Dinas Kebudayaan (Disbud) DKI Jakarta kembali melakukan ekskavasi di Pulau Onrust, Kepulauan Seribu setelah sempat terhenti dua puluh tahun lebih lamanya pada Rabu (15/11/2023). | Republika/ Haura Hafizhah
Tujuan ekskavasi ini untuk menggali kembali peninggalan sejarah dari berbagai periode sejarah kolonial Belanda. | Republika/ Haura Hafizhah
Benteng pertama di Pulau Onrust dibangun pada tahun 1656 bersegi empat dan hanya dilengkapi dua bastion dengan courtine yang tidak panjang. | Republika/ Haura Hafizhah
Pulau Onrust terdapat museum yang menyimpan barang-barang bersejarah peninggalan Belanda. | Republika/ Haura Hafizhah

Peristiwa

Ekskavasi Peninggalan Sejarah di Pulau Onrust

Tim Ekskavasi Arkeologi Dinas Kebudayaan DKI Jakarta menggelar penggalian selama 14 hari.

JAKARTA-- Dinas Kebudayaan (Disbud) DKI Jakarta kembali melakukan ekskavasi di Pulau Onrust, Kepulauan Seribu setelah sempat terhenti dua puluh tahun lebih lamanya. Tujuan ekskavasi ini untuk menggali kembali peninggalan sejarah seperti sisa bangunan benteng dan benda-benda lainnya dari berbagai periode sejarah kolonial Belanda.

"Kegiatan ekskavasi ini dilakukan selama 14 hari. Dari 8 November hingga 22 November 2023. Itu juga tidak menggali terus, kita juga melakukan analisis, pendataan dan pelaporan," kata Kepala Tim Ekskavasi Arkeologi Dinas Kebudayaan DKI Jakarta Candrian Attahiyat di Pulau Onrust pada Rabu (15/11/2023).

Ia menjelaskan benteng pertama di Pulau Onrust dibangun pada tahun 1656 bersegi empat dan hanya dilengkapi dua bastion dengan courtine yang tidak panjang. 

Dalam sejarahnya, benteng tersebut dibongkar oleh pasukan kolonial karena mereka akan membangun benteng lebih besar secara bertahap dimulai pada 1671. Benteng besar ini digambarkan dalam peta pada 1744 dibuat oleh J.W. Heydt berbentuk segi lima dengan bastion di masing-masing sudut.

Berdasarkan pantauan Republika, saat  mengunjungi Pulau Onrust terdapat museum yang menyimpan barang-barang bersejarah peninggalan Belanda. Lalu, adapun bangunan barak karantina haji. Sebab, pada dahulu kala jamaah haji berangkat ke Arab Saudi melalui Onrust. Saat kembali ke Indonesia jamaah haji juga dikarantina.

Ada juga tempat penampungan air bersih, makam para belanda dan penjara belanda. Pohon-pohon tinggi menjuntai mengelilingi seluruh bangunan-bangunan Belanda. 

Saat Republika berkeliling ke pulau tersebut, ada beberapa pengunjung yang hanya memancing. Suasana pun menenangkan terlebih terdengar suara burung beberapa kali. 

  ';