Kelompok Usaha Kopi Bersama Bisa menyelesaikan pembuatan kopi Sahep (gambut) di Desa Gandang Barat, Kabupaten Pulang Pisau, Kalimantan Tengah, Senin (21/9/2020). Lembaga Kemitraan bersama Badan Restorasi Gambut (BRG) memberdayakan sejumlah wanita di desa | Makna Zaezar/ANTARA FOTO

Kuliner

Menjelajah Cerita Kopi dalam Bentangan Masa

Pada 1696, kopi pertama kali ditanam di Nusantara tepatnya pada era penjajahan Belanda.

Jejak kopi di Indonesia memiliki sejarah dan perjalanan panjang. Dari komoditas perkebunan, kopi kini sudah menjadi bagian dari gaya hidup. Kopi bukan sekadar minuman, melainkan juga sesuatu yang melekat pada budaya masyarakat.

Co-founder Jakarta Coffee Week, Hendri Kurniawan, menyampaikan bahwa sejarah kopi di Indonesia bisa dibilang diwarnai berbagai kisah kelam. Kopi pertama kali diperkenalkan ke Tanah Air pada masa penjajahan Belanda.

Kopi memang bukan tanaman asli Indonesia. Menurut catatan sejarah, pada abad ke-17, tepatnya pada 1696, kopi pertama kali ditanam di nusantara pada era penjajahan Belanda.

photo
Konferensi pers Jakarta Coffee Week (Jacoweek) 2023 di GoWork, Plaza Indonesia, Jakarta, Selasa (24/10/2023). - (Republika/Shelbi Asrianti)

 

Hendri menyebutkan, lokasi penanaman kopi yang pertama dilakukan di daerah agrikultur yang tidak jauh dari Batavia, yang bernama Kedaung. Saat ini, Kedaung merupakan bagian dari Pamulang, Tangerang, Banten.

"Perjalanan kopi sejak masa penjajahan memang ada hal positif dan negatif. Banyak sisi gelap kopi, termasuk tanam paksa hingga bisa berevolusi menjadi minuman yang kekinian," kata Hendri kepada Republika, Selasa (24/10/2023).

Bicara tentang sejarah dan perkembangan kopi memang seolah tak ada habisnya. Bagi yang tertarik menyimaknya, bisa bertandang ke gelaran Jakarta Coffee Week (Jacoweek) 2023. Perayaan tahunan itu digelar pada 3-5 November 2023 di Hall 10, Indonesia Convention Exhibition (ICE) BSD City, Tangerang, Banten.

photo
Pelaku usaha kopi menata produknya saat acara Festival Kopi Bogor 2022 di Cibinong, Kabupaten Bogor, Jawa Barat, Kamis (10/11/2022). Festival kopi yang mengusung tema Bangga Kopi Bogor, Bangga Indonesia teresebut untuk mengenalkan kopi asli khas Bogor di level nasional ataupun internasional sehingga dapat meningkatkan kesejahteraan petani kopi di daerah tersebut. - (ANTARA FOTO/Yulius Satria Wijaya)

Begitu memasuki area acara, pengunjung Jacoweek 2023 bakal disuguhi pameran tentang sejarah kopi. Untuk menghadirkan sebagian konten dan foto di pameran itu, Jacoweek 2023 bekerja sama dengan KITLV-Jakarta, bagian dari Leiden University Libraries (UBL) di Belanda.

Gelaran Jacoweek 2023 menghadirkan 200 tenant, mencakup jenama kopi lokal dan internasional terkemuka. Begitu juga para petani kopi dari berbagai daerah, pakar kopi, produsen, dan distributor mesin kopi. Meski tajuknya adalah kopi, ada juga jenama teh dan desserts.

Dalam rangkaian acara Jacoweek 2023, digagas pula workshop dari para juara dunia barista, kompetisi tahunan, dan banyak acara lain. Sejak 2016, Jacoweek terus berkembang dari acara komunitas kopi menjadi one stop shopping bagi mereka yang sudah atau akan berkecimpung dalam industri kopi. 

photo
Konferensi pers Jakarta Coffee Week (Jacoweek) 2023 di GoWork, Plaza Indonesia, Jakarta, Selasa (24/10/2023). - (Republika/Shelbi Asrianti)

Dengan tema 'Past, Present, Future', Hendri menyampaikan, Jacoweek 2023 mengajak penikmat kopi melakukan kilas balik soal sejarah kopi. Begitu juga untuk mengetahui berbagai hal di khasanah kopi Indonesia pada masa sekarang serta mempersiapkan "masa depan" industri kopi nusantara.

Sebagai gambaran yang ada tentang kopi di Indonesia saat ini, Hendri mengutip data bahwa saat ini Indonesia adalah produsen kopi keempat di dunia. Posisi Indonesia ada di bawah Brasil, Vietnam, dan Kolombia.

Secara global, posisi Indonesia dan Kolombia terkadang bertukar. Pada periode 2022/2023, Indonesia berhasil memproduksi sekitar 11,85 juta kantong kopi dan mengekspor sekitar 106,69 juta ton kopi selama periode Januari hingga Mei 2023. 

Hendri menyampaikan, pada era kejayaannya, Indonesia pernah menjadi negara produsen kopi nomor satu di dunia. Adapun penurunan posisi sebagai produsen itu dipengaruhi banyak hal, termasuk kondisi iklim.

photo
Konferensi pers Jakarta Coffee Week (Jacoweek) 2023 di GoWork, Plaza Indonesia, Jakarta, Selasa (24/10/2023). - (Republika/Shelbi Asrianti)

Adapun yang jelas, Indonesia masih memiliki peran penting sebagai destinasi utama dalam industri kopi. Hendri optimistis industri kopi Tanah Air akan terus berkembang.

Hal tersebut dia cermati dari tren yang cukup mengemuka, yakni banyaknya anak muda yang terjun dan berkecimpung di industri kopi. Tidak sedikit generasi muda terinspirasi memulai bisnis kedai kopi.

"Ada yang sudah berekspansi menjadi ribuan outlet, yang tentunya dahulu dimulai dari satu kios. Buat saya, industri kopi adalah industri yang sangat seksi dan bisa menjadi entry level seseorang menjadi entrepreneur," ujar Hendri.

 
Jacoweek 2023 mengajak penikmat kopi melakukan kilas balik soal sejarah kopi.
 
HENDRI KURNIAWAN, Co-founder Jakarta Coffee Week. 
 
 

Budaya Ngopi

photo
Biji kopi original kopi liwak sebagai bahan baku Brand MB Kopi Luwak ala Mas Budi - (Republika)


Dari Aceh hingga Papua, masing-masing masyarakatnya memiliki budaya ngopi yang berbeda-beda. Perayaan Jakarta Coffee Week (Jacoweek) 2023 yang hadir di Hall 10, ICE BSD, Tangerang, pada 3-5 November 2023, hendak membumikan budaya tersebut.


Memasuki tahun kedelapan penyelenggaraan, Jacoweek 2023 akan membawa dua tradisi ngopi tradisional dari pelosok Indonesia dan memperkenalkannya kepada pengunjung. Dua budaya ngopi tersebut adalah kopi joss dari Yogyakarta dan nyethe dari Tulungagung.


Kopi joss yang biasanya tersedia di angkringan merupakan sajian kopi tradisional yang diracik dengan gula dan air panas. Kemudian, dicelupkan potongan arang panas ke seduhan kopi itu. Sementara, nyethe adalah tradisi melukis batang rokok dengan ampas kopi.

Menurut Hendri, dua budaya itu hanyalah segelintir dari yang ada di masyarakat. Jacoweek 2023 memilih keduanya sebagai awalan memperkenalkan betapa beragamnya kultur ngopi di Indonesia. "Berikutnya (pada tahun selanjutnya--Red), rencananya Jacoweek akan membawa budaya ngopi dari Aceh dan Padang," ujar Hendri. 

photo
Geopark Gunung Batur: Kopi Luwak - (Republika/Aditya Pradana Putra )


Pada gelaran Jacoweek 2023 nanti, pengunjung akan bisa langsung menjajal sendiri kopi joss dan nyethe. Pengunjung juga diajak mengenal sejarah kopi di Indonesia, serta mengeksplorasi banyak hal mengenai kopi lewat pameran, gerai, sesi workshop, dan beragam kegiatan lain.


Semua itu disebut Hendri sebagai wujud mendalami sejarah masa lalu soal kopi dan hidup pada masa kini dengan penuh syukur. Selanjutnya, bagaimana mempersiapkan "masa depan", yakni apa yang hendak dilakukan dengan kopi maupun industri kopi nusantara.


Sejak tahun lalu, Jacoweek pun sudah menggaungkan konsep keberlanjutan itu melalui sistem penamanan kopi, yang disebarkan kepada para petani kopi. Tahun ini, semangat keberlanjutan industri kopi di masa depan (coffee for sustainability) yang diusung Jacoweek diaplikasikan pada pemanfaatan limbah kopi.

"Dalam sehari, misalnya kita minum dua sampai tiga cangkir kopi. Banyak ampas kopi yang terbuang. Ketimbang dibuang, bisa dibuat produk lain yang bermanfaat," kata Hendri.

Digelar sejak 2016, Jakarta Coffee Week memiliki visi untuk semakin memperkenalkan kopi spesialti (kopi dengan kualitas tinggi) kepada masyarakat luas. Dalam perkembangannya, Jacoweek tidak lagi sekadar acara komunitas, tapi menjadi sebuah platform pertemuan strategis bagi para pelaku industri kopi.


Dengan konsep one-stop shopping solution, Jacoweek akan menghadirkan berbagai kegiatan seputar kopi dan F&B secara langsung bagi konsumen. Jacoweek 2023 akan menampilkan lebih dari 200 jenama terkait kopi dan teh, baik lokal maupun internasional. Termasuk pemenang penghargaan, pakar kopi, produsen, distributor mesin kopi dan teh, juga menyelenggarakan sejumlah kompetisi seru.

 



Gerakan “Literasi Umat” merupakan ikhtiar untuk memudahkan masyarakat mengakses informasi. Gerakan bersama untuk menebarkan informasi yang sehat ke masyarakat luas. Oleh karena informasi yang sehat akan membentuk masyarakat yang sehat.

Donasi Literasi Umat

Kompetisi Teknik Menyeduh Kopi Republika Digelar Hari Ini

Kompetisi yang diikuti oleh 32 peserta barista ini dalam rangka memeriahkan HUT ke-28 Republika.co.id.

SELENGKAPNYA

Kopi Luwak dari Kintamani

Biji kopi Arabika ini diyakini memiliki rasa yang sangat kuat.

SELENGKAPNYA