Kapten Bali United FC Spasojevic melakukan protes terhadap wasit pada lanjutan BRI Liga 1 di Stadion Maguwoharjo, Sleman, Yogyakarta, Selasa (7/3/2023). | Republika/Wihdan Hidayat

Sepak Bola

PSSI Targetkan Pakai VAR Februari 2024

Persiapan penggunaan VAR akan dikebut selama enam bulan ke depan.

SOLO – Ketua Umum PSSI Erick Thohir menegaskan komitmennya untuk menerapkan video assistant referee (VAR) dalam pertandingan Liga 1. Sesuai target, VAR akan diterapkan pada Februari 2024.

Penerapan VAR merupakan salah satu janji Erick Thohir saat mencalonkan diri sebagai ketua umum PSSI. "VAR akan diterapkan di Liga 1, insya Allah bulan Februari. Jadi, enam bulan ini kita akan ada persiapan," kata Erick saat meninjau Stadion Manahan, Solo, Ahad (4/6/2023).

Erick menjelaskan, penggunaan VAR menjadi salah satu hal yang masuk dalam blueprint PSSI. VAR juga menjadi bagian dalam standardisasi 22 stadion yang ada di Indonesia.

photo
Ketua Umum PSSI Erick Thohir saat meninjau Stadion Manahan, Solo, Ahad (4/6/2023). - (Republika/Alfian)

Dia menegaskan, standardisasi stadion-stadion di Indonesia harus berkualitas internasional. "Ini sejalan dengan blueprint yang disampaikan oleh PSSI kepada FIFA dan waktu itu juga dukungan penuh Bapak Presiden Joko Widodo dengan menteri PUPR yang akan merenovasi 22 stadion untuk kepentingan tim nasional Liga 1 dan liga lainnya. Makanya kita memberanikan diri juga menggunakan VAR pada tahun depan," katanya.

Menurut Erick, Stadion Manahan menjadi salah satu stadion yang siap menerapkan VAR. Penggunaan VAR di Stadion Manahan akan dimulai berbarengan pada Februari 2024. "Alhamdulillah, salah satunya tentu Manahan yang saya rasa fasilitas sudah ada. Ini mestinya yang siap," katanya.

Kepala Dinas Kepemudaan dan Olahraga (Dispora) Solo Rini Kusumandari mengatakan, Stadion Manahan, Solo, siap menerapkan VAR. Menurut dia, pihaknya tinggal menunggu fasilitas kamera yang akan digunakan untuk VAR. "Sudah siap, tinggal kameranya saja. Kalau dari sisi ruangan dan peralatan pendukung, lain sudah disiapkan," katanya.

Direktur Utama PT Liga Indonesia Baru (PT LIB) Ferry Paulus pada akhir Mei mengungkapkan, biaya yang digunakan untuk mengoperasikan sistem VAR di Liga 1 hampir mencapai Rp 100 miliar. "Tidak cukup Rp 10-20 miliar, mendekati 100 miliar," kata Ferry Paulus.

photo
Petugas melakukan perawatan rumput di Stadion Gelora Bandung Lautan Api (GBLA), Kota Bandung, Jumat (24/3/2023). - (Edi Yusuf/Republika)

Ferry mengatakan, penerapan VAR juga membutuhkan regulasi sebelum liga menginvestasikan sistem tersebut ke 18 stadion yang digunakan di liga Indonesia. Ferry membandingkan dengan sejumlah negara, seperti Thailand, Singapura, dan Malaysia yang memiliki kondisi geografis berdekatan sehingga tidak memerlukan stasiun pemancar yang banyak.

"Kalau di Thailand itu dengan 16 klub, dia punya empat stasiun, kemudian di Malaysia hanya ada enam stasiun, di Singapura itu dua stasiun. Jadi, apa namanya, semua ada, di semua klub itu ada. Karena di Indonesia ini geografisnya agak lebar, bandwidth-nya juga variatif," kata Ferry Paulus

Pria yang kerap disapa FP itu juga mengungkapkan, Ketua Umum PSSI Erick Thohir telah berkomunikasi dengan sejumlah pihak untuk meningkatkan performa dari bandwidth VAR nantinya. Rencananya, PSSI bakal memasang 18 stasiun untuk 18 stadion yang bakal menjadi kandang dari tim-tim yang berlaga di Liga Indonesia ke depannya.

"Kami ingin ada di setiap stadion, jadi kami investasi untuk 18 klub. Yang stasiun khusus, enggak boleh pindah kandang, tapi memang ada juga beberapa klub. Kami juga belum tanda tangan MoU dengan klub terkait persiapan infrastruktur," ungkap Ferry.

Liga 1 dijadwalkan oleh PSSI bakal terselenggara mulai 1 Juli mendatang. Namun, sistem penggunaan VAR bakal diterapkan mulai paruh kedua musim 2023-2024.

Anggota Exco PSSI, Arya Sinulingga, juga pernah mengungkapkan sejumlah hal yang perlu disiapkan untuk penerapan VAR. Selain menyiapkan beberapa urusan teknis, seperti peralatan, PSSI juga harus menyiapkan wasit agar dapat menggunakan sistem VAR.

"Ternyata perangkatnya memang rumit. Harus ada kesiapan teknis dan wasit harus dilatih, dan mereka harus bisa berbahasa Inggris," kata Arya.

photo
Pelatih Kepala Rans Nusantara FC Rahmad Darmawan (kedua kiri) memprotes keputusan asisten wasit 1 Ami Jermias Tepal (kanan) yang memberikan hukuman penalti kepada timnya saat melawan PSIS Semarang dalam laga perdana BRI Liga 1 di Stadion Jatidiri, Semarang, Jawa Tengah, Sabtu (23/7/2022). PSIS Semarang ditahan imbang tamunya, Rans Nusantara FC, dengan skor akhir 1-1. - (ANTARA FOTO/Aji Styawan/wsj.)

Arya mengatakan akan ada percepatan untuk pelatihan wasit yang pada umumnya memerlukan waktu belajar VAR selama setahun. "Ada pelatihan-pelatihannya. Biasanya dari AFC mengatakan butuh waktu setahun baru bisa menggunakan VAR, tapi kami minta tolong ada percepatan-percepatan. Nanti kami coba," kata Arya.

Langkah tersebut diambil PSSI agar tidak selalu menggunakan wasit asing ketika mengoperasikan VAR di liga domestik, tapi cukup wasit lokal. "Kan tidak mungkin kita pakai orang asing terus. Harus ada pelatihan untuk wasit agar bisa menggunakannya. Wasitnya standar sendiri dan bisa berbahasa Inggris juga," ungkap Arya.

Ingat! Sepak Bola Indonesia Masih dalam Pantauan FIFA

Pertandingan BRI Liga 1 2023/2024 hanya boleh dihadiri suporter tuan rumah.

SELENGKAPNYA

Survei: Erick Thohir Figur Cawapres dengan Elektabilitas Tertinggi

PAN secara tegas menyatakan bakal mengusung Erick Thohir sebagai cawapres.

SELENGKAPNYA

Sepertiga Malam Terakhir

Sungguh, sepertiga malam terakhir begitu agung untuk dilewatkan.

SELENGKAPNYA

Ikuti Berita Republika Lainnya