Menteri Pertanian Syahrul Yasin Limpo (Mentan SYL) membuka sekaligus meninjau proses penggilingan perdana gula konsumsi di PG Sindanglaut, Kabupaten Cirebon, Selasa (11/7/2023). | Dok Humas Kementan

Ekonomi

Holding BUMN Pangan Pacu Produksi Gula

Target produksi gula dari musim giling tahun 2023 sebesar 300.433 ton.

JAKARTA – Holding BUMN pangan, ID Food, menggenjot produksi gula melalui sejumlah pabrik yang dimiliki. Upaya ini untuk mendukung pemerintah dalam mencapai swasembada gula nasional.

Belum lama ini, Pabrik Gula (PG) Sindanglaut di Cirebon, Jawa Barat, kembali beroperasi setelah dalam beberapa tahun terakhir tak berproduksi. Direktur Utama ID Food Frans Marganda Tambunan mengatakan, pengoperasian PG Sindanglaut merupakan salah satu upaya ID Food untuk meningkatkan produksi gula.

Menurut dia, dari tahun ke tahun, produksi gula PG Rajawali II terus mengalami peningkatan. Pada 2021, produksi gula tercatat berada di angka 54 ribu ton, pada 2022 meningkat menjadi 70 ribu ton, dan pada musim giling tahun 2023 ditargetkan 87 ribu ton.

"Dari tahun ke tahun produksi gula mengalami peningkatan, di tahun lalu kami memproduksi 70 ribu ton gula," kata Frans dalam keterangannya, Rabu (12/7/2023).

photo
Menteri Pertanian Syahrul Yasin Limpo (Mentan SYL) membuka sekaligus meninjau proses penggilingan perdana gula konsumsi di PG Sindanglaut, Kabupaten Cirebon, Selasa (11/7/2023). - (Dok Humas Kementan)

Grup ID Food diketahui telah memulai musim giling gula tahun 2023 di beberapa pabrik gula yang dikelolanya, seperti PG Tersana Baru, PG Sindanglaut, PG Jatitujuh, PT PG Rajawali II, dan PG Candi Baru. Adapun target produksi gula dari musim giling tahun 2023 sebesar 300.433 ton.

Target produksi tersebut meningkat jika dibandingkan dengan produksi tahun 2022 yang mencapai 264.907 ton dengan tingkat rendemen 6,66 persen pada luas lahan 50.857 hektare. Target sebesar 300.433 ton tersebut berasal dari jumlah tebu tergiling sebanyak 3.96 juta ton tebu di lahan seluas 51.805 hektare. Adapun tingkat produktivitas sebesar 76 ton/ha dan target rendemen sebesar 7,59 persen.

Menurut dia, ID Food melalui pabrik gula yang dikelolanya selalu mendukung program pemerintah mendorong kemandirian pangan gula nasional. Hal itu dilakukan dengan meningkatkan kemitraan petani tebu rakyat untuk menjaga pasokan gula serta berkomitmen untuk menjaga harga gula di tingkat petani.

Terkait hal tersebut, ID Food mendukung upaya yang dilakukan oleh Bapanas bersama seluruh stakeholder gula nasional lainnya yang baru saja melakukan review harga acuan pembelian/penjualan (HAP). Apalagi, ID Food melihat langkah tersebut bertujuan untuk menjaga keseimbangan harga di hulu dan di hilir sesuai struktur ongkos produksi saat ini sehingga memberikan keuntungan yang wajar di semua lini.

"Langkah ini seiring dengan arahan Bapak Presiden yang meminta agar harga pangan dijaga keseimbangannya sehingga agar bisa menghasilkan harga yang wajar di tingkat produsen, distributor, dan konsumen," tandasnya.

 
 
 
View this post on Instagram
 
 
 

A post shared by HOLDING PANGAN - ID FOOD (@idfood_official)

Berdasarkan data angka tetap produksi akhir giling diketahui bahwa produksi gula nasional tahun 2022 mencapai 2,4 juta ton atau naik 2,1 persen dibandingkan produksi Tahun 2021 yang sebesar 2,35 juta ton. Produksi tersebut berasal dari produksi giling tebu dalam negeri oleh pabrik gula dan dialokasikan untuk memenuhi kebutuhan gula konsumsi sebesar 3,2 juta ton sehingga masih dibutuhkan tambahan produksi untuk swasembada sebesar 850 ribu ton.

Menteri Pertanian Syahrul Yasin Limpo mengatakan, pengembangan gula tebu dihadapkan pada berbagai tantangan. Salah satunya ialah perlunya optimalisasi, khususnya untuk produksi gula tebu, pemanfaatan teknologi, dan ketersediaan varietas unggul baru yang adaptif di lahan kering. Tantangan lainnya adalah dukungan pengolahan, distabilitas harga, peningkatan kuantitas SDM, keterbatasan lahan tebu, dan minimnya investasi terhadap industri gula berbasis tebu, ditambah lagi dengan adanya perubahan iklim.

“Untuk mengatasi tantangan tersebut, Kementerian Pertanian (Kementan) melalui Ditjen Perkebunan berupaya membuat regulasi yang mendukung hubungan yang harmonis antara pabrik gula dan pekebun tebu sehingga dapat meningkatkan semangat pekebun untuk mengoptimalkan dan mendorong produktivitas, mutu tebu, dan rendemennya," ujar Syahrul Yasin Limpo.

Syahrul mengatakan, Kementan melalui Direktorat Jenderal Perkebunan (Ditjenbun) terus berupaya meningkatkan produktivitas tebu dan pengembangan lahan tebu rakyat. Selain dengan pola ekstensifikasi dan intensifikasi tebu, Ditjenbun juga bersinergi atau berkolaborasi dengan berbagai pihak terkait serta mendorong pekebun agar melakukan kemitraan guna mendukung dan memperkuat percepatan swasembada gula konsumsi.

"Pada kesempatan kali ini, Saya juga sangat mengapresiasi PT PG Rajawali II karena telah mendorong revitalisasi PG Sindanglaut untuk mulai giling pada tahun 2023 yang telah idle sejak 2020," ujar Syahrul.

Gerakan “Literasi Umat” merupakan ikhtiar untuk memudahkan masyarakat mengakses informasi. Gerakan bersama untuk menebarkan informasi yang sehat ke masyarakat luas. Oleh karena informasi yang sehat akan membentuk masyarakat yang sehat.

Donasi Literasi Umat

Tarif Terjauh LRT Jabodebek Rp 25 Ribu

Uji coba terbatas untuk publik diundur menjadi 27 Juli.

SELENGKAPNYA

Tanpa Transisi Energi, Dunia akan Semakin Panas

Negara-negara saling berlomba membuat regulasi untuk mencapai target emisi nol bersih.

SELENGKAPNYA

Cermati Laju Kenaikan Harga Perumahan

Kenaikan IHPR relatif terjadi secara merata pada seluruh jenis tipe rumah.

SELENGKAPNYA