Chris Martin dari Coldplay tampil di Rose Bowl, Sabtu, 30 September 2023, di Pasadena, California. | AP Photo/Chris Pizzello

Geni

Siap Nonton Coldplay, Band Pendukung Palestina Hari Ini? 

Dukungan Coldplay pada Palestina sudah disuarakan sejak 2011.

Penantian panjang para penggemar Coldplay di Indonesia khirnya benar-benar akan terbayarkan hari ini. Sempat hampir mampir ke Jakarta pada 2017, ternyata Chris Martin dkk baru benar-benar datang ke Jakarta, November 2023. 

Selama ini, Coldplay dikenal sebagai band dengan puluhan lagu hit, 34 nominasi Grammy Awards, dengan tujuh kemenangan di ajang penghargaan musik tertinggi di dunia tersebut. Tapi, di luar prestasi tersebut, band asal Inggris ini juga dikenal vokal menyuarakan berbagai isu global, salah satunya kemerdekaan Palestina. 

Lagu-lagu dari Coldplay, secara umum memang kerap bicara soal cinta, kehidupan, persatuan, juga pesan perdamaian. Sebut saja lagu "Adventure of a Lifetime", "Everyday Life", "Arabesque", "Paradise", hingga "My Universe" dari band asal London, Inggris tersebut.

Coldplay, Bukan Sembarang Grup Musik - (Republika)

  ​
Sejak 2011, band yang digawangi Chris Martin (vokal), Jonny Buckland (gitar), Guy Berryman (bas), dan Will Champion (drum) telah menunjukkan sikap tersebut. Pada 2011, halaman facebook resmi Coldplay pernah membuat postingan yang menyerukan agar para penggemar mereka mendengarkan lagu "Freedom for Palestine". Tembang itu merupakan kolaborasi musik yang digagas oleh gerakan OneWorld.

Setelah mengunggah tautan musik video itu, Coldplay langsung mendapat lebih dari 12 ribu komentar beragam. Sebagian penggemar yang tak setuju mengancam akan memboikot band, juga menuntut permintaan maaf kepada Israel. Unggahan itu kemudian dihapus oleh platform Facebook gara-gara banyak dilaporkan pengguna lain.


Dukungan terhadap Palestina tetap ditunjukkan oleh sang vokalis, Chris Martin. Selama bertahun-tahun, Martin menuai kemarahan penggemar pro Israel karena sikapnya terhadap Palestina. 

Pada 2019, saat menggelar konser di Amman, Yordania, seorang penggemar meminta Martin menyanyikan sebuah lagu untuk Gaza. Martin juga diminta memberikan pidato berisi solidaritas dengan Palestina. "Saya percaya setiap manusia memiliki hak hidup di bumi ini. Saya tidak setuju dengan penindasan dalam bentuk apa pun," kata Martin kala itu.


Pada 2017, Coldplay juga pernah pergi ke Palestina untuk mencari inspirasi dalam pembuatan lagu. Perjalanan itu dilakukan dua tahun sebelum perilisan album Everyday Life. Akibatnya, sempat beredar laporan keliru tentang rencana konser Coldplay di Palestina dan Israel.

Sang vokalis, kemudian membuat klarifikasi di Twitter untuk menyangkal rumor tersebut. "Kami berada di Israel dan Palestina untuk mendengarkan dan belajar, dan hanya itu. Tidak ada jadwal konser. Kami hanya melakukan perjalanan yang menarik dan mencerahkan untuk belajar tentang wilayah ini," ujar Martin lewat cicitannya pada Februari 2017.

photo
Chris Martin, vokalis Coldplay tampil saat band memulai tur Amerika Utara di Edmonton, Alberta, Selasa 17 April 2012. AP Photo/THE CANADIAN PRESS,Jason Franson) - (CP)

Dikutip dari laman The National News, selama perjalanan itu Coldplay rupanya menjadwalkan pertemuan dengan grup musik asal Palestina, Le Trio Joubran. Salah satu personelnya, Adnan Joubran, mengatakan Martin mengajak dia dan kedua saudaranya berkolaborasi.

Joubran mengatakan, ide besar Martin soal album yang tengah digarap adalah mengenai perdamaian di Timur Tengah. Setelah perjumpaan dengan Coldplay, Le Trio Joubran mendapat kiriman lagu, kemudian dibebaskan menambahkan bagian mereka.

Hasil akhir kolaborasi itu adalah lagu "Arabesque", di mana Adnan Joubran, Samir Joubran, dan Wissam Joubran, masuk di daftar kredit musiknya. Menurut Adnan, lagu tersebut serta keseluruhan album studio kedelapan Coldplay, Everday Life, merupakan karya Coldplay di mana semangat Palestina bersinar.

"Itulah mengapa mereka datang ke sini. Mereka menginginkan lebih banyak emosi pada musiknya. Untuk melakukan itu, Coldplay datang ke Palestina, yang merupakan sumber emosi dan spiritualitas," kata Joubran.

Antusiasme Tinggi

photo
Penonton menyaksikan penyanyi Inggris Chris Martin dari band Inggris Coldplay tampil di Stadion Parken di Kopenhagen, Denmark, Rabu 5 Juli 2023. Konser tersebut merupakan bagian dari Tur Dunia Music of the Spheres.- (Mads Claus Rasmussen/Ritzau Scanpix via AP)

Antusiasme menyambut konser band dunia, Coldplay yang akan digelar hari ini di Jakarta sangat terasa. Tidak hanya di kalangan pecinta musik, tetapi juga dalam industri perhotelan.

Sejumlah hotel yang berlokasi di kawasan GBK mengalami okupansi yang tinggi menjelang acara besar tersebut, dengan tingkat keterisian mencapai 90 persen. Sebelumnya, Perhimpunan Hotel dan Restoran atau PHRI DKI Jakarta memberikan informasi bahwa persiapan hotel-hotel di sekitar GBK hampir maksimal untuk menyambut pengunjung yang akan hadir pada konser Coldplay.

Para penggemar band legendaris tersebut telah membanjiri hotel-hotel sekitar venue, yang membuat tingkat okupansi hotel mencapai puncaknya. Menurut situs Traveloka, berikut beberapa hotel di sekitar GBK yang melaporkan tingkat keterisian dan ketersediaan kamar pada tanggal 15-16 November 2023, atau satu malam, menjelang konser Coldplay:

1. The Sultan Residence

- Lokasi: 836 meter dari GBK, Halte Busway Semanggi 572 meter, Stasiun MRT Istora 557 meter.

 - Harga Kamar: Apartment 2 Bedrooms Rp 7.872.865 dari Rp 10.497.154; Apartment 3 Bedrooms Rp 9.084.075 dari Rp 12.112.100.

- Rating & Review: 8,2


2. The Sultan Hotel & Residence Jakarta

- Lokasi: 853 meter dari GBK, Halte Busway Semanggi 675 meter, Stasiun MRT Istora 702 meter.

- Harga Kamar: Grand Deluxe Rp 3.569.500 dari Rp 4.759.333; Executive - Club Rp 4.719.000 dari Rp 6.292.000; Junior Suite Rp 5.445.000 dari Rp 7.260.000.

- Rating & Review: 8,2

 
3. Alila SCBD Jakarta

- Lokasi: 1,08 kilo meter dari GBK, Halte BEJ 256 meter; Stasiun MRT Istora 309 meter.

- Kamar: Penuh

 

4. The Langham, Jakarta

- Lokasi: 1,2 kilo meter dari GBK, Halte BEJ 373 meter, Stasiun MRT Istora 473 meter.

- Kamar: Penuh

- Rating & Review: 8,9

 

5. Eightin Hotel Sudirman Jakarta

- Lokasi: 1,29 kili meter dari GBK, Stasiun MRT Bendungan Hilir 549 meter, Halte Busway Semanggi 688 meter.

- Harga Kamar: Deluxe Rp 2.149.000 dari Rp 2.865.333.

- Rating & Review: 8,6

 

6. The Gunawarman

- Lokasi: 1,58 kilo meter dari GBK, Stasiun MRT Senayan 777 meter, Halte BEJ 859 meter.

- Harga Kamar: Sofia Suite Rp 7.220.000 dari Rp 7.600.000; The Gunawarman Suite Rp 8.645.000 dari Rp 9.100.000.

- Rating & Review: 8,7

 

 

 

 


 

Gerakan “Literasi Umat” merupakan ikhtiar untuk memudahkan masyarakat mengakses informasi. Gerakan bersama untuk menebarkan informasi yang sehat ke masyarakat luas. Oleh karena informasi yang sehat akan membentuk masyarakat yang sehat.

Donasi Literasi Umat

Bukan Hanya Gaza, Seluruh Palestina Melawan

Serangan Israel meluas ke seantero wilayah Palestina yang dijajah.

SELENGKAPNYA

Saat Negara Arab Tinggalkan Perjuangan Palestina

Banyak negara yang menormalisasi hubungan dengan Israel, termasuk Uni Emirat Arab dan Bahrain pada 2020.

SELENGKAPNYA