
Nasional
Fakta Baru Siswi SD Lompat, Dugaan Bunuh Diri Menguat
CCTV yang merekam kejadian tersebut menunjukkan siswi tersebut melompat.
JAKARTA – Fakta baru terungkap dalam kasus meninggalnya siswi SD yang jatuh dari lantai empat gedung sekolah di Petukangan Utara, Jakarta Selatan. Polisi menemukan fakta adanya dugaan bunuh diri. CCTV yang merekam kejadian tersebut menunjukkan siswi tersebut melompat secara sengaja.
"Korban atas nama SR ini loncat dari ketinggian di mana ketinggian ini lantai 4 dari sekolah dasar ini," ujar Kepala Satuan Reserse Kriminal Polres Metro Jakarta Selatan, Ajun Komisaris Besar Polisi (AKBP) Bintoro, di Jakarta, Rabu (27/9/2023).
Bintoro mengatakan, polisi telah melakukan olah TKP dengan melakukan berbagai pemeriksaan. Dari hasil pemeriksaan, pihak kepolisian menemukan barang bukti yang menunjukkan bahwa korban ternyata melompat dari lantai 4 gedung sekolahnya. "Kami tegaskan dugaan awal melompat karena ditemukan adanya barang bukti berupa meja, awalnya saya pikir kursi, yang dijadikan yang bersangkutan untuk pijakan melompat ke bawah," kata dia.

Menurut Bintoro, empat saksi telah diperiksa, termasuk rekaman kamera pengawas atau closed circuit television (CCTV) di sekitar tempat kejadian perkara (TKP). Dia menyebut, kamera pengawas tersebut merekam kejadian nahas tersebut. "Kami mendapatkan di TKP ada barang bukti berupa tempat duduk yang mana digunakan yang bersangkutan memanjat dan melompat. Kami juga mendapatkan CCTV yang ada kaitannya dengan kejadian tersebut," kata Bintoro.
Namun, Bintoro belum menyimpulkan secara utuh bahwa peristiwa ini murni bunuh diri. Polisi juga belum menemukan motif dari aksi yang bersangkutan memutuskan untuk melompat dari ketinggian. Saat disinggung adanya dugaan perundungan atau bullying, Bintoro enggan memastikan. "Nanti setelah kami mendalami akan tahu motif yang bersangkutan kenapa melompat," ujar dia.
Insiden siswi SD inisial SR yang awalnya diduga terjatuh itu sempat viral di media sosial. Dalam video yang beredar terlihat siswi SD yang mengenakan seragam merah dan putih tergeletak di lapangan sekolahnya. Peristiwa itu terjadi pada Selasa (26/9/2023) sekitar pukul 08.00 WIB.

Jaringan Pemantau Pendidikan Indonesia (JPPI) mendesak Pemerintah Provinsi (Pemprov) DKI Jakarta membentuk tim investigasi untuk mengusut kasus tewasnya siswi SD dari lantai 4 sekolahnya. Hal itu kaitannya dengan adanya dugaan perundungan dalam peristiwa loncatnya korban dari ketinggian.
Koordinator Nasional JPPI Ubaid Matraji mengatakan, sebenarnya ada beleid yang mengamanatkan sekolah untuk membentuk tim pencegahan kekerasan. Hal itu termaktub dalam Peraturan Menteri Pendidikan dan Kebudayaan (Permendikbud) Nomor 46 Tahun 2023 tentang Pencegahan dan Penanganan Kekerasan di Lingkungan Satuan Pendidikan (Permendikbudristek PPKSP).
Ubaid menyebut, meski ada aturan itu, hingga saat ini belum terlihat adanya penerapan satgas di sekolah, kaitannya untuk menangani masalah perundungan di lingkungan sekolah. "Permendikbud untuk pencegahan kekerasan di sekolah sudah ada peraturan, kita tidak pernah mengalami kekosongan peraturan tentang pencegahan kekerasan di sekolah," kata Ubaid.

Menindaklanjuti masalah yang dialami siswi SD di Petukangan Utara, dia mendesak agar Dinas Pendidikan (Disdik) DKI Jakarta untuk membentuk satgas pencegahan kekerasan. Di antaranya utamanya dalam menanggapi kasus perundungan. Pasalnya, menurut Ubaid, sekolah belum tanggap dalam melakukan pencegahan seperti sistem pelaporan hingga pendampingan mengenai masalah-masalah seperti perundungan. Pihak Disdik DKI Jakarta pun dinilai menutupi jika benar adanya kasus perundungan yang memakan korban.
"Itu menjadi sangat penting, ini harus ada semacam tim investigasi. Ada tata kelola yang harus ditata serius, yang harus dibereskan soal dinas menutupi, lalu bagaimana ini menjadi persoalan yang mampu meningkatkan awareness kepada seluruh masyarakat terhadap soal ini," ujar dia.
Gerakan “Literasi Umat” merupakan ikhtiar untuk memudahkan masyarakat mengakses informasi. Gerakan bersama untuk menebarkan informasi yang sehat ke masyarakat luas. Oleh karena informasi yang sehat akan membentuk masyarakat yang sehat.
LBMNU Putuskan Haram Konsumsi Karmin
Serangga yang menjadi asal pigmen tersebut dibudidayakan di negara-negara Eropa
SELENGKAPNYADPR Taruh Orang Dalam di Mahkamah Konstitusi
Aesul Sani sepakat MK konsultasi ke DPR sebelum jatuhkan putusan.
SELENGKAPNYAAI Kini Turun Tangan Atasi 'Kebakaran Hutan'
Pemanfaatan teknologi AI dalam memantau sumber api tetap memerlukan konfirmasi dari manusia.
SELENGKAPNYA