Speedcuber Abel Brata sukses mendesain instalasi mosaik Meg 2: The Trench dari kubus rubik di Plaza Senayan. Instalasi ini dibangun dalam rangka menyambut perilisan sekuel The Meg. | Republika/Gumanti

Geni

Meg 2: The Trench, Laris Manis Meski Rating Jeblok

Meg 2: The Trench membawa penonton lebih jauh ke dunia bawah laut eksotis.

Film Meg 2: The Trench sukses meraup 142 juta dolar Amerika Serikat (AS) atau sekitar Rp 2,1 triliun, selama akhir pekan pembukaannya, meskipun ulasan kritiknya begitu buruk. Original Meg juga merupakan kejutan sukses menjadi box office pada 2018 karena film tersebut didasarkan pada novel horor kultus yang pada saat itu sudah berusia 20 tahun. 

Meg 2: The Trench adalah ujian nyata dari kelangsungan jangka panjang sebuah franchise, meski ia tiba lima tahun setelah rilis aslinya. Sekuelnya mendapat ulasan buruk, dengan Meg 2 hanya menerima 28 persen di Rotten Tomatoes. 

Terlepas dari beberapa prediksi malapetaka atas prospek keuangannya, Meg 2 sukses memulihkan seluruh anggaran produksinya pada akhir pekan pembukaannya saja dan akan menghasilkan keuntungan yang bagus. Keberhasilannya seharusnya tidak menjadi kejutan besar karena tindak lanjut Jason Statham memiliki banyak poin plus di sudutnya.

  1. Didorong oleh Cina
photo
Adegan di film Meg 2: The Trench yang akan tayang di bioskop Indonesia mulai 2 Agustus 2023. - ( Dok Warner Bros)

Sama seperti entri pertama, Meg 2: The Trench adalah produksi bersama Cina-Amerika. Oleh karena itu, film ini diarahkan untuk pasar Cina seperti halnya penonton internasional, termasuk memiliki bintang besar Cina seperti Wu Jing (Wolf Warrior) sebagai pemeran utama. 

Film ini menghasilkan lebih dari 30 juta dolar AS atau Rp 455 milar di Amerika Utara, tetapi 112 juta dolar AS atau Rp 1,7 miliar), sisanya berasal dari luar negeri, dengan sebagian besar berasal dari Cina. Perlu dicatat Seri Meg mengatasi kuota film Cina yang menolak banyak blockbuster Amerika berdasarkan fakta bahwa serial tersebut 100 persen milik Cina dan dianggap sebagai produksi Cina yang dibuat untuk penonton global.

2. Ulasan Meg 2 selalu tidak mungkin memengaruhi orang yang melihatnya

Skor Rotten Tomatoes tidak boleh menjadi metrik yang menyakitkan dari penerimaan kritis sebuah film. Konon, skor 28 persen Meg 2 yang sangat sedikit adalah indikator betapa tidak disukainya sekuel tersebut di antara para kritikus utama.

Di sisi lain, ia memiliki skor penonton 73 persen karena The Trench pada dasarnya kebal kritik. Meg 2 adalah film yang pada dasarnya dijual di posternya, yaitu Statham melawan hiu raksasa. Mereka yang menikmati The Meg menginginkan hal yang sama, dan ada kesederhanaan yang indah pada premis Meg 2 yang menjadikannya film popcorn prototipikal.

3. Menawarkan sesuatu yang berbeda 

photo
Adegan di film Meg 2: The Trench yang akan tayang di bioskop Indonesia mulai 2 Agustus 2023. - ( Dok Warner Bros)

Meg 2: The Trench membawa penonton lebih jauh ke Palung Mariana tituler, dunia bawah laut eksotis yang dipenuhi monster jahat. Selain hanya berbeda secara visual dari para pesaingnya, Meg 2 hanya menawarkan sesuatu yang berbeda kepada penonton bioskop.

Itu tidak memiliki waktu proses yang membengkak, karakter yang banyak, atau narasi yang rumit dan melompati waktu untuk dilacak. Alih-alih, ini adalah jenis blockbuster musim panas yang benar-benar mengalihkan otak Anda yang mewujudkan konsep intinya dalam waktu proses yang ramping. Meg 2: The Trench jauh dari sempurna, tetapi ada sesuatu yang bisa dikatakan untuk film yang menawarkan sensasi murahan yang bagus dan kuno.

4. Silsilah Box Office yang Kuat

Meg adalah jenis blockbuster yang cenderung menguap dari pikiran orang sepekan atau lebih setelah mereka melihatnya. Meski begitu, film itu benar-benar sukses besar, terutama untuk entri pertama dalam franchise potensial. Meg 2: The Trench dibangun di atas kesuksesan dan kesadaran penonton itu, dengan pemasaran memperjelas bahwa meskipun sekuelnya menawarkan lebih banyak hal yang sama, itu masih menambahkan monster dan ancaman baru pada konsep yang sudah terbukti.

5. Pemasaran yang sangat baik

 
 
 
View this post on Instagram
 
 
 

A post shared by Warner Bros. Pictures (@wbpictures)

Menurut sebuah wawancara dengan Catherine Ying, CEO Meg co-produser CMC Pictures, box office asli datang dengan porsi yang sama dari Cina, Amerika, dan seluruh dunia. Sementara box office internasional berkontribusi pada kesuksesan kejutan The Meg, harus diingat bahwa film tersebut memiliki kampanye pemasaran yang fantastis, lengkap dengan poster dan trailer yang menggoda. Meg 2: The Trench sebagian besar mengulangi taktik ini, dan sekali lagi, "Jason Statham vs Giant Shark" benar-benar memberi tahu pemirsa film seperti apa yang mereka beli tiketnya.

 

 

 

Premis Meg 2 yang menjadikannya film popcorn prototipikal.

 
 

 

Gerakan “Literasi Umat” merupakan ikhtiar untuk memudahkan masyarakat mengakses informasi. Gerakan bersama untuk menebarkan informasi yang sehat ke masyarakat luas. Oleh karena informasi yang sehat akan membentuk masyarakat yang sehat.

Donasi Literasi Umat