Batik Nona Rara | Instagram/Nonararabatik

Gaya Hidup

Nona Rara Batik, Integrasikan Teknologi dan Tradisi

Nona Rara Batik tetap setia pada proses pembuatan batik yang tradisional dan autentik.

Batik menjadi salah satu identitas bangsa Indonesia. Bahkan, batik telah ditetapkan sebagai warisan kemanusiaan untuk budaya lisan dan nonbendawi oleh UNESCO pada 2 Oktober 2009.

Tak mengherankan bila banyak warga negara Indonesia yang memilih berbisnis batik, salah satunya Nona Rara Batik. Dalam momentum spesial Hari Batik Nasional, jenama ini merayakan perjalanan transformasinya dari awal yang sederhana, hingga menjadi simbol tradisi dan pemberdayaan di industri batik dengan omzet mencapai belasan miliar. 

Inti dari jenama ini tecermin dalam prinsip yang dibawanya: "Dari Komunitas untuk Komunitas". Tepat 12 tahun lalu, jenama rintisan Pipiet Noorastuti bersama dengan Yosep Dimas dan Atiek Octrina ini lahir dari semangat untuk memberdayakan para perajin batik dan penjahit lokal di lingkungan terdekatnya di Solo, Jawa Tengah. 

 
 
 
View this post on Instagram
 
 
 

A post shared by Nona Rara | www.nonarara.com (@nonararabatik)

Nona Rara Batik menjadi sosok jenama lokal yang masih "hijau", beroperasi dari balik layar Facebook dan sebuah toko kecil di ITC Kuningan. Kini, Nona Rara Batik berkembang kian pesat dan menjangkau komunitas pengrajin batik yang lebih besar di Cirebon, Pekalongan, Solo, Jogja, Tasik, dan Wonogiren.

Di tengah misi ini, pelestarian dan perayaan teknik batik autentik, khususnya batik tulis dan batik cap, menjadi pokok perhatian sekaligus esensi utama brand Nona Rara Batik yang tak pernah dikesampingkan. "Baik komunitas pelanggan dan komunitas perajin kami sangat merasakan kedalaman Nona Rara Batik. Mereka bukan hanya pelanggan dan pengrajin pada umumnya, mereka juga memahami narasi, akar, dan visi kami," ujar Pipiet Noorastuti, pendiri Nona Rara Batik dalam siaran pers yang diterima Republika, Senin (2/10/2023).

Dengan skala bisnis Nona Rara Batik saat ini yang sudah menjadi top-of-mind fashion brand batik, memenuhi tuntutan dari pasar dan konsumen telah menjadi sebuah tantangan tersendiri. Meski demikian, Nona Rara Batik tetap setia pada proses pembuatan batik yang tradisional dan autentik demi melestarikan nilai budaya dan kesejahteraan para perajinnya dan enggan untuk menggunakan alternatif lain yang sudah sering terlihat di pasaran saat ini.

“Koneksi yang terjalin antara brand dan komunitas-komunitas ini tak hanya mengubah mereka menjadi pemangku kepentingan dan membuat brand lebih relatable saja. Namun interaksi tidak langsung yang terjalin di dalamnya juga telah memanusiakan brand dan akibatnya, brand pun dapat memberikan impak positif yang nyata dalam hal omzet dan pertumbuhan,” tambahnya.

Perluas Pasar

photo
Nona Rara Batik - (Instagram/Nonararabatik )

Nilai dan prinsip yang dipegang ini menarik perhatian Hypefast di 2020 untuk ikut berinvestasi dan bergabung menjadi mitra kerja Nona Rara Batik, dan bekerja sama membesarkan bisnis. CEO and Founder Hypefast, Achmad Alkatiri mengatakan dengan dukungan tim ahli dan ekosistem ritel di Hypefast, Nona Rara Batik menembus segmen pasar yang lebih luas dengan cara diversifikasi ke produk pria, menambah kanal penjualan luring dan daring, sekaligus membentuk komunitas yang loyal.

Yang lebih penting lagi, brand tidak hanya menyampaikan pesan tentang nilai perajin batik lokal dan pentingnya menjaga keaslian batik. Tetapi juga berperan aktif dalam menghubungkan konsumen dengan komunitas pembatik dan penjahit lokal, memberikan mereka kesempatan kerja dan pendapatan yang lebih baik.

"Ini adalah realisasi nyata dari misi dari komunitas untuk komunitas, ketika konsumen tidak hanya membeli produk, tetapi juga berkontribusi langsung pada kesejahteraan komunitas pengrajin yang membuatnya," ujarnya.

 
 
 
View this post on Instagram
 
 
 

A post shared by Nona Rara | www.nonarara.com (@nonararabatik)

Bentuk kemitraan antara Nona Rara Batik dan Hypefast menggarisbawahi pentingnya integrasi antara teknologi dan tradisi, serta bagaimana inovasi tersebut dapat memajukan brand lokal tanpa meninggalkan esensi tradisi, khususnya teknik batik tulis dan batik cap di era kontemporer.

Menurut Achmad, pada peringatan Hari Batik serta 12 tahun berdirinya Nona Rara Batik ini, refleksi perjalanan dari brand ini, tak lagi sekadar tentang meningkatkan skala bisnis. Tetapi juga bagaimana bentuk kemitraan tidak hanya untuk menumbuhkan bisnis, hingga menerjemahkan aspirasi bisnis menjadi kenyataan. 

 

 
Ini adalah realisasi nyata dari misi dari komunitas untuk komunitas
 
ACHMAD ALKATIRI, CEO and Founder Hypefast
 
 

Gerakan “Literasi Umat” merupakan ikhtiar untuk memudahkan masyarakat mengakses informasi. Gerakan bersama untuk menebarkan informasi yang sehat ke masyarakat luas. Oleh karena informasi yang sehat akan membentuk masyarakat yang sehat.

Donasi Literasi Umat

Hari Batik Nasional Gairahkan Produksi Kain Batik

Penetapan 2 Oktober sebagai Hari Batik Nasional mendongkrak minat konsumen terhadap beragam bentuk produk batik.

SELENGKAPNYA

Kulik-Kulik Sejarah Hari Batik

Tanggal 2 Oktober dipilih sebagai Hari Batik Nasional karena memiliki makna yang besar bagi pelestarian batik.

SELENGKAPNYA

Pelatihan Membatik bagi Penyandang Disabilitas

Pelatihan sebaagai langkah pemberdayaan agar penyandang disabilitas bisa bersaing di dunia kerja.

SELENGKAPNYA