Peserta mengikuti upacara menggunakan busana dan bahasa Jawa saat Wahyu Makutaning Kamardikan di Panggung Festival Lima Gunung Desa Baleagung, Grabag, Magelang, Jawa Tengah, Kamis (24/8/2023). | Republika/Wihdan Hidayat
Salah satu komandan bregada mengikuti upacara menggunakan busana dan bahasa Jawa Panggung Festival Lima Gunung Desa Baleagung,, Magelang. | Republika/Wihdan Hidayat
Warga membawa lambang Garuda Pancasila saat karnaval Wahyu Makutaning Kamardikan di Panggung Festival Lima Gunung Desa Baleagung, Grabag, Magelang, Jawa Tengah, Kamis (24/8/2023). | Republika/Wihdan Hidayat
Warga mengikuti upacara menggunakan busana dan bahasa Jawa saat Wahyu Makutaning Kamardikan. | Republika/Wihdan Hidayat
Ogoh-ogoh serigala dibuat warga saat karnaval Wahyu Makutaning Kamardikan di Panggung Festival Lima Gunung Desa Baleagung, Grabag, Magelang. | Republika/Wihdan Hidayat
Warga menari bersama saat karnaval Wahyu Makutaning Kamardikan di Panggung Festival Lima Gunung Desa Baleagung, Grabag, Magelang, Jawa Tengah. | Republika/Wihdan Hidayat

Peristiwa

Pesta Rakyat Peringatan HUT Kemerdekaan RI

Upacara menggunakan busana dan bahasa Jawa diakhiri dengan karnaval kebudayaan dari setiap dusun.

MAGELANG -- Peserta mengikuti upacara menggunakan busana dan bahasa Jawa saat pesta peringatan Kemerdekaan RI di Panggung Festival Lima Gunung Desa Baleagung, Grabag, Magelang, Jawa Tengah, Kamis (24/8/2023).

Acara festival seni budaya ini bertema  Wahyu Makutaning Kamardikan diikuti oleh 10 dusun serta sekolah di Desa Baleagung untuk menyemarakkan HUT ke-78 RI.

Selain upacara menggunakan busana dan bahasa Jawa dalam juga digelar karnaval kebudayaan dari setiap dusun. Berbagai ogoh-ogoh dan kostum ditampilkan oleh warga untuk menyemarakkan pentas seni dan budaya ini. ';