
Kisah
Dikabarkan Akan Wafat, Usianya Justru Ditambah 50 Tahun
Alkisah, Nabi Daud memiliki seorang sahabat yang dikabarkan akan wafat dalam beberapa puluh hari lagi.
Nabi Daud AS memiliki seorang sahabat yang setia dan pemurah. Kawan dekatnya itu selalu mendukung syiar agama tauhid tanpa pamrih. Wajarlah bila ayahanda Nabi Sulaiman AS tersebut begitu senang karena mempunyai seorang pengikut yang demikian baik.
Tentunya sebagai makhluk, teman Nabi Daud AS itu juga pasti akan menemui maut. Terkejutlah sang nabi ketika pada suatu hari didatangi Malaikat Jibril. Sebab, malaikat tersebut mengabarkan perihal akhir hayat kawannya yang akan tiba dalam jangka waktu kurang dari dua bulan.
"Wahai nabi Allah! Sampaikan kabar ini kepada sahabatmu itu. Bahwa ajalnya akan segera tiba. Dalam waktu 50 hari ke depan, ia akan meninggal dunia,” kata Jibril kepada Nabi Daud.
Sang nabi pun bersedih hati. Terbayang dalam pikirannya, sahabat yang selama ini mengiringinya itu akan meninggal dunia. Maka dengan berat hati, nabi tersebut menyampaikan berita dari langit itu kepada kawan dekatnya.
“Wahai sahabatku, aku sungguh tidak tega untuk memberitahukan kabar ini kepadamu. Malaikat Jibril telah datang kepadaku, dan memintaku untuk menyampaikan, ajalmu sudah dekat. Dalam 50 hari lagi, engkau akan meninggalkan dunia yang fana ini,” kata Nabi Daud.
Mendengar keterangan itu, sang sahabat bermuram durja. Sudah bertahun-tahun dirinya hidup. Sejak mengenal sang utusan Allah, tidak sehari pun terlewatkan tanpa meningkatkan keimanan dan ketakwaan. Kini, datanglah berita yang mengejutkan.
Dalam beberapa hari lagi, ia akan wafat. Betapa lekasnya waktu melesat! Begitu pikirnya. Berat baginya untuk berpisah dengan Nabi Daud. Masih banyak ilmu dan hikmah yang ingin diperolehnya dari sang nabi.
Bagaimanapun, lelaki itu tidak ingin larut dalam duka. Ia menyadari, waktunya tinggal 50 hari lagi. Alih-alih cemas, ia dengan yakin mempersiapkan diri jelang menjemput ajal. Mulai detik itu juga, sang sahabat nabi memperbanyak amalnya. Kualitas ibadahnya pun semakin ditingkatkan.
Mulai detik itu juga, sang sahabat nabi memperbanyak amalnya. Kualitas ibadahnya pun semakin ditingkatkan.
Melihat optimisme itu, Nabi Daud turut bahagia. Dirinya pun merasa bangga karena memiliki seorang sahabat yang bermental cerdas. Bukannya bersedih tanpa henti, lelaki itu justru terus bersemangat dalam memanfaatkan setiap waktu yang tersisa demi memperbanyak bekal untuk akhirat kelak.
Tibalah hari yang ke-50 sejak datangnya kabar dari Malaikat Jibril. Sahabat itu tidak menunjukkan wajah duka. Pagi-pagi sekali, ia telah menyiapkan sajian yang beraroma lezat. Itu bukan untuk dimakannya sendirian. Rencananya, makanan itu akan diberikannya kepada Nabi Daud sebagai tanda perpisahan.
Di tengah perjalanan, sahabat itu berpapasan dengan seorang musafir tua. Dari tampilan tubuhnya, orang tua itu tampak sangat kelaparan. Kepalanya menunduk saja, sedangkan tangannya memegang perutnya yang kempis.
Sahabat Nabi Daud ini sempat dirundung bimbang. Ia memang menaruh iba pada kondisi musafir tersebut. Namun, makanan yang sedang dibawanya adalah hidangan perpisahan. Sajian ini telah lama dipersiapkannya khusus untuk sang nabi.
Spontan saja, ia mengucapkan istighfar. “Mengapa aku harus berpikir dua kali untuk memberi? Jelas-jelas orang fakir di hadapanku ini membutuhkan pertolongan segera,” katanya membatin.
Kemudian, ia memberikan makanan yang dibawanya itu kepada si musafir. Lelaki tua itu menerimanya dengan senyum dan tangan yang bergetar. Air mata menetes membasahi pipinya.
Dengan segera, orang tua itu melahap habis makanan yang baru saja diterimanya. Sesudah itu, ia pamit dan mengucapkan terima kasih. Sahabat Nabi Daud tersebut tidak jadi meneruskan perjalanan, dan memilih kembali pulang ke rumah.
Di tempat berbeda, Jibril turun kepada Nabi Daud. Malaikat tersebut mengabarkan keputusan Allah. “Ajal sahabatmu itu ditangguhkan oleh Allah Ta’ala. Ia pun diberikan karunia berupa tambahan usia 50 tahun lamanya,” demikian pesan Jibril.
Dengan lekas, Nabi Daud pergi ke rumah sahabatnya. Yang dikunjungi merasa bingung. Sebab, sudah hampir lewat waktu maghrib dirinya tidak juga merasakan ajal.
Usiamu ditambah 50 tahun oleh Allah, sebab keberkahan dari makanan yang engkau berikan untuk seorang musafir.
“Usiamu ditambah 50 tahun oleh Allah, sebab keberkahan dari makanan yang engkau berikan untuk seorang musafir,” terang Nabi Daud.
Ia pun bersujud syukur. Lisannya terus menggumamkan hamdalah. Tidak disangkanya, sedekah dapat memperpanjang usia. Sang sahabat dapat kembali menyertai dakwah Nabi Daud hingga lima dekade berikutnya.
Gerakan “Literasi Umat” merupakan ikhtiar untuk memudahkan masyarakat mengakses informasi. Gerakan bersama untuk menebarkan informasi yang sehat ke masyarakat luas. Oleh karena informasi yang sehat akan membentuk masyarakat yang sehat.
Ujung Perjalanan Putri Ariani di AGT 2023
Di sisi lain, kemenangan Adrian Stoica dan Hurricane memicu perdebatan di media sosial.
SELENGKAPNYAEuforia Menyambut Piala Dunia U-17
Ingar bingar kemeriahan sudah terasa di Kota Surabaya.
SELENGKAPNYA