
Internasional
Gereja-Gereja Inggris Terus Berubah Jadi Masjid
Ribuan gereja ditutup di Inggris sedekade belakangan.
Pemugaran gereja-gereja yang ditinggal jemaat di Inggris untuk dijadikan masjid terus berlanjut. Fenomena ini berbarengan dengan penurunan tajam jumlah pemeluk agama Kristen di Inggris.
Yang terkini, Anggota Dewan Bradford telah mengonfirmasi perubahan fungsi gereja menjadi sebuah masjid. Gereja Metodis Clayton Heights, yang dibangun pada 1870 ini, ditutup pada 2020 dan telah kosong sejak saat itu.
Sebelumnya, rencana untuk mengubah gedung Chapel Lane menjadi tiga rumah dengan dua tempat tidur telah disetujui. Namun, pekerjaan tersebut tidak pernah dilakukan dan kini gereja tersebut akan direnovasi, menjadi masjid yang dijadwalkan selesai awal tahun depan.
Anggota dewan Lingkungan Queensbury mengatakan konversi tersebut tidak memerlukan izin perencanaan karena penggunaannya, sebagai tempat ibadah, tidak berubah.

“Anggota dewan Hazel Johnson dan saya menyambut baik masjid ini sebagai aset di kawasan Queensbury, guna melayani komunitas kami yang beragam. Kami senang mendengar rencana mereka (Muslim) mengadakan hari terbuka, yang memungkinkan warga bertemu dengan tim dan mengadakan pertemuan melihat sekeliling," ujar anggota dewan Alex Mitchell dari Partai Buruh dikutip dari Telegraph and Argus, Senin (25/9/2023).
Menyusul hal tersebut, sejumlah warga menyuarakan kekhawatiran tentang masalah yang mungkin ditimbulkan oleh masjid, seperti kepadatan lalu lintas dan parkir. Untuk hal ini, para anggota dewan telah diyakinkan bahwa selama masa-masa sibuk, para pengurus akan berada di lokasi untuk mengatur alur mobil.
Hal ini terutama terjadi pada hari Jumat, dimana shalat dilaksanakan dua kali pada siang hari. Pemilik gedung juga mengatakan bahwa pelaksanaan shalat Jumat ini akan selalu selesai, sebelum Sekolah Dasar Stocks Lane di dekatnya mengakhiri pembelajaran.
"Kami telah dihubungi oleh penduduk sekitar yang memiliki kekhawatiran yang sah tentang potensi kemacetan lalu lintas di Jalan Highgate, yang juga kami perhatikan," ujar Mitchell.
Anggota dewan lantas disebut telah melakukan pembicaraan dengan pemilik baru gedung tersebut. Dari keterangannya, disampaikan bahwa mereka berkomitmen untuk menyiapkan layanan yang mengelola mobil pengunjung, khususnya pada hari Jumat.
“Peningkatan lalu lintas dan keselamatan jalan raya merupakan kekhawatiran utama bagi warga kami dan kami terus berupaya memastikan jalan-jalan di Queensbury aman," lanjut dia.
Bangunan Gereja itu telah menjadi bagian penting dari komunitas Clayton Heights, selama hampir 150 tahun. Pada 2010, gedung ini mengalami renovasi senilai 125.000 poundsterling, yang sebagian didanai oleh Dewan Bradford.
Hibah tersebut mencakup 20,000 poundsterling dari dana investasi lingkungan Dewan Bradford, 5,000 pound sterling dari Dana Regenerasi Komunitas otoritas tersebut, serta 50,000 poundsterling dari Waste Recycling Environmental Limited (Wren).
Saat itu, bendahara Gereja Robert Holroyd yang mengawasi program pembangunan, mengatakan gereja masih akan mempertahankan karakter aslinya. Lantas, Gereja ditutup oleh Sirkuit Metodis Selatan Bradford pada tahun 2020.
Hingga Oktober 2022, banyak fitur termasuk organ gereja dan bangku Sekolah Minggu, tetap berada di dalam gedung. Banyak yang berpendapat bahwa bangunan tersebut mungkin akan tetap terbengkalai jika tidak segera digunakan kembali.

Pada Agustus lalu, Bekas gereja di pusat kota Hanley di Stoke-on-Trent juga akan diubah menjadi masjid dan pusat pendidikan Islam. Gereja St John di Town Road, Hanley, dibeli seharga 140.000 poundsterling oleh pusat Darul Falah sebelum akan dilelang.
Buldoser sudah mulai membersihkan lokasi tersebut namun kelompok tersebut mengadakan pertemuan dengan Dewan Kota Stoke-on-Trent akhir bulan ini untuk membahas pekerjaan apa yang dapat mereka lakukan pada bangunan tersebut. Pusat ini diperkirakan akan dibuka tahun depan.
"Kami mencoba membuka pusat komunitas untuk dimanfaatkan masyarakat. Mereka (umat Kristiani) juga dapat berdoa di sana jika mereka mau,” ujar Wakil Presiden Darul Falah Center, Sayyad Hashemi (46 tahun), dari Hartshill, mengatakan kepada StokeonTrentLive.
Sebelumnya, pada Mei 2023 sebuah bangunan gereja satu lantai dari batu yang dibangun sekitar tahun 1870 telah diubah menjadi masjid baru menyusul renovasi besar-besaran setelah puluhan tahun tidak digunakan. Masjid-e-Taqwa di Jalan Pleckgate, Lancashire itu digunakan menjadi tempat shalat pertama minggu ini di gedung yang dulunya merupakan lokasi bagi Gereja St Chad.
“Kami berusaha mempertahankan fitur asli bangunan dan berupaya menggabungkannya ke dalam desain baru,” kata juru bicara masjid tersebut, seperti yang dilaporkan Lancashire Telegraph. Masjid baru itu dapat menampung 180 jamaah dan mencakup ruang shalat dua lantai dan area untuk berwudhu.

Sensus penduduk terbaru Kantor Statistik Nasional Inggris (ONS) yang dilansir pada Selasa (29/11/2022) menunjukkan tren peningkatan pemeluk agama Islam yang signifikan di Inggris dan Wales. Selain itu, untuk pertama kalinya dalam sejarah, pemeluk agama tradisional di Inggris dan Wales, yakni Kristen, terus anjlok hingga kini tak lebih dari 50 persen.
Dalam sensus yang digelar pada 21 Maret 2021 tersebut, secara keseluruhan pemeluk agama-agama di Inggris mengalami penurunan. Hanya Islam yang secara stabil terus mencatatkan peningkatan pemeluk secara signifikan.
Dalam lansiran ONS, jumlah Muslim di Inggris dan Wales melonjak dari 2,7 juta orang (4,9 persen populasi) pada 2011 menjadi 3,9 juta jiwa (6,5 persen populasi). Jumlah umat Islam ini paling banyak bertumbuh di perkotaan, dan masih didominasi oleh etnis imigran yang kini telah mencapai generasi kedua atau ketiga.
Sementara itu, untuk pertama kalinya dalam sejarah, pemeluk Kristiani tak lagi mencapai angka 50 persen di Inggris dan Wales. Artinya, secara resmi agama itu bukan lagi mayoritas di kedua wilayah tersebut.
Sensus mencatat, kini tinggal 46,2 persen penduduk Inggris dan Wales (27,5 juta) yang mengaku beragama Kristen. Jumlah ini adalah penurunan signifikan dari 59,3 persen (33,3 juta) pada 2011.

Penurunan jumlah pemeluk Kristiani ini disumbang utamanya oleh lonjakan warga yang ogah beragama. Sebanyak 37,2 persen (22.2 juta orang) warga Inggris dan Wales kini menyatakan tak beragama. Jumlah itu melonjak dari 25,2 persen (14,1 juta orang) pada 2011.
Data yang dilansir Statista juga menunjukkan penurunan jemaat gereja di Inggris dari tahun ke tahun. Jumlah jemaat merosot dari sekitar 1 juta orang pada 2009 menjadi sekitar 600 ribu orang saja pada 2021.
Jumlah gereja di Inggris juga berkurang tahun demi tahun. The Brierley Research Consultancy mencatatkan, selama satu dekade terakhir sedikitnya 2.000 gereja dari berbagai denominasi telah ditutup di seantero Inggris Raya. Sementara ratusan lainnya juga bakal ditutup dalam waktu lima tahun mendatang. Mereka meminta keuskupan untuk memperkirakan jumlah penutupan yang mungkin dilakukan dalam periode dua hingga lima tahun.
Ditemukan bahwa 12 keuskupan sedang mempertimbangkan lima penutupan, sembilan keuskupan merencanakan antara enam hingga 12 penutupan, dan lima keuskupan merencanakan hingga 40 penutupan gereja dalam dua hingga lima tahun ke depan.

Sedangkan investigasi the Telegraph yang dilansir pada 2 September 2023 ini mengungkapkan, hampir 300 gereja Anglikan tutup di Inggris dalam lima tahun terakhir. Angka ini merupakan penurunan tercepat sejak pencatatan dimulai pada 1960.
Klaim tersebut muncul di tengah menurunnya jumlah jemaat, sehingga banyak pendeta takut untuk berbicara karena takut kehilangan pekerjaan.
Analisis Telegraph terhadap statistik Gereja Anglikan terbaru yang tersedia menunjukkan bahwa antara 2016 dan 2021, 278 paroki menghilang dan direorganisasi atau digabungkan ketika jumlahnya turun dari 12,510 menjadi 12,232. Hal ini berarti berkurangnya rata-rata 56 paroki setiap tahunnya dan menandai tingkat penutupan paroki tercepat dalam 70 tahun.
Sebagai perbandingan, pada 1960 terdapat 14.491 paroki, pada 1987 terdapat 13.287 paroki, dan pada 1991 jumlahnya terus menurun menjadi hanya 13.099 paroki. Sementara itu, antara 2000 dan 2006 jumlah rata-rata paroki turun sebanyak 41 paroki per tahun, antara 2006 dan 2011 meningkat menjadi 55 paroki per tahun, namun antara 2011 dan 2016 hanya dua paroki yang hilang secara total.
Gerakan “Literasi Umat” merupakan ikhtiar untuk memudahkan masyarakat mengakses informasi. Gerakan bersama untuk menebarkan informasi yang sehat ke masyarakat luas. Oleh karena informasi yang sehat akan membentuk masyarakat yang sehat.
Seribu Jamaah dari 35 Negara Hadir Tiap Pekan di Masjid Lincoln
Dia bangga dengan kerja komunitas Muslim selama lima tahun terakhir.
SELENGKAPNYASuara Pengurus Masjid Soal Kontrol Tempat Ibadah
Masjid, lembaga agama, madrasah, itu sudah lolos uji dan sudah sangat steril.
SELENGKAPNYA