ILUSTRASI Maryam merupakan contoh Muslimah teladan. | Pixabay

Mujadid

Maryam, Perempuan Istimewa Dalam Alquran

Maryam menjadi sebuah nama surah dalam Alquran. Itu menunjukkan betapa Islam memuliakan ibunda Nabi Isa AS tersebut.

Dalam khazanah Islam, ada banyak perempuan hebat yang patut dicontoh oleh generasi sekarang. Ketataan mereka kepada Allah SWT dari segala sisi kehidupan bisa menjadi rujukan. Salah satunya ialah Maryam binti Imran.

Maryam merupakan perempuan istimewa di antara para wanita lainnya. Namanya bahkan satu-satunya yang disebutkan di dalam Alquran. Itu juga menjadi nama salah satu surah di dalam kitab suci tersebut.

Bukti bahwa Maryam adalah sosok yang istimewa, tertuang dalam surah Ali Imran ayat ke-33. Ayat yang memuji keluarganya tersebut diterjemahkan, "Sesungguhnya Allah telah memilih Adam, Nuh, keluarga Ibrahim dan keluarga Imran melebihi segala umat." (QS Ali Imran: 33).

Maryam merupakan perempuan dari keturunan keluarga yang mulia dan saleh. Paman Maryam merupakan seorang nabi, yakni Nabi Zakariya AS. Anak dari Nabi Zakariya AS pun menjadi seorang utusan Allah. Dialah Nabi Yahya AS.

Tidak heran jika dari keturunannya kelak lahir orang-orang yang juga mulia dan saleh. Bahkan, ada yang menjadi nabi. Dari Maryam ini, kelak lahir seorang nabi, yakni Isa AS.

Sejak Maryam dalam kandungan, oleh ayahnya sang buah hati telah dinazarkan. Ya, Imran berjanji kepada Allah jika nanti anaknya itu lahir.

Kisah tentang keluarga Imran terjaga dalam Alquran. Keluarga tersebut bahkan disebutkan dalam kitab suci sebagai keluarga yang terpilih.

Maryam digambarkan sebagai perempuan taat kepada Allah. Ketakwaannya pun tak perlu diragukan lagi. Sehari-hari, aktivitasnya hanya diisi dengan beribadah kepada Allah.

photo
Kompleks Masjid al-Aqsha. Baitul Makdis adalah tempat dahulu Maryam binti Imran hidup. - (DOK WIKIPEDIA)

Atas ketataannya tersebut, Allah menjadikannya ibu bagi nabi Isa AS. Maryam mengandungnya tanpa seorang suami. Janinnya itu ditiupkan ruh langsung oleh Allah, sebagaimana firman Allah dalam surah at-Tahrim ayat ke-12.

"Dan Maryam putri Imran yang memelihara kehormatannya, maka Kami tiupkan ke dalam rahimnya sebagian dari roh (ciptaan) Kami; dan dia membenarkan kalimat-kalimat Tuhannya dan kitab-kitab-Nya; dan dia termasuk orang-orang yang taat."

Buya Hamka dalam Tafsir al-Azhar membicarakan tentang surah Ali Imran ayat 42-43. Menurut dia, wahyu Illahi itu menceritakan tentang pertumbuhan Maryam sejak kecil hingga dewasa di bawah asuhan Nabi Zakariya.

"Maka, diingatkan Tuhanlah kepadanya bahwa dia telah termasuk orang-orang yang terpilih seperti Adam, Nuh, keluarga Ibrahim serta rasul dan nabi-nabi yang lain," kata Hamka.

Al-Qurthubi, seorang mufasir, mengatakan, Maryam adalah seorang nabiyah yang sahih. Alasannya, malaikat menyampaikan wahyu kepadanya di mana mengadung perintah Allah, perkabaran, dan kabar selamat.

Kisah yang menggambarkan ketakwaan Maryam dan kesabarannya dapat disaksikan dalam proses dirinya mengandung Isa AS. Sebab, dari kehamilannya ini, ia harus menerima macam-macam cerca dan hinaan dari kaumnya sendiri. Itu lantaran sang wanita salehah mengandung tanpa seorang suami di sisinya.

Sebelum kaumnya mengetahui tentang kehamilannya, Maryam memilih mengasingkan diri. Dia merasa malu karena kehamilannya itu. Rasa malunya yang besar tertuang dalam surah Maryam ayat ke-23. "Aduhai alangkah baiknya aku mati sebelum ini dan aku menjadi sesuatu yang tidak berarti lagi dilupakan."

Namun, kabar tak bisa dibendung. Kaumnya kemudian mendengar tentang kehamilan Maryam yang terjadi tanpa adanya pernikahan. Sontak saja, hinaan dan cemooh mereka luapkan. Semua kata-kata pedas itu tak dapat dihindari Maryam.

Kendati demikian, putri Imran ini menerima hinaan tersebut dengan perasaan tawakal hanya kepada Allah. Dia memasrahkan segala permasalahan yang dihadapinya hanya kepada Allah. Disebutkan dalam beberapa sumber bahwa ia berpuasa bicara ketika mendapatkan hinaan tersebut.

 
Ia (Maryam) berpuasa bicara ketika mendapatkan hinaan tersebut.

Sebelumnya, Maryam telah kadatangan Malaikat Jibril yang diutus Allah menyampaikan rencana-Nya. Sang malaikat tampil di hadapannya dengan menyerupai wujud manusia. Maryam lalu berdoa, "Sungguh aku berlindung kepada Tuhan Yang Maha Pengasih terhadapmu, jika engkau orang yang bertakwa."

Malaikat Jibril pun berterus terang bahwa dirinya adalah utusan Allah untuk menyampaikan anugerah berupa bayi laki-laki suci. Maryam terkejut mendengar penjelasan Malaikat Jibril lalu berkata, "Bagaimana mungkin aku mempunyai anak lelaki sedangkan tidak pernah ada seorang lelaki yang menyentuhku dan aku bukan seorang pezina?"

Malaikat Jibril hanya menjawab bahwa Allah telah berfirman, "Dan persoalan ini bagi-Nya merupakan sesuatu yang mudah diatasi." Itu sebabnya, Maryam kemudian mengasingkan diri guna menyelamatkan bayi tersebut.

Mencintai Harta

Sejatinya kita harus menelisik kegembiraan kita kala mendapat harta.

SELENGKAPNYA

Mereka yang Paling Berwarna di Dunia Fauna

Hampir setiap warna yang dapat Anda bayangkan ada di suatu tempat, menyamar di kulit, bulu, atau sisik binatang.

SELENGKAPNYA

Serampangan Tilang Uji Emisi

Kebijakan menekan polusi udara justru kian serampangan.

SELENGKAPNYA

Ikuti Berita Republika Lainnya