
Kabar Utama
Seribu Jamaah dari 35 Negara Hadir Tiap Pekan di Masjid Lincoln
Dia bangga dengan kerja komunitas Muslim selama lima tahun terakhir.
Oleh ZAHROTUL OKTAVIANI
LINCOLN -- Lima tahun sudah sebuah masjid pertama di Kota Lincoln, Inggris, dibuka. Kini, komunitas Muslim setempat mengaku yakin masyarakat sekitar sudah lebih menerima keberadaan masjid itu.
Masjid yang berada di Jalan Dixon, Inggris, ini tidak hanya menyaksikan pertumbuhan jumlah, tetapi juga kerekatan komunitas. Komunitas Muslim Lincoln disebut telah berkembang dari segelintir keluarga yang beribadah bersama, kini lebih dari 1.000 orang dari 35 negara hadir setiap pekan.
Para pemimpin masjid mengatakan, Lincoln Central Mosque & Cultural Center ini memiliki peran untuk membantu dalam mendidik masyarakat sekaligus memperbaiki kesalahpahaman tentang Islam. Ketua Asosiasi Islam yang memiliki dan mengelola masjid, Tanweer Ahmed, membantu mengumpulkan dana sebesar 2 juta poundsterling untuk membangun rumah ibadah ini. Pengumpulan dana dilakukan melalui berbagai acara yang didukung dari donasi.

Awalnya, ia sempat membeli sebuah situs di Church Drive. Namun, sayangnya, situs itu terbakar pada hari yang sama ketika dia menerima surat persetujuan perencanaan pembangunan masjid. Hingga saat ini, penyebab terbakarnya situs tersebut tidak pernah diketahui.
Ahmed pun terpaksa mencari lokasi alternatif, di bekas pabrik susu di Dixon Street. Kini, dia bangga dengan kerja komunitas Muslim selama lima tahun terakhir dan percaya bahwa kesadaran membuat orang lebih menerima. “Ada banyak perubahan. Lima tahun yang lalu, kami shalat di tribun pada hari Jumat dan sekarang kami memiliki masjid indah yang dibangun khusus," ucap dia dikutip di My Local, Ahad (10/9/2023).

Komunitas Muslim Lincoln disebut mengalami perkembangan yang signifikan. Pihaknya pun telah melakukan banyak upaya kohesi komunitas selama 10 tahun terakhir untuk membangun jembatan antara komunitas beriman dan non-agama. "Ada banyak kesalahpahaman tentang Islam dan ketika orang-orang datang ke masjid kami, banyak tanggapan positif. Saya pikir masyarakat kini lebih menerima," lanjut dia.
Dalam lima tahun terakhir, Ahmed menyebut sekitar 5.000 anak telah berkunjung dari sekolah-sekolah di seluruh wilayah tersebut. Pendidikan ini telah membantu meningkatkan kesadaran dan penerimaan di hati mereka. Masjid ini juga menyambut orang-orang yang beragama atau tidak beragama.
Ashfaq Hussain Qureshi telah tinggal di Lincoln sejak 1974 dan bekerja sebagai dokter umum selama 40 tahun sebelum pensiun. Ketika pertama kali tiba di Lincoln, dia mengatakan, lima atau enam keluarga berdoa di rumah mereka. Pada 1980, komunitas Muslim setempat membeli sebuah bangunan di Orchard Street untuk digunakan sebagai masjid. Shalat Jumat pertama di lokasi itu dihadiri oleh delapan orang, yang membuatnya dia bangga dengan perkembangan komunitas Muslim sejak saat itu.
Meskipun gedung tersebut tidak digunakan lagi sejak pandemi Covid-19, ada rencana untuk merenovasinya pada masa mendatang. Dia pun merasa bangga dengan komunitas yang mereka bangun di lokasi Dixon Street. “Bangunannya indah dan kami punya jamaah tetap di sini. Yang utama adalah persatuan,” ujar dia.
Qureshi menyebut ada 35 warga negara yang datang ke kota tersebut dan bersatu serta hidup sebagai persaudaraan. Hal ini disebut sangat penting bagi keutuhan masyarakat dan landasan bagi anak-anak mereka. “Orang-orang sekarang lebih menerima karena pemahaman mereka menjadi lebih baik," lanjut dia.
Penyintas Gempa Maroko Mengiba, Bantuan Telat Tiba
Bantuan asing masih tertahan menunggu restu Kerajaan Maroko.
SELENGKAPNYATimnas U-23 Siap Mengukir Sejarah
Indonesia hanya membutuhkan hasil imbang melawan Turkmenistan untuk melaju ke putaran final Piala Asia.
SELENGKAPNYABorussia Dortmund Legends Kalahkan Persib All Stars
Pertandingan yang berlangsung 70 menit itu berakhir dengan skor 0-4 untuk BVB.
SELENGKAPNYA