Petugas maskapai Saudi Airlines melakukan pemeriksaan calon haji saat menikmati layanan sistem baru keimigrasian untuk Saudia Airlines di Bandara Soekarno Hatta, Tangerang , Banteng, Selasa (17/7) malam. | Iman Firmanysah/Republika

Kabar Tanah Suci

Tidak Profesional, Kemenag Minta Saudi Airlines Diperiksa

Tingkat perubahan dan keterlambatan jadwal penerbangan jamaah haji Indonesia 2023 cukup tinggi

Oleh ZAHROTUL OKTAVIANI, FUJI EP

JAKARTA -- Kementerian Agama (Kemenag) berharap otoritas Pemerintah Kerajaan Arab Saudi memeriksa manajemen Saudia Airlines, khususnya yang bertanggung jawab dalam penerbangan jamaah haji Indonesia. Dia menilai, Saudia Airlines terus berbuat tidak profesional dalam penerbangan haji.

Menurut Direktur Pelayanan Haji Dalam Negeri Kemenag Saiful Mujab, maskapai asal Saudi tersebut sering mengubah kapasitas tempat duduk pesawatnya. Tindakan itu dilakukan secara sepihak, tanpa persetujuan Kemenag.

Saiful menjelaskan, tindakan Saudia Airlines mengganggu kenyamanan dan ketenangan jamaah. Sebab, kapasitas tempat duduk pesawat yang disiapkan terus berubah-ubah.

photo
epa07671358 An aircraft owned by Saudi Airlines takes off from Dubai International Airport, United Arab Emirates, 24 June 2019. As a result of the downing of the US unmanned Global Hawk aircraft by Iran in Hormuz Strait region many of the worlds leading carriers in UAE such Emirates Airlines, Etihad and others in additional to the International flying operators such as US carries, British Airways, Qantas and Singapore Airlines rerouted some of their flights beginning on 21 June 2019 to avoid from flying over some paths from Hormuz Strait and Oman Gulf as a precautionary procedure to secure the civilian flights from the mounting of crisis in the Gulf region, this step came after a decision by US Federal Aviation Administration banning the US carriers from flying over the regions which are under Irans control - (EPA)

"Dari aspek penerbangan, Saudia Airlines tahun ini gagal memberikan layanan yang baik ke jamaah haji Indonesia," ujar Saiful Mujab dalam keterangan yang didapat Republika, Rabu (7/6/2023).

Saiful juga sangat menyayangkan tindakan Saudia Airlines dalam proses pemberangkatan jamaah haji Indonesia gelombang pertama. Ia menyebut, manajemen Saudia sangat semrawut. Di sisi lain, ia mengharapkan agar pelaksanaan penerbangan jamaah sesuai dengan jadwal serta kapasitas tempat duduk pesawat yang telah disepakati.

"Saya pikir pihak otoritas Arab Saudi perlu meninjau dan memeriksa manejemen Saudia Airlines saat ini. Kenapa mereka tidak mampu menerbangkan jamaah haji sesuai jadwal? Kenapa tidak mampu menyediakan pesawat dengan kapasitas seat yang dijanjikan?" kata dia.

 
Saya pikir pihak otoritas Arab Saudi perlu meninjau dan memeriksa manejemen Saudia Airlines saat ini.
SAIFUL MUJAB Direktur Pelayanan Haji Dalam Negeri Kemenag
 

Pemeriksaan ini disebut layak dilakukan. Sebab, proses penerbangan jamaah haji Indonesia sudah dibahas sejak lama sekaligus jadwal dan jenis pesawat yang digunakan juga sudah ditentukan dan disepakati.

"Tahun ini Saudia Airlines benar-benar kacau, tidak komitmen dengan kontrak kerja," ujar Saiful Mujab.

Dia menyebut tingkah Saudia Airlines membuat banyak jamaah terpecah dari rombongannya sehingga menjadi tidak nyaman. Kondisi ini jelas tidak sejalan dengan semangat memuliakan jamaah haji.

Saiful pun menyebut, keterlambatan masih terus terjadi pada penerbangan haji tahun ini. Tidak hanya Saudi Airlines, penerbangan yang diselenggarakan maskapai nasional Garuda Indonesia juga mengalami keterlambatan. Saiful meminta maskapai untuk serius dalam memperhatikan kenyamanan jamaah haji. Hal itu ditunjukkan dengan sikap yang lebih kooperatif dan informatif.

“Maskapai, baik Saudia Airlines maupun Garuda Indonesia, harus lebih kooperarif dalam menginformasikan setiap perubahan atau keterlambatan penerbangan. Maskapai juga harus lebih solutif,” kata dia.

photo
Rencana Perjalanan Haji - (Republika)

Tingkat perubahan dan keterlambatan jadwal penerbangan jamaah haji Indonesia 2023 sudah cukup tinggi. Dia menjelaskan, angkanya lebih dari 15 kali keterlambatan atau perubahan jadwal. Padahal, saat ini masih dalam tahapan pemberangkatan gelombang pertama yang berlangsung dari 24 Mei sampai 7 Juni 2023.

“Masing-masing maskapai yang menempatkan perwakilannya di asrama haji, tidak hanya untuk menyiapkan jadwal, tapi juga untuk menjelaskan dan meminta maaf ke jamaah bila ada perubahan jadwal penerbangan. Sebab, jadwal yang disepakati sebelumnya sudah disosialisasikan ke jamaah,” kata dia.

“Saya minta hal ini menjadi perhatian serius bagi pihak maskapai agar keterlambatan tidak terus terjadi. Apa yang menjadi kesepakatan kontrak harus dipenuhi,” ujarnya.

Saiful kembali mengingatkan maskapai bahwa perubahan jadwal penerbangan mengakibatkan efek domino yang mengganggu pemenuhan layanan kepada jamaah, baik di asrama haji maupun di Madinah dan Makkah. Sebab, hal itu berkaitan dengan masa tinggal jamaah, kapasitas, dan rotasi jamaah di asrama haji. Terlebih lagi, layanan di Arab Saudi yang telah dikontrak untuk melayani jamaah haji sesuai jadwal, menjadi tidak efisien.

“Kami harap potensi perubahan jadwal bisa diminimalisasi. Jika ada perubahan jadwal, dalam kontrak sudah disebutkan bahwa pemberitahuan minimal 2x24 jam sebelum keberangkatan. Jangan mendadak atau bahkan baru diberitahukan setelah terjadi,” kata Saiful Mujab.

Koper rusak

PPIH Arab Saudi terus berusaha semaksimal mungkin dalam memberi pelayanan kepada jamaah haji Indonesia. Salah satu yang diupayakan Kemenag adalah pemberian garansi kepada jamaah haji Indonesia yang kopernya mengalami kerusakan.

Kepala Daerah Kerja (Kadaker) Madinah, Zaenal Muttaqin, memastikan ada mekanisme untuk mengganti koper jamaah haji Indonesia 2023 yang rusak. “Apalagi, kerusakan itu terjadi dalam perjalanan haji,” kata Zaenal, belum lama ini.

 
(Jika ada koper jamaah haji yang rusak) iya akan diganti oleh dua maskapai itu. Mereka bertanggung jawab sepenuhnya
ZAENAL MUTTAQIN
 

Zaenal mengatakan, PPIH Arab Saudi sudah berkomunikasi dengan dua maskapai yang mengangkut jamaah haji Indonesia. Garuda Indonesia dan Saudi Airlines telah diminta bertanggung jawab mengganti koper jamaah haji yang rusak.

Sejauh ini, kata Zaenal, dua maskapai itu, yakni Garuda Indonesia dan Saudi Airlines, sudah bersepakat dan berkenan mengganti koper jamaah haji Indonesia yang rusak. "(Jika ada koper jamaah haji yang rusak) iya akan diganti oleh dua maskapai itu. Mereka bertanggung jawab sepenuhnya,” kata Zaenal.

Zainal menjelaskan, sudah ada laporan kerusakan koper milik jamaah haji. “Kemarin sudah ada laporan satu yang rusak. Ini sedang kami komunikasikan untuk mendapatkan ganti,” ujarnya.

Menurut dia, penggantian koper jamaah yang rusak adalah upaya pemerintah dalam memberikan jaminan kenyamanan bagi jamaah haji Indonesia. Jamaah haji Indonesia juga diimbau untuk selalu menjaga kesehatan saat di Madinah dan Makkah. Sebab cuaca sangat panas dan dapat membuat jamaah haji dehidrasi.

Untuk itu, jamaah haji Indonesia diimbau agar bisa memanajemen waktu ibadah dan istirahat, agar saat waktu puncak haji tiba, jamaah haji Indonesia siap melaksanakannya.

photo
Kepala Daerah Kerja Madinah Zaenal Muttaqin - (Republika-Agung Sasongko)

Jamaah Lansia Boleh Kenakan Popok Saat Berihram

Mereka tidak disyaratkan harus suci dari hadas atau najis.

SELENGKAPNYA

Kasus Kelelahan Terbanyak, Jamaah Diminta Jangan Umrah Berkali-kali

Dia meminta jamaah haji tidak berlebihan dalam beribadah yang mengakibatkan mereka kelelahan.

SELENGKAPNYA

Kemenag Tagih Komitmen Garuda

Irfan menyampaikan permohonan maaf atas ketidaknyamanan yang dialami.

SELENGKAPNYA

Ikuti Berita Republika Lainnya