Pendukung Presiden Turki Recep Tayyip Erdogan menghadiri acara kampanye pemilihannya di Istanbul, Turki, 12 Mei 2023. | EPA-EFE/ERDEM SAHIN

Internasional

Pertaruhan Islam dan Sekulerisme di Pemilu Turki?

Peluang Kilicdaroglu membalikkan perolehan suara tampak tipis.

ANKARA -- Dua visi yang berlawanan untuk masa depan Turki tertulis dalam surat suara ketika para pemilih kembali ke tempat pemungutan suara pada Ahad (28/5/2023) mendatang untuk pemilihan presiden putaran kedua.

Dua kandidat yang dipastikan bertanding, pejawat Recep Tayyip Erdogan, seorang pemimpin pro Islam, melawan Kemal Kilicdaroglu, oposisi dan tokoh pro sekularisme dengan dukungan Barat.

Presiden Recep Tayyip Erdogan, seorang pemimpin populis yang telah memerintah Turki selama 20 tahun, berada dalam posisi yang baik untuk menang meski gagal meraih 50 persen lebih kemenangan pada putaran pertama pemungutan suara pada 14 Mei lalu. Dia adalah pemenang utama bahkan ketika negara itu mengalami inflasi yang tinggi dan dampak dari gempa bumi dahsyat pada bulan Februari.

Sementara itu, Kemal Kilicdaroglu, pemimpin partai oposisi utama Turki yang pro sekularisme dan aliansi enam partai, telah berkampanye dengan janji untuk membatalkan kecenderungan otoriter Erdogan. Mantan birokrat berusia 74 tahun itu menggambarkan pemilihan umum ini sebagai sebuah referendum mengenai arah negara NATO yang terletak di persimpangan jalan antara Eropa dan Asia ini dan memiliki suara penting dalam ekspansi aliansi.

"Ini adalah perjuangan eksistensial. Turki akan terseret ke dalam kegelapan atau cahaya," kata Kilicdaroglu. "Ini lebih dari sekadar pemilihan umum. Ini telah berubah menjadi sebuah referendum," ujarnya.

photo
Seorang pria berjalan melewati papan reklame pemimpin partai CHP Turki dan calon presiden Aliansi Bangsa Kemal Kilicdaroglu sehari setelah hari pemilihan presiden, di Istanbul, Turki, Senin, 15 Mei 2023. - (AP Photo/Ali Unal)

Dalam upaya untuk memengaruhi para pemilih nasionalis menjelang pemungutan suara pada Ahad, Kilicdaroglu yang biasanya bersikap tenang kini mengubah sikapnya. Dia mengeraskan pendiriannya, bersumpah untuk mengirim kembali jutaan pengungsi jika dia terpilih dan menolak kemungkinan negosiasi perdamaian dengan para militan Kurdi.

Tokoh sosial-demokrat itu sebelumnya mengatakan, ia berencana untuk memulangkan warga Suriah dalam waktu dua tahun setelah membangun kondisi ekonomi dan keamanan yang kondusif untuk pemulangan mereka. Dia juga telah berulang kali meminta 8 juta orang yang tidak memberikan suara pada putaran pertama untuk memberikan suara pada putaran kedua.

Erdogan meraih 49,5 persen suara pada putaran pertama. Kilicdaroglu mendapatkan 44,9 persen.

Pada usia 69 tahun, Erdogan adalah pemimpin terlama di Turki setelah memerintah negara ini sebagai perdana menteri sejak tahun 2003 dan sebagai presiden sejak tahun 2014. Jika ia terpilih kembali, ia dapat berkuasa hingga 2028.

photo
Turki di Persimpangan - (Republika)

Di bawah Erdogan, Turki telah terbukti menjadi sekutu NATO yang sangat diperhitungkan dan terkadang merepotkan. Turki memveto tawaran Swedia untuk bergabung dengan aliansi tersebut dan membeli sistem pertahanan rudal Rusia, hal yang mendorong Amerika Serikat mengeluarkan Turki dari proyek jet tempur yang dipimpin AS.

Namun, bersama dengan PBB, Turki juga menjadi perantara kesepakatan penting tentang koridor gandum. Turki memungkinkan Ukraina untuk mengirimkan biji-bijian melalui Laut Hitam ke berbagai belahan dunia yang sedang berjuang melawan kelaparan.

Pekan ini, Erdogan menerima dukungan dari kandidat nasionalis yang berada di posisi ketiga, Sinan Ogan, yang meraih 5,2 persen suara. Langkah itu dilihat sebagai dorongan bagi Erdogan meskipun pendukung Ogan bukanlah blok monolitik dan tidak semua suaranya diperkirakan akan diberikan kepada Erdogan.

Aliansi nasionalis-Islam Erdogan juga mempertahankan kekuasaannya di parlemen pada pemilihan legislatif dua pekan lalu. Hasil pemilu lalu makin meningkatkan peluangnya untuk terpilih kembali karena banyak pemilih ingin menghindari pemerintahan yang terpecah.

photo
Warga Suriah menunggu untuk menyeberang ke Suriah dari Turki di gerbang perbatasan Cilvegozu, dekat Kota Antakya, Turki tenggara, Selasa, 21 Februari 2023. - (AP Photo/Unal Cam)

Pada Rabu (24/5/2023), pemimpin sebuah partai antimigran garis keras yang mendukung Ogan memberikan dukungannya kepada Kilicdaroglu setelah keduanya menandatangani sebuah protokol yang berjanji untuk mengirim kembali jutaan migran dan pengungsi dalam waktu satu tahun.

Peluang Kilicdaroglu untuk membalikkan perolehan suara yang menguntungkannya tampaknya tipis. Namun, itu bergantung pada kemampuan oposisi untuk memobilisasi para pemilih yang tidak memberikan suara pada putaran pertama.

"Tidak mungkin untuk mengatakan bahwa peluangnya berpihak kepadanya, tapi, secara teknis, dia memiliki peluang," kata Profesor Serhat Guvenc dari Universitas Kadir Has di Istanbul.

Jika pihak oposisi dapat menjangkau para pemilih yang sebelumnya tinggal di rumah, "Ini mungkin akan menjadi cerita yang berbeda," kata Kadir Has.

photo
Seorang anak Suriah melihat dari dalam tenda yang digunakan sebagai tempat berteduh di ruang pasar umum, Distrik Islahiye Gaziantep, Turki selatan, Sabtu, 11 Februari 2023. Para pengungsi Suriah di Turki jadi polemik di Pilpres Turki. - (AP Photo/Khalil Hamra)

Di Istanbul, Serra Ural (45 tahun) menuduh Erdogan telah salah mengurus ekonomi Turki dan mengatakan bahwa ia akan memilih Kilicdaroglu. Ia juga menyatakan keprihatinannya atas hak-hak perempuan setelah Erdogan memperluas aliansinya dengan Huda-Par, sebuah partai politik Islamis Kurdi garis keras.

Kelompok Huda-Par diduga memiliki kaitan dengan kelompok yang bertanggung jawab atas serangkaian pembunuhan mengerikan pada 1990-an. Partai ini ingin menghapuskan pendidikan campuran gender, mendukung kriminalisasi perzinaan, dan mengatakan bahwa perempuan harus memprioritaskan rumah tangga mereka daripada bekerja.

"Kami tidak tahu apa yang akan terjadi pada perempuan besok atau keesokan harinya, bagaimana kondisi mereka," katanya. "Sejujurnya, Huda-Par membuat kami takut, terutama para perempuan."

Namun, Mehmet Nergis, 29, mengatakan, ia akan memilih Erdogan demi stabilitas. "Erdogan adalah jaminan untuk masa depan yang lebih stabil," kata Nergis. "Semua orang di seluruh dunia telah melihat sejauh mana dia telah membawa Turki."

Turki di Persimpangan - (Republika)  ​

Nergis menepis tuduhan kesengsaraan ekonomi negara dan menyatakan keyakinannya bahwa Erdogan akan melakukan perbaikan. Kampanye Erdogan berfokus pada pembangunan kembali area-area yang hancur akibat gempa bumi, yang meratakan kota-kota dan menewaskan lebih dari 50 ribu orang di Turki.

Erdogan telah berjanji untuk membangun 319 ribu rumah dalam waktu satu tahun. Dalam pemilihan parlemen, aliansi Erdogan memenangkan 10 dari 11 provinsi di wilayah yang terkena dampak gempa meskipun ada kritik bahwa respons awal pemerintahannya terhadap bencana berjalan lambat.

"Ya, memang ada penundaan, tetapi jalan-jalan diblokir," kata Yasar Sunulu, seorang pendukung Erdogan di Kahramanmaras, pusat gempa.

"Kami tidak bisa mengeluh tentang negara .... Negara memberi kami makanan, roti, dan apa pun yang kami butuhkan." Dia dan anggota keluarganya tinggal di tenda setelah rumah mereka hancur.

Nursel Karci, seorang ibu dari empat anak yang tinggal di pengungsian yang sama, mengatakan bahwa ia juga akan memilih Erdogan. "Dia memberi pakaian kepada anak-anak saya di mana saya tidak bisa memberi mereka pakaian. Dia memberi mereka makan di tempat yang saya tidak bisa .... Tidak ada sepeser pun uang yang keluar dari kantong saya."

photo
Warga Suriah menunggu untuk menyeberang ke Suriah dari Turki di gerbang perbatasan Cilvegozu, dekat Kota Antakya, Turki tenggara, Selasa, 21 Februari 2023. Para pengungsi Suriah di Turki jadi polemik di Pilpres Turki. - (AP Photo/Unal cam)

Erdogan telah berulang kali menggambarkan Kilicdaroglu berkolusi dengan Partai Pekerja Kurdistan (PKK) yang terlarang setelah pemimpin partai oposisi tersebut menerima dukungan dari partai pro Kurdi di negara itu. "Sebagian besar analis gagal untuk mengukur dampak dari kampanye Erdogan terhadap Kilicdaroglu," kata Guvenc. "Hal ini jelas sangat menarik perhatian para pemilih nasionalis-religius di Turki."

"Politik saat ini adalah tentang membangun dan mempertahankan sebuah narasi yang membayangi realitas," tambahnya. "Erdogan dan orang-orangnya sangat sukses dalam membangun narasi yang menutupi realitas."

Kelompok Antiimigran Dukung Penantang Erdogan

Oposisi berjanji memulangkan jutaan pengungsi Suriah di Turki.

SELENGKAPNYA

Erdogan, Kilicdaroglu, dan Analisis Pilpres Turki Putaran Kedua

Dalam putaran pertama, Erdogan di luar prediksi negara-negara Barat unggul.

SELENGKAPNYA

Erdogan Pasang Badan Lawan Barat

Barat dituding mencoba memengaruhi pemilu Turki.

SELENGKAPNYA

Ikuti Berita Republika Lainnya