Hikmah hari ini | Republika

Hikmah

Jalan Keselamatan

Terlebih lagi orang beriman, keselamatan dunia dan akhirat menjadi dambaannya.

Oleh SAFWANNUR

Setiap manusia pasti menginginkan keselamatan dalam hidupnya dan tidak ingin celaka. Terlebih lagi orang beriman, keselamatan dunia dan akhirat menjadi dambaannya. Perlu perjuangan maksimal untuk memperoleh keselamatan itu.

Alquran dan hadis telah menunjukkan rute agar manusia selamat di jalan kehidupan. Berpegang teguh dengan ajaran Alquran adalah jalan keselamatan yang pasti dalam lalu lintas kehidupan.

Allah SWT berfirman, “Dengan Kitab itulah Allah memberi petunjuk kepada orang yang mengikuti keridaan-Nya ke jalan keselamatan, dan (dengan Kitab itu pula) Allah mengeluarkan orang itu dari gelap gulita kepada cahaya dengan izin-Nya, dan menunjukkan ke jalan yang lurus.” (QS al-Maidah [5]: 16).

Suatu ketika Uqbah bin Amir bertanya kepada Rasulullah SAW, “Wahai Rasulullah, bagaimana supaya selamat?” Rasulullah SAW menjawab, “Tahanlah lisanmu, hendaklah rumahmu membuatmu lapang dan menangislah terhadap dosa-dosamu.” (HR at-Tirmidzi).

Jawaban Rasulullah tersebut menunjukkan tiga jalan keselamatan untuk diamalkan oleh umatnya.

 
Jawaban Rasulullah tersebut menunjukkan tiga jalan keselamatan untuk diamalkan oleh umatnya.
 
 

Pertama, tahanlah lisanmu. Lisan memang anggota tubuh yang berukuran kecil dan tidak bertulang. Namun dia bisa menimbulkan persoalan besar yang dapat mengganggu stabilitas persaudaraan jika tidak bisa dikelola dengan baik.

Oleh sebab itu, Rasulullah SAW memberi rambu-rambu dalam penggunaan lisan, "…Siapa yang beriman kepada Allah dan hari akhirat, hendaklah ia berkata yang baik atau diam…”(HR al-Bukhari dan Muslim).

Sufyan bin Abdullah ats-Tsaqafi pernah bertanya kepada Rasulullah SAW, “Wahai Rasulullah, apakah yang paling Anda khawatirkan atasku?” Rasulullah merespons dengan memegang lidah beliau sendiri, lalu bersabda, “Ini.” (HR Tirmidzi dan Ibnu Majah).

Imam al-Ghazali, dalam magnum opus-nya, Ihya Ulumiddin, menulis pembahasan khusus tentang bahaya lisan. Beliau menamainya dengan Kitab Afatul Lisan (Bencana Lisan) yang dimasukkan ke dalam rubu’ al-muhlikat (hal-hal yang membinasakan). Beliau menyebutkan bahwa bahaya lisan sangat besar, dan tidak ada yang dapat menyelamatkannya kecuali diam.

Kedua, hendaklah rumahmu membuatmu lapang. Rumah merupakan tempat berlindung dari berbagai gangguan. Akan tetapi, rumah bukan hanya sebatas tempat tinggal, melainkan harus berfungsi sebagai tempat untuk mendekatkan diri kepada Allah SWT.

Kedamaian dan ketenteraman dalam rumah tidak ditentukan oleh kemegahan dan kemewahan fisik bangunannya, melainkan oleh ketakwaan penghuninya. Hiasan terbaik rumah adalah gema bacaan Alquran yang dilantunkan setiap saat. Hal ini membuktikan bahwa rumah tidak sepi dari nilai-nilai Islam.

Rasululah SAW bersabda, “Janganlah jadikan rumah kalian seperti kuburan karena setan itu lari dari rumah yang di dalamnya dibacakan surat al-Baqarah.” (HR Muslim).

Ketiga, menangislah terhadap dosa-dosamu. Kita semua adalah pendosa, karena yang maksum hanya para rasul pilihan Allah. Perbuatan dosa akan membuat hati seseorang tidak tenang. Semakin banyak dosa yang dilakukan membuat hidup akan terasa sempit.

Allah SWT senantiasa memberi ampunan bagi hamba-Nya yang terlanjur berbuat salah dan ingin memperbaiki diri.

Allah SWT berfirman, "...Dan bertobatlah kamu sekalian kepada Allah, hai orang-orang yang beriman supaya kamu beruntung.” (QS an-Nur [24]: 31).

Sebaik-baik pendosa adalah yang segera bertobat dan menangisi kesalahan yang dilakukannya, disertai komitmen untuk tidak mengulanginya lagi. Ketika seseorang sudah bertobat, maka catatan dosanya otomatis terhapus.

Rasulullah SAW bersabda, “Orang yang bertobat dari suatu dosa, itu seperti orang yang tidak pernah berbuat dosa.” (HR Ibnu Majah, Ahmad dan al-Baihaqi).

Wallahu a’lam.

Gerakan “Literasi Umat” merupakan ikhtiar untuk memudahkan masyarakat mengakses informasi. Gerakan bersama untuk menebarkan informasi yang sehat ke masyarakat luas. Oleh karena informasi yang sehat akan membentuk masyarakat yang sehat.

Donasi Literasi Umat

Nota dan Kuitansi Kosong

Bagaimana jika ada pembeli minta nota atau kuitansi kosong?

SELENGKAPNYA

Masjid Al-Aqsa

Perjuangan masih sangat panjang bagi bangsa Palestina.

SELENGKAPNYA

Manajemen Marah

Orang yang mampu menahan amarahnya akan mendapat banyak keutamaan.

SELENGKAPNYA