Hikmah
Pahala Bersedekah Air
Pahala sedekah air bahkan bermanfaat bagi seseorang yang sudah meninggal.
Oleh NUR FARIDAH
Pada suatu hari, Sa’ad bin Ubadah —salah seorang sahabat dekat Nabi SAW— bertanya kepada Rasulullah, “Wahai Rasulullah, sedekah apakah yang paling utama?” Beliau menjawab, “Memberikan air.” (HR Ibnu Majah).
Air adalah kebutuhan hidup manusia. Kebutuhan terhadap air jauh lebih besar daripada kebutuhan terhadap makanan lainnya. Manusia akan lebih lama bertahan hidup dengan keberadaan air tinimbang hidup dengan makanan, tapi tanpa adanya air.
Sebagian besar tubuh manusia adalah air. Air adalah sumber kehidupan yang disediakan Allah SWT di dunia untuk makhluk hidup-Nya, seperti dalam firman-Nya, “Dan dari air Kami jadikan segala sesuatu yang hidup.” (QS al-Anbiya [21]: 30).
Rasulullah SAW bahkan menyebut bahwa menyedekahkan air, terkhusus pada orang yang kehausan, adalah amal sedekah yang paling utama.
Sebagai kebutuhan hidup paling mendasar, air menjadi sesuatu yang penting. Pada hadis di atas, Rasulullah SAW bahkan menyebut bahwa menyedekahkan air, terkhusus pada orang yang kehausan, adalah amal sedekah yang paling utama. Apalagi dalam suasana kekeringan atau musim kemarau berkepanjangan sehingga debit air berkurang drastis.
Rasulullah SAW pernah mencerca dan melarang orang yang memonopoli air untuk kepentingan pribadi sehingga membuat orang lain sengsara karena tidak mendapatkan air.
Pahala sedekah air bahkan bermanfaat bagi seseorang yang sudah meninggal dunia.
Dikisahkan bahwa pada suatu hari Sa’ad berkata kepada Rasulullah SAW, “Wahai Rasulullah, apakah ibuku yang sudah meninggal dunia dapat mengambil manfaat dari sedekah yang akan aku berikan atas namanya?”
Beliau menjawab, “Ya.” Sa’ad bertanya, “Lantas, apa yang ingin Anda perintahkan kepadaku?” Beliau menjawab, “Berikanlah (sedekahkanlah) air.” (HR ad-Daruquthni).
Sedekah air juga bisa menjadi sebab seseorang mendapatkan syafaat Rasulullah SAW pada hari kiamat nanti.
Allah tidak akan menyia-nyiakan amal sedekah seseorang, sekecil apa pun itu bentuknya.
Hal ini sesuai dengan sabda Rasulullah SAW, “Pada hari kiamat nanti, orang-orang akan berdiri berbaris-baris. Kemudian, salah seorang ahli neraka berjalan menuju seseorang, lalu ia berkata kepadanya, ‘Wahai Fulan, tidak ingatkah kamu ketika suatu hari kamu meminta air kepadaku, lalu aku memberimu seteguk air?’ Maka, ahli neraka itu pun diberikan syafaat (diringankan siksanya).” (HR Ibnu Majah).
Menyedekahkan air oleh sebagian orang mungkin dianggap sebagai sesuatu yang tidak ada gunanya atau dianggap masalah sepele yang tak perlu diperhatikan secara saksama. Apalagi di daerah yang sumber airnya melimpah dan curah hujannya tinggi.
Padahal, justru dengan sesuatu yang dianggap remeh ini Allah SWT ingin menggugah kesadaran manusia untuk bersedekah, bahkan jika sedekah itu adalah berwujud air sekali pun.
Allah SWT tidak akan menyia-nyiakan amal sedekah seseorang, sekecil apa pun itu bentuknya. Karena Allah SWT tidak melihat seberapa besar nilai barang yang disedekahkan, tapi melihat spirit bersedekah dan keikhlasan dalam diri sang penyedekah.
Hal ini sesuai dengan firman Allah SWT, “Dan orang-orang yang melakukan (kebaikan) yang telah mereka kerjakan dengan hati penuh rasa takut (karena mereka tahu) bahwa sesungguhnya mereka akan kembali kepada Tuhannya.” (QS al-Mu’minun [23]: 60).
Wallahu a’lam.
Gerakan “Literasi Umat” merupakan ikhtiar untuk memudahkan masyarakat mengakses informasi. Gerakan bersama untuk menebarkan informasi yang sehat ke masyarakat luas. Oleh karena informasi yang sehat akan membentuk masyarakat yang sehat.
Amr bin al-Jamuh, Syuhada Perang Uhud
Sewaktu orang-orang menggali, mereka menyaksikan jenazah sahabat Nabi Muhammad SAW ini masih utuh dan wajahnya tampak tersenyum.
SELENGKAPNYAKajian Peran Ulama Dalam Sejarah Indonesia
Karya Prof Jajat Burhanudin ini menelaah peran alim ulama di pentas sejarah, sejak prakolonial hingga Indonesia modern.
SELENGKAPNYASang Juru Taktik di Perang Diponegoro
Kiai Mojo merupakan penasihat spiritual Pangeran Diponegoro.
SELENGKAPNYAKubah dari Masa ke Masa
Seni arsitektur Islam mengadopsi kubah, yang merupakan sebuah produk dari kebudayaan luar Arab.
SELENGKAPNYA