Petugas Kesatuan Kimia Biologi Radioaktif (KBR) Gegana Mabes Polri bersama petugas Pusat Teknologi Keselamatan Meteorologi Radiasi mengukur paparan radiasi di area terpapar di Perumahan Batan Indah, Kota Tangerang Selatan, Senin (17/2) | Republika/Thoudy Badai

Nasional

Dua Warga Terpapar Radiasi

TANGERANG SELATAN -- Badan Pengawas Tenaga Nuklir (Bapeten) memastikan dua dari sembilan warga yang telah diperiksa terpapar radiasi limbah radioaktif. Namun, informasi yang diketahui warga yang terindikasi paparan radiasi radioaktif masih sangat rendah.

"Jadi, memang hasilnya itu sangat melegakan dari hasil pemeriksaan Whole Body Counting (WBC) itu memang dari sembilan orang tersebut ada dua yang terindikasi atau yang terukur kontaminasi sesium ada, tetapi sangat rendah," kata Sekretaris Utama Bapeten Hendriyanto Hadi Tjahyono di kantor Wali Kota Tangerang Selatan, Jumat (21/2).

Lebih lanjut, kata dia, terdapat dua radioaktif di dalam tubuh manusia. Pertama, radioaktif sesium 137 (Cs-137) yang memang dicurigai, kedua kalium 40 atau potassium 40. "Jika tubuh kalian diukur dengan WBC itu juga pasti punya kalium 40 (K 40) tersebut, karena K 40 itu ada di semua tubuh manusia," ujarnya.

Selain itu, nilai aktivitas dari K 40 itu bisa lima kali lebih tinggi dibandingkan dengan aktivitas Cesium yang di dua orang tadi. Jadi, K 40 itu hanya satu perlima atau bahkan satu persepuluhnya.

"Demikian kecilnya nilai sesium 137 yang ada di tubuh dua orang itu artinya ya memang kecil sekali jadi nggak ada dampak radiologi atau bisa dikatakan nggak ada dampak kesehatan," kata Hendriyanto.

Dia melanjutkan, jika dihitung dari dosis yang diserap oleh tubuh kedua orang itu, yang paling tinggi angkanya adalah 0,12 milisivert. Sehingga, berdasarkan nilai batas diizinkan (NBD) yang menetapkan batasnya adalah satu milisivert, artinya 0,12 milisivert adalah sepersepuluh dari batas yang ditentukan.

"Nilai batasnya itu adalah satu milisivert. Sedangkan ini kalau dihitung, dikalkulasikan itu 0,12 yang tinggi atau bahkan ada yang 0,05. Artinya, kontaminasi cesium di tubuh dua orang itu bisa dikatakan tidak ada dampak radiologi ke tubuhnya," ujar dia.

Kepala Bagian Komunikasi Publik dan Protokol Bapeten Abdul Qohhar mengatakan, tubuh yang terpapar radioaktif dalam 70 hari itu bisa meluruh dengan sendirinya.

 
Jika di alam radioaktif luruh selama 30 tahun, kalau sudah masuk ke tubuh istilahnya umur paruh biologis itu 70 hari.
Kepala Bagian Komunikasi Publik dan Protokol Bapeten Abdul Qohhar 

Qohhar mengatakan, sekitar sebulan atau dua bulan akan coba lakukan pengujian kembali terhadap dua warga yang terpapar radiasi. "Tapi, kita belum tahu diputuskan atau tidak dilanjutkan tes lagi atau tidak," kata Qohhar.

Tim Ahli Nuklir dari Universitas Gadjah Mada (UGM) meminta masyarakat untuk tidak khawatir terkait ditemukannya zat radioaktif jenis sesium 137 di Perumahan Batan Indah, Serpong, Tangerang Selatan. Sebab, dekontaminasi sudah dilakukan oleh pihak yang berwenang.

Anggota Tim Ahli Nuklir UGM, Haryono Budi Santosa, mengatakan, hingga saat ini belum ada perintah evakuasi yang dilakukan. Artinya, paparan radiasi dari zat radioaktif ini belum berbahaya.

"Kalau ada urgen dan diperlukan evakuasi, pasti sudah dilakukan. Prinsipnya itu ada evakuasi, sheltering atau perlindungan dan relokasi. Sementara, hingga sekarang tiga kebutuhan ini tidak ada," katanya.

Paparan radioaktif pada manusia bisa menjadi sangat berbahaya.

Anggota Tim Ahli Nuklir UGM lainnya, Agus Budhie Wijatna, mengatakan, ditemukannya zat radioaktif ini belum diketahui secara pasti. Baik penyebab maupun bagaimana zat radioaktif tersebut bisa ada di kawasan perumahan tersebut.

Dia pun berharap agar masyarakat tidak khawatir akan paparan radiasi dari zat radioaktif ini. Sebab, langkah penanganan sendiri sudah dilakukan di tempat yang ditemukannya zat tersebut. "Serahkan saja pada ahlinya," ujar dia.

Gerakan “Literasi Umat” merupakan ikhtiar untuk memudahkan masyarakat mengakses informasi. Gerakan bersama untuk menebarkan informasi yang sehat ke masyarakat luas. Oleh karena informasi yang sehat akan membentuk masyarakat yang sehat.

Donasi Literasi Umat