|

Bodetabek

Dokumen Banten di Belanda akan Dibawa Pulang

 

 

SERANG -- Ribuan dokumen sejarah Banten pada masa kolonial yang disimpan di beberapa museum di Belanda coba dipulangkan oleh Pemerintah Provinsi (Pemprov) Banten. Gubernur Banten Wahidin Halim mengatakan, upaya pemulangan dokumen yang mengandung nilai sejarah tinggi itu merupakan bagian dari langkah menunjang proyek revitalisasi kawasan Banten Lama. Dia mengatakan, pemprov sedang merencanakan untuk membangun Islamic Center di area tersebut yang nantinya di dalamnya berisi koleksi dokumen kondisi masyarakat Banten ketika masih dijajah Belanda.

"Kita akan buat seperti convention hall, yang lantai duanya museum tempat dipamerkan dokumen sejarah Banten, lantai tiga untuk kantor, dan lantai satu dibuat aula besar," katanya di Kota Serang, Kamis (27/2).

Wahidin mengatakan, keputusan meminta dokumen sejarah Banten dari Pemerintah Belanda dirasa sangat penting. Pasalnya, tersiar informasi kalau dokumen tersebut akan dibuang. Dia pun tidak setuju dengan keputusan Belanda itu sehingga merasa perlu untuk mendapatkan salinannya. "Enam kontainer dokumennya sama Belanda mau dibuang. Jadi, kita lagi memikirkan bagaimana membawa enam kontainer dokumen sejarah ke sini," ucapnya.

Jika pihaknya memang berhasil mendapatkannya, menurut Wahidin, dokumen tersebut setibanya di Banten tak hanya akan disimpan di Museum Banten Lama, tetapi juga dapat dikaji. Jika memang memungkinkan, dia menambahkan, catatan sejarah itu juga bisa dipublikasikan sehingga diketahui masyarakat luas. "Hasil mereka pulang akan diseminarkan juga. Nanti akan kita seminarkan. Saya undang para rektor," kata Wahidin.

Pemprov pun sudah mengirim empat orang sejarawan untuk pergi Belanda. Mereka diberi tugas menginventarisasi segala dokumen terkait dengan sejarah Banten. Salah seorang sejarawan Banten yang ikut ke Belanda, Mufti Ali, mengatakan, kegiatan tersebut berlangsung selama 11 hari. Dia mengatakan, dokumen yang berhasil direkapitulasi terdiri kitab ulama, foto, sketsa, serta buku dalam bahasa Melayu tentang Banten.

"Saya ditugaskan gubernur untuk merekapitulasi data dan sumber sejarah Banten yang ada di lima lembaga di Belanda, yaitu Universiteit Bibliotheek Leiden, Arsip Nasional Denhaag, Volkenkunde Museum, Tropen Museum Amsterdam, dan Rijksmuseum Amsterdam," kata Mufti.

Dari hasil penelusuran di lima lokasi, kata dia, diketahui ada 208 bundel manuskrip sejarah, lebih 3.000 foto, sekitar 100 ribu lembar arsip, ratusan judul kitab ulama, ratusan sketsa, serta buku tentang Banten yang ditemukan selama di Belanda. "Laporannya sudah kita serahkan ke gubernur setelah melakukan penelusuran di lima lembaga tadi," ujar dosen UIN Sultan Maulana Hasanuddin Banten itu.

Menurut Mufti, berbagai dokumen itu sangat penting untuk menggali kembali wawasan masyarakat tentang sejarah Banten. Dia bahkan menegaskan bahwa dokumen yang berhasil didapatkan tersebut kebanyakan justru mengungkap data dan wawasan baru tentang sejarah Banten yang selama ini belum diketahui publik.

"Contohnya ada manuskrip doa Perang Sabil yang ditulis oleh Syekh Asnawi yang disimpan oleh menantunya saat menjadi komandan pemberontakan pada tahun 1926. Manuskrip ini yang jadi dasar untuk menjatuhkan vonis Syekh Asnawi sehingga dihukum dan diasingkan," katanya.

Dokumen lain yang juga menarik adalah manuskrip tentang undang-undang pada masa Kesultanan Banten. Dari manuskrip itu, kata Mufti, masyarakat menjadi tahu kalau Kesultanan Banten menerapkan bentuk negara hukum yang melindungi semuanya, bahkan kepada pendatang.

Mufti juga menuturkan, upaya pemulangan dokumen sejarah ini masih dalam kajian pemprov. Dia mengaku belum mengetahui bagaimana teknis pemulangan dokumen sejarah tersebut, apakah membawa dokumen asli atau salinannya saja. "Gubernur yang akan memutuskan apakah sekian ribu data itu yang sangat banyak akan dibawa aslinya dengan permohonan resmi ke Pemerintah Belanda," ucapnya. n alkhaledi kurnialam ed: erik purnama putra

Gerakan “Literasi Umat” merupakan ikhtiar untuk memudahkan masyarakat mengakses informasi. Gerakan bersama untuk menebarkan informasi yang sehat ke masyarakat luas. Oleh karena informasi yang sehat akan membentuk masyarakat yang sehat.

Donasi Literasi Umat