Petugas penyelamat mengevakuasi jenazah korban gempa di desa Ouirgane, selatan Marrakesh, Maroko, (10/9/2023). | EPA-EFE/MOHAMED MESSARA

Internasional

Berkejaran Dengan Waktu Mencari Penyintas di Maroko

Maroko telah menerima bantuan dari empat negara.

MARRAKESH – Jumlah korban meninggal akibat gempa bumi dahsyat di Maroko masih terus bertambah hingga Senin (11/9/2023). Tim penyelamat berkejaran dengan waktu untuk menemukan penyintas dan mencegah angka korban meninggal terus bertambah.

Tim penyelamat Maroko berlomba dengan waktu untuk menemukan korban selamat di reruntuhan 48 jam setelah gempa bumi paling mematikan di negara itu dalam lebih dari enam dekade terakhir. Hingga hari ini total korban tewas mencapai lebih dari 2.100 orang.

Pada Ahad (10/9/2023) malam, stasiun televisi pemerintah melaporkan jumlah korban meninggal naik menjadi 2.122 dengan 2.421 orang terluka. Sementara gempa bumi diperkirakan secara total berdampak pada 300 ribu orang.

Sementara tim pencari dari Spanyol dan Inggris bergabung dalam upaya pencarian korban gempa bermagnitudo 6,8 yang terjadi, 72 kilometer barat daya Marrakesh pada Jumat (11/9/2023) malam. Banyak orang yang selamat menghabiskan malam ketiga di luar rumah. Rumah mereka hancur atau tidak aman akibat gempa paling kuat di Maroko sejak setidaknya tahun 1900.

Di desa Tafeghaghte, Hamid ben Henna menggambarkan bagaimana putranya yang berusia delapan tahun meninggal di bawah reruntuhan setelah ia pergi mengambil pisau dari dapur saat keluarganya sedang makan malam. Anggota keluarga lainnya selamat.

photo
Pusat Gempa Maroko - (Republika)

Warga setempat mulai menyelamatkan harta benda dari reruntuhan rumah dan menggambarkan bagaimana dengan putus asa mereka menggali dengan tangan kosong menemukan anggota keluarga.

Gempa juga merusak bangunan  warisan budaya Maroko. Bangunan-bangunan di kota tua Marrakech, yang merupakan Situs Warisan Dunia, mengalami kerusakan.

Gempa juga dilaporkan menyebabkan kerusakan besar pada Masjid Tinmal dari abad ke-12 yang memiliki nilai sejarah signifikan. Masjid itu terletak di daerah pegunungan terpencil dekat dengan pusat gempa.

Para penyintas yang berjuang menemukan tempat berlindung dan persediaan menyuarakan kritik terhadap apa yang mereka gambarkan sebagai respon pemerintah yang lambat.

photo
Petugas penyelamat melakukan operasi penyelamatan menyusul gempa bumi dahsyat di Ouirgane, selatan Marrakesh, Maroko, (10/9/2023). - ( EPA-EFE/YOAN VALAT)

Maroko mengerahkan tentara sebagai bagian dari responsnya dan mengatakan mereka memperkuat tim pencarian dan penyelamatan. Pemerintah juga menyediakan air minum, dan mendistribusikan makanan, tenda, dan selimut.

Televisi pemerintah melaporkan pemerintah mungkin akan menerima tawaran bantuan dari negara-negara lain dan akan bekerja untuk mengkoordinasikannya jika diperlukan.

Inggris dan Spanyol mengirim tim spesialis pencarian dan penyelamatan dengan anjing pelacak. Sementara itu, Qatar mengatakan pada tim pencarian dan penyelamatannya telah berangkat ke Maroko.

Spanyol mengatakan sudah menerima permintaan resmi untuk bantuan dari Maroko. Prancis, di antara negara-negara yang menawarkan bantuan, mengatakan  mereka siap membantu dan menunggu permintaan resmi dari Maroko.

Stasiun televisi pemerintah melaporkan Raja Mohammed VI berterima kasih kepada Spanyol, Qatar, Inggris dan Uni Emirat Arab karena telah mengirimkan bantuan. Maroko telah menilai kebutuhan bantuan dan mempertimbangkan pentingnya mengkoordinasikan upaya-upaya bantuan sebelum menerima bantuan dari luar negeri.

Suasana gempa di Marrakesh pada Jumat (8/9/2023). - (Dok Republika)  ​

Dengan banyaknya rumah yang dibangun dari batu bata lumpur dan kayu atau semen dan balok-balok angin, bangunan-bangunan tersebut mudah ambruk. Gempa bumi ini merupakan gempa bumi paling mematikan di negara Afrika Utara sejak tahun 1960, ketika sebuah gempa besar diperkirakan menewaskan sedikitnya 12.000 orang. 

Maroko telah mengumum juga kan penerimaan tawaran bantuan dari empat negara, yakni Spanyol, Inggris, Qatar dan Uni Emirat Arab menyusul gempa bumi tersebut. Dalam sebuah pernyataan tertulis, Kementerian Dalam Negeri Maroko pada Ahad (10/9/2023), mengatakan bahwa negara tersebut telah menerima tawaran dari keempat negara tersebut untuk mengirimkan tim pencarian dan penyelamatan. 

Pihak berwenang Maroko dengan hati-hati menilai persyaratan yang diperlukan, mengingat potensi konsekuensi dari kekurangan koordinasi dalam situasi seperti saat ini, setelah gempa bumi terjadi, tulis pernyataan tersebut. Pihak Maroko mengonfirmasi tim pencarian dan penyelamatan memasuki negara itu pada hari Ahad untuk bekerja dalam koordinasi dengan tim Maroko.  

Dan selanjutnya ditekankan bahwa tawaran dukungan dari negara-negara sahabat lainnya dapat diterima berdasarkan potensi kebutuhan di lapangan. Pernyataan itu juga mengungkapkan rasa terima kasih Maroko atas inisiatif tawaran yang diberikan oleh berbagai negara.

Penyintas penuturkan, mereka juga mengandalkan bantuan tetangga agar bisa selamat. Saida Bodchich mengisahkan, sedang tidur di rumahnya di Kota Marrakesh, Maroko ketika terjadi gempa berkekuatan 6,8 skala Richter pada Jumat (8/9/2023). Dia tidak dapat melarikan diri dengan cepat sehingga terjebak di reruntuhan rumahnya.

photo
Wanita menangis berduka atas korban gempa di Moulay Brahim di provinsi Al Haouz, Maroko, Ahad, 10 September 2023. - (AP Photo/Fernando Sanchez/Europa Press )

Nasib Bodchich cukup beruntung. Para tetangga datang menyelamatkannya dan menariknya keluar dari reruntuhan. “Saya diselamatkan oleh tetangga saya yang membersihkan puing-puing dengan tangan kosong. Saya tinggal bersama mereka di rumah mereka sekarang, karena rumah saya hancur total," ujar Bodchich, dilaporkan Aljazirah.

Banyak penduduk tidur di jalanan karena rumah mereka hancur dan takut terjadi gempa susulan. Seorang warga Marrakesh,  Khadijah Satou, merasakan kamarnya “berputar” saat dia mencoba mencari tahu apa yang terjadi. “Saya baru saja berada di tempat tidur dan bersiap untuk tidur ketika keadaan mulai terasa agak goyah,” kata Satou.

“Awalnya saya berpikir, mungkin ada kebakaran di sebelah atau ada bangunan.  Namun guncangan itu bukanlah sesuatu yang normal.  Saya merasa ruangan itu berputar.  Itu sangat traumatis.  Saya sedang membicarakannya sekarang tetapi perasaannya sangat buruk. Saya mendengar orang-orang berteriak dan kemudian saya menyadari bahwa itu adalah gempa bumi," kata Satou.

Satou berlari keluar dari apartemennya, tanpa sepatu dan tidak membawa ponsel.  Tangga di gedungnya bergetar saat dia pergi. “Saat itu, saya berpikir tidak mungkin saya bisa keluar (dari gedung apartemen).  Saya pikir gempanya sangat singkat tetapi terasa sangat lama.  Orang-orang menangis, takut dan semua orang saling berpelukan," ujar Satou.

Satou mengatakan, rumah bibinya di kota tua hancur.  Salah satu rekannya masih berusaha menghubungi keluarganya yang tinggal di Pegunungan Atlas namun belum bisa dihubungi.

photo
Seorang anak bereaksi setelah memeriksa kerusakan akibat gempa, di kotanya Amizmiz, dekat Marrakesh, Maroko, Ahad, 10 September 2023. - (AP Photo/Mosaab Elshamy)

Ketika Satou mengatakan dia tidak bisa kembali ke rumahnya karena trauma dan khawatir terjadi gempa susulan. “Kami tidur di taman tadi malam karena takut akan gempa susulan.  Saya trauma.  Saya tidak bisa kembali ke rumah.  Perasaan di jalanan cukup aneh.  Saya telah melihat kota ini bahagia.  Saya telah melihat kota ini sedih.  Tapi kesedihan seperti ini sulit dipercaya.  Orang-orang turun ke jalan karena takut pulang ke rumah," ujar Satou.

Bantuan dari Indonesia

Dari Tanah Air, Badan Amil Zakat Nasional (Baznas) menyatakan akan segera mengirim tim kemanusiaan untuk membantu penanganan korban terdampak gempa di Maroko. "Baznas juga telah melakukan koordinasi dengan Duta Besar RI di Rabat untuk menerjunkan tim kemanusiaan dan bantuan," ujar Ketua Baznas RI Noor Achmad saat dikonfirmasi dari Jakarta, Senin.

Selain menerjunkan tim kemanusiaan, kata dia, Baznas juga akan mengirim sejumlah keperluan pokok yang sangat dibutuhkan oleh para penyintas gempa. Baznas, lanjutnya, akan berupaya menggalang dana dan menyalurkannya, seperti yang telah dilakukan untuk membantu korban gempa di Turki dan Suriah. 

"Di masa-masa sulit ini para korban gempa Maroko tentu membutuhkan banyak dukungan dan bantuan, untuk itu Baznas segera mempersiapkannya baik dari tim pengumpulan maupun tim penyaluran," kata Noor.

photo
wanita menangis saat mereka berduka atas para korban gempa bumi di Moulay Brahim di provinsi Al Haouz, Maroko, Ahad, (10/9/2023). - (Fernando Sanchez/Europa Press via AP)

Guna meringankan beban korban, Noor mengajak masyarakat Indonesia untuk saling bahu-membahu menyalurkan sebagian hartanya. Bantuan dapat disalurkan langsung melalui penggalangan dana kemanusiaan Baznas. "Kami juga mengajak kepada seluruh masyarakat Indonesia untuk turut bersama-sama bergotong-royong membantu saudara kita yang tertimpa musibah di Maroko," katanya.

Pimpinan Pusat Muhammadiyah juga membentuk tim bantuan yang terdiri dari Muhammadiyah Disaster Management Center (MDMC) dan Pimpinan Cabang Istimewa Muhammadiyah (PCIM) Kerajaan Maroko untuk penanganan korban gempa di Maroko.

"Tim ini akan fokus pada pendistribusian kebutuhan dasar, makanan, air bersih, dan perlengkapan kesehatan, kepada warga yang terdampak," ujar salah satu anggota Tim Bantuan PCIM Maroko Jundi Abdurrahman dalam keterangannya di Jakarta, Senin.

Jundi mengatakan PCIM Maroko berencana untuk mengoperasikan tim bantuan selama 14 hari dalam fase tanggap darurat, guna memberikan bantuan kemanusiaan yang efektif dan tepat waktu.

photo
Warga mengungsi dari rumahnya pasca gempa di desa Moulay Brahim, dekat episentrum gempa, di luar Marrakesh, Maroko, Sabtu, 9 September 2023. - (AP Photo/Mosaab Elshamy)

PCIM Maroko juga fokus pada program dukungan kepada kelompok rentan, diantaranya ibu hamil, ibu menyusui, bayi, balita, lansia, dan disabilitas.

Menurutnya, PCIM Maroko berupaya untuk menjangkau kebutuhan korban terdampak dengan lebih dalam melalui komunikasi dan koordinasi dengan Kedutaan Besar Republik Indonesia (KBRI) di Maroko dan Hilal Ahmar di Chichaoua.

Sementara itu Ketua Pimpinan MDMC Budi Setiawan menyatakan pihaknya terus berkoordinasi, baik dengan lembaga kemanusiaan global maupun Pemerintah Indonesia, mengenai langkah-langkah bantuan yang tepat sasaran.

"MDMC mencoba berkoordinasi dengan lembaga kemanusiaan dan juga pemerintah, sejauh mana kemungkinan kita ikut membantu meringankan duka warga Maroko," kata dia. 

Penyintas Gempa Maroko Mengiba, Bantuan Telat Tiba

Bantuan asing masih tertahan menunggu restu Kerajaan Maroko.

SELENGKAPNYA

Sejarah Ikut Hancur di Maroko

Jumlah korban gempa MAroko melampaui 2.000 orang.

SELENGKAPNYA

Gempa Bersejarah di Maroko Renggut Seribuan Jiwa

Gempa pada Jumat malam tercatat sebagai yang terbesar di Maroko.

SELENGKAPNYA

Ikuti Berita Republika Lainnya