Tiga Calon Mendaftar | Republika

Politik

Tiga Calon Mendaftar

Kongres V PAN resmi dibuka pada Senin (10/2).


KENDARI - Pejawat Ketua Umum Partai Amanat Nasional (PAN) Zulkifli Hasan akan ditantang tiga bakal calon ketua umum lainnya pada Kongres V PAN di Kendari. Hingga Ahad (9/2), sudah tiga nama yang memastikan maju dalam kontestasi untuk menuju kursi nomor satu di partai berlambang matahari terbit.

Ketua Steering Committee (SC)Kongres V PAN Eddy Soeparno mengatakan, pejawat Ketum PAN baru akan mendaftar pada Senin (10/2). Kongres V PAN akan resmi dibuka pada Senin ini. Tiga bakal caketum yang sudah mendaftar adalah Mulfachri Harahap, Dradjad Wibowo, dan Asman Abnur.

Pak Zul (Zulkifli Hasan), Senin (10/2), baru akan mendaftar, ujar dia kepada Republika, Ahad (9/2). Ia mengatakan, aturan pemilihan ketua umum membolehkan calon mendaftar sebelum kongres digelar. Menurut dia, alasan teknis ke luar kota membuat satu kandidat tak bisa mendaftarkan diri saat di Jakarta. Jadi, Pak Zul bukan ragu-ragu, tetapi memang kemarin tidak ada di Jakarta, ujar Eddy.

Sekretaris Jenderal DPP PAN itu menambahkan, Kongres V PAN akan diikuti sebanyak 590 pemilik suara. Mereka di antaranya terdiri atas 34 dewan kepemimpinan daerah tingkat satu atau provinsi dan 514 dari struktur kepengurusan kabupaten/kota. Jumlah suara tersebut juga termasuk hak memilih dari ketua umum, sekretaris jenderal (sekjen), dan bendahara umum kepengurusan pusat, serta majelis pertimbangan partai (MPP), bersama organisasi sayap.

Eddy mengatakan, apa pun hasil Kongres Kendari nantinya, arah partai yang lebih baik dalam lima tahun mendatang harus dipastikan. Menurut dia, terkait pemerintahan, PAN sebagai partai berisikan kader intelektual dan rasional menghendaki relasi yang objektif. PAN sejak awal memosisikan diri terhadap pemerintahan sebagai mitra yang konstruktif.

PAN selalu objektif dalam memberikan dukungan ataupun kritik terhadap pemerintahan, ujar Eddy. Eddy menolak dikotomi yang memberikan pilihan PAN sebagai partai oposisi atau pendukung pemerintahan Presiden Joko Widodo (Jokowi) dalam lima tahun mendatang. Dia mengatakan, yang pasti PAN sebagai partai yang punya suara di Dewan Perwakilan Rakyat (DPR) akan mendukung apapun kebijakan pemerintahan yang berkiblat kepada kepentingan masyarakat dan umat.

PAN akan tetap berada di luar pemerintahan Joko Widodo-Ma'ruf Amin.
Dradjad Wibowo

Sebaliknya, PAN akan memberikan kritik yang konstruktif dan membangun terkait kebijakan pemerintah yang tak mencerminkan kepentingan masyarakat maupun umat. PAN akan tetap sebagai mitra bagi pemerintah. Mitra yang konstruktif dan objektif dalam memberikan saran ataupun kritik, ujar Eddy. Namun, arah partai yang lebih konkret akan dipastikan setelah Kongres Kendari menghasilkan kepemimpinan untuk periode mendatang.

Janji caketum

Sebelumnya, mantan menpan-RB Asman Abnur resmi mendaftarkan diri menjadi caketum PAN pada Sabtu (8/2). Jika terpilih, ia mengaku akan menerapkan sistem partai-el (e- party) nantinya. "Kita tahu sekarang sudah zaman teknologi 4.0. Jadi, cara kampanye ke depan tidak lagi acara konvensional. Maka, saya akan menerapkan yang namanya e-party," ujar Asman di kantor DPP PAN, Jalan Daksa, Jakarta, Sabtu (8/2).

Lewat sistem tersebut, pengurus DPP akan lebih mudah berkonsolidasi dengan kader-kader di daerah serta dalam berkomunikasi dengan masyarakat. "Apalagi, 2024 itu pemilih milenial hampir 60 persen. Maka, dengan cara-cara modern itulah nanti akan kita lakukan pendekatan- pendekatan kepada voters," ujar Asman.

Kekompakan antara pengurus partai juga menjadi perhatiannya jika terpilih sebagai ketum PAN. Pasalnya, konflik internal dinilainya akan mempersulit partai untuk meningkatkan suaranya. "Modal utama parpol itu adalah bagaimana kader percaya diri dulu. Itu yang pertama. Kemudian, kekompakan," ujar Asman.

Sementara itu, Wakil Ketua Dewan Kehormatan PAN Dradjad Wibowo menjadi pendaftar kedua caketum PAN. Jika terpilih, ia ingin membuat partainya bersih dari korupsi. Menurut dia, korupsilah yang membuat masyarakat enggan bersinggungan dengan politik. "Saya merasa terpukul setiap saat mendengar ada politisi yang harus bermasalah dengan Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK). Hal ini membuat masyarakat makin alergi terhadap proses politik," ujar Dradjad.

Jika terpilih, ia ingin membenahi sistem keuangan PAN agar menjadi lebih baik serta menerapkan pola keuangan yang transparan, akun tabel, dan layak diaudit oleh Badan Pemeriksa Keuangan (BPK). Selain itu, ia menegaskan bahwa PAN akan tetap berada di luar pemerintahan Joko Widodo-Ma'ruf Amin dengan menjadi mitra yang memberi kritikan tetapi tetap konstruktif. "Di luar pemerintahan bukan berarti pukul-pukulan, melainkan kami akan menjadi mitra di dalam mencari solusi kebijakan yang terbaik,"katanya.

Gerakan “Literasi Umat” merupakan ikhtiar untuk memudahkan masyarakat mengakses informasi. Gerakan bersama untuk menebarkan informasi yang sehat ke masyarakat luas. Oleh karena informasi yang sehat akan membentuk masyarakat yang sehat.

Donasi Literasi Umat