Petani kota Abdulrahman (58) melakukan perawatan tanamannya di kebun di atas rumahnya, di kawasan Cipete, Jakarta, Kamis (14/11/2019). | Aprilio Akbar/Antara

Bodetabek

Biotrop Digandeng untuk Kembangkan //Urban Farming//

 

BOGOR -- Lahan pertanian produktif di Kota Bogor, Jawa Barat, terus menyusut setiap tahunnya. Badan Pusat Statistik (BPS) Kota Bogor mencatat, pada 2018 area persawahan hanya terdiri 320,7 hektare dari total luas Kota Bogor 11.850 hektare.

Wali Kota Bogor Bima Arya Sugiarto mengatakan, untuk menyiasati kondisi tersebut, Pemerintah Kota (Pemkot) Bogor mengandeng Southeast Asian Regional Center For Tropical Biology (Seameo Biotrop) atau Organisasi Kementerian Pendidikan se-Asia Tenggara untuk menjalin kerja sama mengembangkan urban farming (pertanian perkotaan). "Di Bogor lahan tidak luas. Tapi, kalau bisa diberdayakan, dibantu untuk meningkatkan kapasitas urban farming ini sangat baik sekali," kata Bima di Kota Bogor, Kamis (27/2).

Bima menjelaskan, pemkot menjalin kerja sama dengan Seameo Biotrop sejak 2018. Sejumlah program coba dikolaborasikan di antaranya school garden, pemasaran daring, hingga perbaikan gizi masyarakat untuk menekan stunting. "Kemudian, ada program pelatihan dan peserta didik yang fokus pada penyusunan karya ilmiah, ada pendampingan sekolah sehat," katanya.

Rektor IPB Arif Satria mengatakan, era teknologi 4.0 yang bertumpu pada big data membuat Seameo Biotrop dapat berperan aktif dalam memperkaya materi pembelajaran untuk siswa tentang pertanian perkotaan. Menurut dia, Seameo Biotrop menginspirasi karena bisa memperkenalkan teknologi school garden, hidroponik, akuaponik, smarts-be, teaching factory, serta keahlian berwirausaha.

Dia mengatakan, Seameo Biotrop telah memiliki peran yang nyata di Indonesia hingga Asia Tenggara. Dia menargetkan Seameo Biotrop dapat terus mengembangkan kontribusinya, khususnya di Kota Bogor. "Seameo Biotrop sangat kuat dalam hal inovasi, integritas, dan kreativitas yang membuatnya menjadi lembaga penelitian yang dipercaya akan hasilnya," kata Arif yang juga menjabat Governing Board Member Seameo Biotrop.

Direktur Seameo Biotrop Irdika Mansur menjelaskan, pihaknya telah bertransformasi dari mulanya lembaga penelitian yang hanya memublikasikan jurnal ilmiah kini mampu menghasilkan penelitian untuk diaplikasikan di sekolah dan masyarakat luas. Dia menyebut, hasil penelitian terapan Biotrop dapat diaplikasikan secara sederhana oleh siswa sekolah menengah kejuruan (SMK). "Biotrop telah membina lebih dari 100 SMK di Indonesia untuk mendukung program revitalisasi SMK dan ketahanan pangan yang bekerja sama dengan Direktorat Pembinaan SMK (Kemendikbud)," katanya.

Khusus di Kota Bogor, Irdika menyatakan, pihaknya berupaya memperkuat program school garden. Dia menegaskan siap mendukung kebijakan pemkot, khususnya di bidang pertanian perkotaan dengan memaksimalkan lahan terbatas.

Gerakan “Literasi Umat” merupakan ikhtiar untuk memudahkan masyarakat mengakses informasi. Gerakan bersama untuk menebarkan informasi yang sehat ke masyarakat luas. Oleh karena informasi yang sehat akan membentuk masyarakat yang sehat.

Donasi Literasi Umat