke kamp pengungsi terbesar di Gaza pada Ahad (19/11/2023). Perlawanan gerilya Hamas di wilayah utara yang padat penduduk termasuk sebagian Kota Gaza dan kamp pengungsi Jabalia dan Beach yang luas, sangat sengit.

Para saksi mata melaporkan pertempuran sengit pejuang Hamas dan pasukan darat Israel yang berusaha masuk ke Jabalia, yang merupakan kamp terbesar di wilayah Gaza dengan populasi hampir 100.000 orang. Jabalia berulang kali menjadi sasaran pengeboman Israel yang telah menewaskan sejumlah warga sipil.

photo
Masked militants from the Izzedine al-Qassam Brigades, a military wing of Hamas, march with their weapons along the main road of Nusseirat refugee camp, central Gaza Strip, Thursday, Oct. 28, 2021. Arabic on the headband reads, No God but Allah and Muhammed is his messenger, al-Qassam Brigades. - (AP/Adel Hana)



Setelah fajar menyingsing pada Ahad, militer Israel meminta penduduk di beberapa lingkungan Jabalia untuk mengungsi ke Gaza selatan untuk menjaga keselamatan. Militer Israel menghentikan aksi militer antara pukul 10.00 hingga 14.00  pada Ahad untuk memperlancar evakuasi. Militer Israel mengklaim Hamas telah kehilangan kendali atas Gaza utara dan berusaha mencegah penduduk setempat bergerak ke selatan. Namun sebagian besar penduduk Jabalia menolak seruan Israel untuk bergerak ke selatan.

"Wilayah selatan juga telah berulang kali dibombardir oleh Israel, sehingga membuat janji keamanan Israel menjadi tidak masuk akal," kata seorang warga Palestina, dilansir Alarabiya, Ahad (19/11/2023).

Setelah beberapa perang yang tidak membuahkan hasil sejak tahun 2007, Israel bersumpah untuk menghancurkan Hamas setelah pejuang Palestina itu melancarkan serangan mengejutkan pada 7 Oktober. Ini adalah hari paling mematikan dalam 75 tahun sejarah negara pendudukan tersebut berdiri.

Kementerian Kesehatan Gaza mencatat 12.300, termasuk 5.000 anak-anak telah meninggal akibat pengeboman Israel. Serangan Israel telah menghancurkan sebagian besar wilayah di utara Gaza. Sementara sekitar dua pertiga dari 2,3 juta penduduk Gaza telah mengungsi ke selatan.

Petugas medis Palestina di Gaza tengah mengatakan, 31 orang termasuk dua jurnalis lokal gugur dalam serangan udara Israel yang menargetkan sejumlah rumah di kamp pengungsi Bureij dan Nusseirat pada Sabtu (18/11/2023) malam.  Serangan udara lainnya menewaskan seorang wanita dan anaknya di Kota Khan Younis di selatan Gaza.

Di Rumah Sakit Nasser di Khan Younis, puluhan warga Palestina berbaris menuju pemakaman 15 warga yang wafat dalam serangan Israel di sebuah blok apartemen pada Sabtu.  “Pemuda kita sekarat, perempuan dan anak-anak sekarat, di manakah presiden Arab?,"  kata Heydaya Asfour, salah satu kerabat korban tewas.

Sayap bersenjata Hamas, Brigade al-Qassam mengatakan, para pejuangnya telah membunuh enam tentara dari jarak dekat di desa Juhr al-Dik di timur Kota Gaza setelah menyergap mereka dengan rudal anti-personil dan mendekat dengan senapan mesin. Sementara tujuh tentara Israel tewas dalam pertempuran pada Sabtu.

Perang telah memasuki minggu ketujuh dan tidak ada tanda-tanda akan berhenti, meskipun ada seruan mendesak dari dunia internasional untuk jeda kemanusiaan guna memungkinkan pengiriman bantuan yang tidak terbatas dan aman kepada warga sipil. Penduduk Gaza kekurangan makanan, air minum dan perawatan medis yang memadai.

 

 

 

Gerakan “Literasi Umat” merupakan ikhtiar untuk memudahkan masyarakat mengakses informasi. Gerakan bersama untuk menebarkan informasi yang sehat ke masyarakat luas. Oleh karena informasi yang sehat akan membentuk masyarakat yang sehat.

Donasi Literasi Umat

Houthi Bajak 'Kapal Israel', Timur Tengah Mulai Bergolak

Iran menyangkal mendukung pembajakan kapal di Laut Merah.

SELENGKAPNYA

Bully Akun Media Sosial Tentara Israel, Apa Hukumnya?

Umat Islam di Indonesia bisa menghentikan dengan lisan yang pada konteks saat ini melalui media sosial.

SELENGKAPNYA

Selamatkan Bayi-Bayi Gaza

Hampir 15 ribu bayi diperkirakan akan lahir di Gaza.

SELENGKAPNYA