Menabung dan berinvestasi (ilustrasi) | Pexels/Bich Tran

Gaya Hidup

Agar Tetap Investasi di Tengah Godaan Gaya Hidup

investasikan uang terlebih dahulu, setelah itu sisanya bisa untuk hiburan.

Ada banyak acara hiburan menarik saat ini, mulai dari konser musik, film baru, sepak bola, dan lain-lain. Sebagai anak muda, Anda tentu tertarik untuk menyaksikan acara-acara tersebut. Namun, jika terus-menerus mengikuti tren, kondisi keuangan tentu juga sulit.

CEO perusahaan perencana keuangan Finansialku.com, Melvin Mumpuni, tidak menampik bahwa ada orang yang memiliki pemikiran untuk membelanjakan uang terlebih dahulu, kemudian baru berinvestasi.


“Biasanya kan ada orang yang mikir, ada uang, belanjain dulu, baru investasi, pos-posnya (pembagiannya) terserah masing-masing,” kata Melvin dalam jumpa pers di Jakarta Selatan, Rabu (26/7/2023).


Perencana keuangan itu menyarankan anak muda untuk mengubah pola pikir tersebut. Dia menyarankan untuk menginvestasikan uang terlebih dahulu, setelah itu sisanya bisa untuk hiburan. “Kalau bisa diinvestasikan dulu. Nah, sisanya bisa dipakai buat belanja, misalnya, nonton bioskop, konser nggak papa. Tapi, yang penting investasi tuh di depan,” ujar Melvin.


Jika Anda baru memulai karier, Melvin menyarankan Anda untuk memikirkan kondisi jangka panjang, misalnya, punya rumah atau mobil dalam waktu lima tahun. “Kamu memilih sekarang yang happy-happy atau buat nanti, jadi ada komitmen yang jangkanya menengah panjang,” kata Melvin.


Mumpung masih muda, Melvin menyarankan Anda lebih banyak berinvestasi dan menabung. Selain itu, pastikan untuk memperbesar pendapatan. “Karena sekarang era digital sudah banyak income tambahan. Kalau bisa perluas keahliannya agar income-nya makin gede, jadi cepat,” ujar dia.


Ketika uang sudah banyak, Melvin mengatakan Anda bisa dengan mudah mengeluarkannya untuk hiburan. “Once, kalau uangnya udah gede, mau konser, mau apa, itu bisa semua,” kata dia.


Sebagai gambaran, jika Anda sudah memiliki investasi Rp 100 juta, Anda bisa membelikan produk ORI (obligasi ritel Indonesia) Seri ORI023. ORI023 itu memiliki bunga 6,1 persen. Kalau dari nilai Rp 100 juta, paling tidak Anda bisa mendapatkan Rp 6,1 juta, dipotong pajak 10 persen menjadi sekitar Rp 5 jutaan. Anda bisa menggunakan uang tersebut untuk hiburan.


“Jadi, uang happy-happy nggak ngambil dari kerja keras kita, tapi dari keuntungan ORI saja. Tapi, kumpulin dulu Rp 100 juta, nanti ke Rp 200 juta lebih gampang,” ujar dia. Melvin mengatakan, Anda bisa dengan mudah mengumpulkan uang Rp 100 juta saat awal-awal karier, jika tahu strateginya. “Nah, itu harus tahu caranya,” kata dia. 

 

Tips Memulai

photo
Anak menabung, Sedekah. Foto:Tahta Aidilla/Republika - (Tahta Aidilla/Republika)

Investasi menjadi langkah yang menarik untuk dicoba dalam mendapatkan keuntungan. Ada banyak teori dan ilmu tentang investasi yang dibagikan perencana keuangan di internet. Namun, orang terkadang masih takut untuk memulai karena khawatir dengan risikonya.


CEO Finansialku.com Melvin Mumpuni membagikan tip untuk bergerak memulai investasi bagi pemula. Untuk memulai investasi, Melvin mengatakan, Anda harus memastikan kondisi keuangan sehat terlebih dahulu. “Kami make sure kondisi keuangannya sehat dulu, supaya investasi itu nggak terganggu,” kata Melvin dalam jumpa pers di Jakarta Selatan, Rabu (26/7/2023).


Perencana keuangan itu menjelaskan bahwa kondisi keuangan sehat memiliki empat kriteria. Pertama, pemasukannya harus lebih besar daripada pengeluaran. Kedua, Anda mempunyai dana darurat. Ketiga, kalau bisa utang atau cicilan itu besarnya hanya 35 persen dari penghasilan dan aset harus lebih besar daripada utang. Keempat, Anda memiliki asuransi.


“Kalau mau investasi apa pun yang tak ada masalah, misalnya mau coba (jenis) pasar uang dulu, pendapatan tetap, ya nggak papa juga. Yang penting (keuangannya) sudah sehat dulu,” ujar Melvin.


Jika sudah memastikan kondisi keuangan sehat, Melvin mengakan, Anda bisa memulai investasi sesuai kemampuan masing-masing. Seharusnya generasi Y atau milenial (1977-1994) punya uang sekitar Rp 30 juta-Rp 50 juta.


“Kalau dia serius investasi. Nah, masalahnya, dia pede atau nggak dengan investasi itu. Tapi, uang itu harusnya sudah ada, karena, katakanlah sudah kerja sekian tahun,” kata Melvin.


Bagaimana cara memilih produk investasi? Melvin mengatakan pasar uang relatif mirip satu sama lain. Anda bisa melihat nilai Total AUM atau jumlah dana yang dikelola dalam suatu produk reksa dana oleh manajer investasi. Pilih produk yang memiliki nilai total AUM antara Rp 1 miliar ke Rp 1 triliun, lebih bagus kalau di atas Rp 1 triliun.


Kemudian, Anda bisa melihat performanya seperti apa. Pasar uang itu baiknya yang grafiknya lurus-lurus saja, tidak terlalu fluktuatif naik-turunnya. Setelah itu, Anda bisa berkenalan dengan jenis reksa dana lain. “Aku tekankan, jangan cuma belajar teorinya, nanti tahu teori investasi, tapi hasil nggak ada. Nah, jangan cuma fokus di teori, tapi juga praktiknya itu,” ujar Melvin.

 
 
 
View this post on Instagram
 
 
 

A post shared by Finansialku (@finansialku_com)


Bagaimana dengan dana darurat? Melvin mengatakan ada empat produk yang cocok untuk menyimpan dana darurat, yaitu rekening tabungan, deposito, reksa dana atau pasar uang, emas atau logam mulia. Anda juga bisa menyimpan dalam bentuk emas digital, apalagi yang punya BUMN.


“Belinya bisa Rp 50 ribu, kalau dikumpulin bisa dijadikan emas batangan, tapi memang ada biaya sertifikasi biasanya. Itu juga bisa dijadikan agunan, dititipin gitu, walaupun itu digital,” kata Melvin.

 

 
Yang penting invetasi tuh di depan.
 
MELVIN MUMPUNI, CEO Finansialku.com. 
 
 

Gerakan “Literasi Umat” merupakan ikhtiar untuk memudahkan masyarakat mengakses informasi. Gerakan bersama untuk menebarkan informasi yang sehat ke masyarakat luas. Oleh karena informasi yang sehat akan membentuk masyarakat yang sehat.

Donasi Literasi Umat