Keberkahan | Republika

Hikmah

Negeri yang Berkah

Muncul keberkahan dari Allah di negeri kita tercinta dan terhindari dari segala bencana.

Oleh MUHAMMAD RAJAB

Negeri yang berkah merupakan sebuah harapan yang dicita-citakan. Dengan keberkahan ini, penduduk suatu negeri diharapkan dapat hidup dengan aman, tenteram, makmur, subur, dipenuhi dengan kebaikan dan kebahagiaan. Atau dalam bahasa Alquran ketika menjelaskan negeri Saba’ disebut dengan "baldatun thayyibatun wa rabbun ghafur".

Secara bahasa, istilah berkah menurut Imam al-Ghazali artinya "ziyadah al-khair", yakni bertambahnya nilai kebaikan. Dikuatkan pula oleh Imam Nawawi bahwa berkah adalah tumbuh, berkembang, atau bertambah dan kebaikan yang berkesinambungan.

Tentang keberkahan ini, Allah SWT menegaskan dalam firman-Nya: “Jikalau sekiranya penduduk negeri-negeri tersebut beriman dan bertakwa, pastilah Kami akan melimphkan kepada mereka berkah dari langit dan bumi, tetapi mereka mendustakan (ayat-ayat Kami) itu, maka Kami siksa mereka disebabkan perbuatannya.” (QS al-A’raf: 96).

 
Secara bahasa, istilah berkah menurut Imam al-Ghazali artinya "ziyadah al-khair", yakni bertambahnya nilai kebaikan. Dikuatkan pula oleh Imam Nawawi bahwa berkah adalah tumbuh, berkembang, atau bertambah dan kebaikan yang berkesinambungan.
 
 

Al-Qurtubi dalam tafsirnya mengatakan bahwa yang dimaksud keberkahan dari langit dan bumi adalah hujan dan tumbuh-tumbuhan. Sedangkan, al-Baghawi dalam kitab Anwar al-Tanzil wa Asrar al-Ta’wil menjelaskan, keberkahan dalam ayat tersebut adalah diluaskan dan dimudahkannya berbagai macam kebaikan di seluruh penjuru.

Syarat dan kunci utama untuk mendapatkan keberkahan adalah iman dan takwa kepada Allah SWT. Iman secara bahasa "at-tashdiq" atau percaya (QS Yusuf: 17). Secara istilah, membenarkan dengan hati, mengikrarkan dengan lisan, dan mengamalkan dengan anggota badan.

Adapun takwa dapat dimaknai dengan mengerjakan ketaatan dan perintah-perintah Allah SWT dan meninggalkan kemaksiatan dan segala larangan Allah SWT dengan tujuan mendapatkan rahmat dan keridhaan Allah SWT serta terhindar dari siksa-Nya.

Alquran juga menyebutkan berbagai macam keutamaan dari iman dan takwa yang juga merupakan bagian dari bentuk keberkahan. Di antaranya, Allah SWT akan memberikan furqan, yakni pembeda antara kebenaran dan kebatilan (QS al-Anfal: 29).

Berikutnya, Allah SWT menjadikan "makharaj" (jalan keluar) dari setiap permasalahan, memberikan rezeki dari arah yang tidak disangka-sangka, dan menjadikan segala urusannya mudah (QS at-Thalaq: 2-4).

Namun sebaliknya, kemaksiatan, kufur nikmat, dan kezaliman yang merajalela akan mencabut keberkahan dari suatu negeri itu sendiri. Allah SWT telah menggambarkan di dalam Alquran dengan memberikan perumpamaan tentang sebuah negeri yang awalnya penuh berkah, kemudian berubah menjadi sengsara karena kemaksiatan yang dilakukannya.

“Dan Allah telah membuat perumpaan sebuah negeri yang dahulunya aman, tentram, rezekinya datang melimpah ruah dari setiap tempat, tetapi karena penduduknya mengingkari nikmat-nikmat Allah, maka Allah merasakan bencana kelaparan dan ketakutan sebab ulah perilaku mereka sendiri (QS an-Nahl: 112).

Salah satu upaya untuk menegakkan keimanan dan ketakwaan adalah dengan menghidupkan gerakan amar ma’ruf dan nahi mungkar. Hal ini dapat dilakukan melalui berbagai macam elemen, baik keluarga maupun masyarakat, seperti organisasi masyarakat, lembaga pendidikan, pondok pesantren, masjid-masjid, dan lain-lain (QS Ali Imran: 104).

Gerakan tersebut dapat dimulai dari hal-hal terkecil dan terdekat dari kita. Sebab, cabang-cabang keimanan atau kebaikan itu pun bertingkat-tingkat.

Diriwayatkan dari Abu Hurairah RA, ia berkata, “Rasulullah SAW bersabda, 'Iman itu ada tujuh puluh cabang lebih, atau enam puluh cabang lebih. Yang paling utama adalah perkataan Laa ilaaha illallaah, dan yang paling ringan, yaitu menyingkirkan gangguan dari jalan. Dan malu itu termasuk bagian dari iman.” (HR Muslim no 35).

Dengan upaya tersebut tentu kita berharap keimanan dan ketakwaan kepada Allah SWT dapat terwujud. Sehingga muncul keberkahan dari Allah di negeri kita tercinta dan terhindari dari segala bencana. Amin.

Syaikhul Islam dari Bumi Minang

Haji Ilyas Yakub turut berjuang melawan kolonialisme. Sampai-sampai, diri dan keluarganya diasingkan ke Digul.

SELENGKAPNYA

Tiga Orang Diuji dengan Kemudahan

Ketiga orang dari Bani Israil ini didatangi malaikat yang menyamar sebagai manusia.

SELENGKAPNYA

Menguatkan Kepedulian

Sikap peduli menjadi jalur istimewa untuk mencapai kebaikan bersama.

SELENGKAPNYA

Ikuti Berita Republika Lainnya