Manal Rostom | Facebook

Uswah

Kisah Manal A Rostom Lawan Larangan Jilbab

Rostom sudah menjadi simbol kekuatan bagi wanita Muslim di seluruh dunia

Oleh ZAHROTUL OKTAVIANI

Sebagai pakaian penutup aurat, jilbab atau dikenal juga sebagai hijab merupakan simbol kehormatan bagi para Muslimah untuk meneguhkan keyakinannya. Meski demikian, topik berjilbab kerap menjadi topik perdebatan terlebih di Eropa dan Amerika. 

Bagi ratusan ribu perempuan Muslim di seluruh dunia yang mengenakan jilbab, agama atau keyakinan mereka dapat langsung dikenali. Akibatnya, mereka sering kali dianggap sebagai 'pembawa bendera' karena keyakinan mereka di Barat.

 
 
 
View this post on Instagram
 
 
 

A post shared by Manal Rostom | منال رستم (@manirostom)

Meski demikian, tidak semua wanita Muslim memilih untuk menutupi rambutnya. Bagi sebagian orang, tekanan untuk mengenakan jilbab yang merupakan persyaratan agama Islam bagi perempuan sejak usia pubertas, bisa menjadi terlalu berat. Pelari maraton dan pendaki gunung dari Mesir, Manal Rostom, membagikan pengalamannya selama menggunakan jilbab. Ia menjadi wanita Mesir pertama yang mendaki Gunung Everest pada tahun 2022.

Rostom sudah menjadi simbol kekuatan bagi wanita Muslim di seluruh dunia, ketika pada tahun 2019 menjadi duta merek Nike pertama yang mengenakan jilbab. Rostom mengaku ada suatu masa ketika dia mengalami kesulitan saat mengenakan hijabnya. Di satu titik, dia ingin melepaskan jilbab karena mendengar federasi olahraga melarang atlet mengenakan hijab.

Hingga pada 2012, federasi sepak bola internasional FIFA, melarang atlet berhijab bermain di kejuaraan sepak bola. Baru pada tahun ini, Nouhaila Benzina menjadi pemain pertama yang berhijab di Piala Dunia Wanita 2023. Rostom pun memutuskan untuk tidak melepas hijabnya ketika olahraga. "Saya seperti merasa, tidak, tunggu sebentar. Saya akan memulai sebuah platform. Saya hanya ingin memulai percakapan," kata dia dikutip di ABC, Senin (25/9/2023).

 
Saya seperti merasa, tidak, tunggu sebentar. Saya akan memulai sebuah platform. Saya hanya ingin memulai percakapan
MANAL A ROSTOM
 

Pada 2014, ia mendirikan Surviving Hijab, sebuah grup Facebook untuk wanita berhijab ini sekarang memiliki lebih dari satu juta anggota di seluruh dunia. Ia menyebut komunitas ini sangat erat, karena dibuat bagi perempuan dan oleh perempuan. Ia bahagia karena komunitas ini dapat berkembang pesat."Saya menyebutnya 'Surviving Hijab', karena saya ingin bertahan. Semua kesulitan yang terkait dengan mengenakan hijab," lanjut Rostom.

Rostom sendiri dilahirkan dalam keluarga yang cukup religius. Dia tidak pernah dipaksa memakai hijab. Pada usia 19 tahun, setelah dia mencapai pubertas, dia memilih untuk memakainya. Keputusan itu diambil setelah terjadi kecelakaan mobil yang serius dan menjadi pengalamannya mendekati kematian. Setelah itu, ia mengatakan menghabiskan waktu untuk merenungkan mengapa dia bisa bertahan.“Saya menggali lebih dalam dan jawaban saya adalah, saya ingin menunjukkan rasa syukur kepada Tuhan dengan berhijab. Syukur adalah bagian yang sangat besar dari iman," ujar dia.

photo
Manal Rostom - (Facebook)

Wanita yang namanya pernah masuk daftar Africa's Top 50 Most Powerful Women ini menyebut, hijab bukanlah simbol agama, melainkan cara hidup. Dia mendorong orang-orang yang melihat hijab dari sudut pandang negatif untuk mendidik diri mereka sendiri, serta melihat lebih jauh dari apa yang mungkin mereka lihat di media.

Menurut Rostom, orang-orang sering beranggapan bahwa karena dia mengenakan jilbab, dia seperti tertindas. Padahal, pemikiran seperti itu adalah persepsi yang salah.
"Saya merasa orang-orang tidak punya waktu dan [terlalu] malas untuk mencari tahu apa itu hijab untuk wanita Muslim," kata duta Nike itu.

Di media arus utama, perempuan yang mengenakan jilbab digambarkan tidak berpendidikan atau seorang perempuan yang tidak mudah didekati. Orang-orang banyak dijejali dengan gambaran perempuan berjilbab yang membosankan dan tidak keren.

Gerakan “Literasi Umat” merupakan ikhtiar untuk memudahkan masyarakat mengakses informasi. Gerakan bersama untuk menebarkan informasi yang sehat ke masyarakat luas. Oleh karena informasi yang sehat akan membentuk masyarakat yang sehat.

Donasi Literasi Umat

Bettina Grallert, Bangun Museum di Jerman demi Hutan Sumatra

Hutan semakin rusak. Sampai saya memutuskan tidak ke Sumatra lagi karena saya tidak tahan melihatnya.

SELENGKAPNYA

Telah lama Israel ‘Mengincar’ Saudi

Penyelesaian masalah Palestina menjadi syarat dasar normalisasi hubungan Saudi-Israel.

SELENGKAPNYA

Gamma Thohir dan Gerakan Menerangi Desa dengan Energi Bersih

Gamma Thohir bertekad memperluas Desa Bumi ke wilayah-wilayah terpencil di Indonesia lainnya.

SELENGKAPNYA