
Internasional
Korut Kian Berani Tembakkan Rudal
Korut menembakkan rudal balistik ke arah Laut Timur atau Laut Jepang
SEOUL – Korea Utara (Korut) terus melakukan aksi-aksi provokatif di regional. Terkini, mereka menembakkan rudal balistik ke arah Laut Timur atau Laut Jepang, Kamis (15/6/2023).
Peluncuran rudal itu dilakukan sesaat setelah Pyongyang mengecam latihan militer gabungan Korea Selatan (Korsel) dan Amerika Serikat (AS). “Korut menembakkan rudal balistik yang tidak ditentukan ke arah Laut Timur pada hari Kamis,” demikian laporan kantor berita Korsel, Yonhap News Agency, mengutip keterangan militer negara tersebut.
Kepala Staf Gabungan Korsel disebut telah mendeteksi peluncuran rudal balistik Korut. Namun ia tidak memberikan penjelasan lanjutan maupun analisis. Kementerian Pertahanan Jepang turut mengonfirmasi peluncuran rudal balistik oleh Korut. Menurut Jepang, rudal itu ditembakkan ke arah Laut Jepang.

Sesaat sebelum meluncurkan rudal balistiknya, kantor berita Korut, Korean Central News Agency (KCNA) mengecam latihan gabungan Korsel dan AS. KCNA menekankan, Korut akan dengan tegas menanggapi provokasi oleh musuh. Ribuan tentara Korsel dan AS memang terlibat dalam latihan menembak gabungan pada Kamis. Kedua negara itu rutin menggelar latihan militer gabungan dan selalu dipandang sebagai aksi provokasi oleh Pyongyang.
Pada 31 Mei lalu, Korut meluncurkan apa yang diklaimnya sebagai roket pembawa satelit. Namun roket tersebut jatuh ke laut karena penyalaan mesin tahap kedua yang tidak normal. Korut terakhir kali menembakkan rudal pada 13 April lalu. Kala itu Korut mengklain mereka telah meluncurkan rudal balistik antarbenua Hwasong-18 berbahan bakar padat.
Hubungan Korsel dan Korut kerap dibekap ketegangan. Kedua negara diketahui belum resmi berdamai sejak Perang Korea berakhir pada 1953.

Ganti rugi
Sebelumnya, Kementerian Unifikasi Korea Selatan telah mengajukan gugatan ganti rugi sebesar 44,7 miliar won kepada Korea Utara. Gugatan tersebut berkaitan dengan langkah Korut menghancurkan kantor penghubung antar-Korea yang terletak di kota perbatasan Kaesong pada Juni 2020 lalu.
Korsel melayangkan gugatan ganti ruginya ke Pengadilan Distrik Pusat Seoul. “Penghancuran kantor penghubung dengan kekerasan oleh Korut jelas merupakan tindakan ilegal. Korut juga telah melanggar perjanjian antar-Korea terkait dan pada dasarnya merusak dasar saling menghormati serta kepercayaan antara kedua Korea," ungkap Kementerian Unifikasi Korsel dalam sebuah pernyataan, Rabu (14/6/2023), dikutip Yonhap.
Kementerian Unifikasi Korsel mengatakan, gugatan ganti rugi kerusakan mencakup 10,25 miliar won untuk kantor penghubung dan 34,45 miliar won untuk fasilitas pendukung yang berdekatan yang rusak parah akibat penghancuran. Gugatan ganti rugi ini menandai pertama kalinya Korsel menuntut Korut.

Para kritikus menilai, gugatan ganti rugi yang dilayangkan Korsel sebagian besar hanya bersifat simbolis. Sebab, hampir tidak mungkin bagi Seoul untuk menerima kompensasi dari Pyongyang. Tidak ada cara bagi Korsel untuk memaksa Korut memberikan kompensasi atas kerusakan fasilitas kantor penghubung. Bahkan jika Korsel memenangkan gugatan tersebut.
Pada 16 Juni 2020, Korut meledakkan kantor penghubung antar-Korea yang berada di wilayah perbatasan Kaesong. Tindakan itu dilakukan karena Korut berang atas kegagalan Korsel menghentikan para pembelot Korut menerbangkan selebaran anti-Pyongyang melintasi perbatasan.
Korut dan Korsel menyepakati pembentukan kantor penghubung bersama pada September 2018. Kantor tersebut digunakan untuk memfasilitasi pertukaran dan kerja sama antar-Korea. Kala itu suasana rekonsiliasi tengah tumbuh menyusul pertemuan puncak antara pemimpin Korut Kim Jong-un dan mantan presiden Korsel Moon Jae-in.
Sebelum diledakkan Korut, kantor penghubung antar-Korea sempat menghentikan operasinya pada Januari 2020 karena kekhawatiran pandemi Covid-19.
Gerakan “Literasi Umat” merupakan ikhtiar untuk memudahkan masyarakat mengakses informasi. Gerakan bersama untuk menebarkan informasi yang sehat ke masyarakat luas. Oleh karena informasi yang sehat akan membentuk masyarakat yang sehat.
Puluhan Migran Meninggal, Ratusan Hilang di Laut Yunani
Ribuan migran telah tenggelam di Laut Tengah.
SELENGKAPNYAUkraina Terus Dipasok Tank oleh Negara NATO
Presiden Putin sebelumnya mengumumkan hancurnya ratusan tank Ukraina.
SELENGKAPNYAMemelihara Rasa Syukur
Rasa syukur menjadi cermin dari iman dan ketaatan kepada Allah SWT.
SELENGKAPNYA