Sinematik estetik ala Wes Anderson (ilustrasi) | Unsplash/Jack Prommel

Geni

Menikmati Lagi Sinematik Estetik Wes Anderson

Film ini merupakana daptasi dari karya penulis ternama, Roald Dahl.

Setelah melahirkan stop-motion lewat Fantastic Mr Fox pada 2009, sineas yang dikenal dengan sinematografi estetik, Wes Anderson, kembali mengadaptasi karya klasik Roald Dahl untuk film pendek Netflix, The Wonderful Story of Henry Sugar. Meskipun pengalaman pertama Anderson mengadaptasi novel Dahl berbentuk film fitur panjang, adaptasi terbarunya kali ini akan hadir lebih padat, hanya berdurasi 39 menit.

Namun, daftar pemeran yang sudah dikenal dan beberapa orang baru yang bergabung dalam film ini sepertinya mampu menutupi kekurangan durasi tersebut. Beberapa pihak memperkirakan, film yang akan rilis pada 27 September 2023 ini juga bukan adaptasi terakhir Dahl dari Anderson.

Sembari menunggu film yang penuh warna estetik ala Anderson di film terbarunya, inilah beberapa poin yang diketahui mengenai film The Wonderful Story of Henry Sugar, seperti dilansir dari laman Yahoo, Senin (25/9/2023).

 

1. Platform streaming

Setelah pemutaran perdana yang mewah di Festival Film Internasional Venesia pada awal September, The Wonderful Story of Henry Sugar akan memulai debutnya di Netflix pada Rabu, 27 September. Film ini tayang setelah penayangan teatrikal yang sangat singkat yang dimulai pada Rabu, 20 September di bioskop-bioskop tertentu memungkinkan penggemar berat Anderson untuk melihat film terbarunya di layar lebar.

 

2. Plot Film

photo
Kumpulan buku karya Roald Dahl - (Unsplash/Nick Fewings)

Judul adaptasi baru Dahl karya Anderson sebenarnya berasal dari kumpulan cerita pendek karya penulis Charlie and the Chocolate Factory yang pertama kali dirilis pada 1977 dengan judul The Wonderful Story of Henry Sugar and Six More. Film pendek aslinya menceritakan Henry Sugar, seorang penjudi yang mengetahui tentang orang asing mistis dengan kemampuan untuk "melihat tanpa matanya".

Karena penasaran, Sugar memutuskan untuk melacak individu yang tidak biasa ini dan mempelajari keahliannya hanya untuk segera mengetahui bahwa dia telah lama meninggal. 

 

3. Pemeran Film

Benedict Cumberbatch akhirnya bergabung dengan ansambel aktor yang sering digunakan Anderson dalam film pendek barunya, memimpin sebagai pahlawan tituler Henry Sugar—seorang pria yang bertekad untuk belajar bagaimana “melihat tanpa menggunakan matanya.”

Ralph Fiennes, yang membintangi film Anderson di 2014, The Grand Budapest Hotel, berperan sebagai Roald Dahl. Fiennes akan menceritakan kisah tersebut sebelum menyerahkan semuanya kepada Sugar karya Cumberbatch yang menuntun kita melalui petualangan tersebut.

Fiennes juga tampaknya berperan sebagai polisi dalam film tersebut. Cerita akan mengisahkan Dr Chatterjee dari Dev Patel, seorang pria muda yang bertemu dengan orang asing mistis Sir Ben Kingsley, Imdad Khan, pria yang dapat melihat menembus benda padat.

 

photo
Warna estetik ciri khas Wes Anderson - (Unsplash/Alex Batonisashvili)

4. Trailer Film

Netflix merilis trailer pertama The Wonderful Story of Henry Sugar pada pertengahan September dengan segala kemegahannya yang dibatasi warna. Ada sejumlah karakter yang merupakan bagian integral dari perjalanan Sugar yang tidak biasa. 

 

 
Judul adaptasi Dahl karya Anderson, sebenarnya berasal dari kumpulan cerita pendek karya penulis Charlie and the Chocolate Factory yang pertama kali dirilis pada 1977.
 
 

Gerakan “Literasi Umat” merupakan ikhtiar untuk memudahkan masyarakat mengakses informasi. Gerakan bersama untuk menebarkan informasi yang sehat ke masyarakat luas. Oleh karena informasi yang sehat akan membentuk masyarakat yang sehat.

Donasi Literasi Umat

Deretan Film untuk Menggugah Rasa Cinta Indonesia

SELENGKAPNYA

Mengapa Film-Film Pixar Berbiaya Besar?

Pixar Studio berhasil merilis film animasi setiap tahun sejak awal kehadirannya.

SELENGKAPNYA

2024 Banjir Film Superhero. Minat Nonton yang Mana?

Iron Man di 2008-lah yang memulai era modern sinema superhero.

SELENGKAPNYA

Barbie, Film Bernuansa Pink Penuh Kritik

Di saat yang bersamaan, Barbie Robbie mempertanyakan eksistensi dan pencarian jati diri.

SELENGKAPNYA