
Geni
Ada Pikachu di Pesawat Garuda
Garuda Indonesia tidak akan membedakan harga tiket pesawat livery Pikachu dengan pesawat biasa.
The Pokemon Company sebagai perusahaan yang memproduseri Pokemon bekerja sama dengan Garuda Indonesia untuk meluncurkan pesawat bertema Pokemon pertama di Indonesia. Pokemon yang dipilih adalah Pikachu.
Kerja sama ini akan berlangsung selama lima tahun. Perusahaan itu juga bekerja sama dengan Kementerian Pariwisata dan Ekonomi Kreatif/Badan Pariwisata dan Ekonomi Kreatif (Kemenparekraf/Barekraf) serta Niantic Inc untuk merancang dan mengadakan acara yang akan membuat orang ingin bepergian bersama pesawat Pikachu ini.
Corporate Officer Asia Business Division The Pokemon Company Susumu Fukunaga mengungkapkan proyek Pokemon Air Adventures diluncurkan pada masa pandemi Covid-19 sedang melanda di seluruh dunia.
Fukunaga pun berpikir apa yang bisa perusahaan lakukan untuk dunia ketika adanya perbatasan dalam pergerakan dan juga banyak sekali industri yang terpengaruh oleh situasi ini.
View this post on Instagram
Di samping itu, Pokemon dan Pokemon Go merupakan tema paling penting bagi the Pokemon Company. Bepergian keluar serta melakukan wisata adalah salah satu prinsip the Pokemon Company.
“Kami ingin menciptakan inisiatif-inisiatif dan program yang menyenangkan serta menyajikan motivasi dapat bepergian kembali. Di proyek ini kami luncurkan dengan harapan dengan Pikachu Jet kami bisa menjembatani berbagai orang dan bepergian kembali ke berbagai tempat,” ujar Fukunaga dalam acara Konferensi Pers dan Seremonial Penandatanganan Kerja Sama Pikachu Air Adventures-Indonesia di Jakarta, Selasa (30/5/2023).
Direktur Layanan dan Niaga Garuda Indonesia Ade R Susardi mengatakan, memang akan ada livery Pikachu di dua pesawat Garuda Indonesia yang desainnya masih sangat rahasia. Kini pihak Garuda Indonesia tengah mendiskusikan desain pesawat tersebut bersama dengan the Pokemon Company. Tidak semua pesawat berdesain sama.

Desain tersebut akan menentukan lama waktu pengerjaan dua pesawat Garuda Indonesia yang digunakan untuk proyek Pikachu Air Adventures ini. “Kalau desain itu sudah selesai bergantung seberapa banyak, seberapa besar bidang yang harus dikerjakan. Itu menentukan waktunya,” kata Ade.
Tetapi untuk Garuda Indonesia, Ade menuturkan, biasanya semua pekerjaan dasarnya dikerjakan lebih dahulu. Kemudian, baru pesawatnya masuk ke hanggar. “Baru dikerjakan di sana. Biasanya enggak terlalu lama pekerjaannya dan biasanya kita pakai window maintenance untuk mengerjakan itu, jadi enggak ganggu operation,” ujarnya.
Meski hanya ada dua pesawat livery Pikachu, burung besi tersebut akan terbang ke destinasi domestik dan internasional. Karena setiap hari saja satu pesawat Garuda dapat terbang ke empat atau lima destinasi. “Jadi, bisa ke mana-mana sebetulnya, jadi enggak terbatas juga. Ada bisa domestik, bisa internasional,” katanya.
Selain itu, Ade menyatakan Garuda Indonesia tidak akan membedakan harga tiket pesawat livery Pikachu dengan pesawat biasa. Karena yang menentukan harga adalah rute dan kelas pesawat. “Kalau harga kita tidak akan bedakan karena tergantung rutenya, bergantung kelasnya kalau naik bisnis pasti lebih mahal daripada naik ekonomi,” ujar Ade.

Sementara, Fukunaga menambahkan, saat ini tim desainer dari the Pokemon Company dan tim desain dari Garuda Indonesia masih sedang mendiskusikan desain pesawat tersebut.
Fukunaga menjelaskan, mereka ingin menciptakan desain yang terbaik untuk kedua belah pihak dan lamanya waktu yang dibutuhkan ini bergantung pada desain yang ingin mereka capai.
“Tapi, tujuannya adalah untuk memberikan kebahagiaan bagi masyarakat Indonesia dan turis mancanegara. Jadi, kami menciptakan desain terbaik yang memungkinkan untuk proyek ini,” ujarnya.
Akan ada livery Pikachu di dua pesawat Garuda Indonesia yang desainnya masih sangat rahasia.ADE R SUSARDI, Direktur Layanan dan Niaga Garuda Indonesia.
Biografi Sultan Ageng Tirtayasa
Sultan Ageng Tirtayasa memimpin perjuangan Banten melawan kolonialisme Belanda.
SELENGKAPNYAPerjuangan Habib Umar di Dunia Pendidikan
Reputasi al-Habib Umar bin Muhammad bin Salim bin Hafidz mendunia, termasuk di Indonesia.
SELENGKAPNYADigitalisasi dan Toko Buku yang Mati
Orang tua harus kreatif memperkenalkan buku fisik ke buku jenis digital.
SELENGKAPNYA