Seorang badut Palestina menghibur seorang anak laki-laki dari keluarga Al Masri yang kehilangan rumahnya setelah serangan udara Israel selama pertempuran Israel dan Jihad Islam, di kota Beit Lahiya, Jalur Gaza utara, 15 Mei 2023. | EPA-EFE/MOHAMMED SABER

Internasional

Israel Lukai Kejiwaan Anak-Anak Gaza

Setengah anak muda di Gazamembutuhkan dukungan psikologis.

Serangan berulang yang dilakukan pasukan penjajah Israel di Palestina tak hanya menimbulkan korban jiwa. Kejiwaan anak-anak yang seharusnya dipenuhi keceriaan juga rusak akibat serangan-serangan itu.

Setiap kali pintu dibanting, Bissan al-Mansi yang berusia 10 tahun kerap salah mengartikannya sebagai bom yang dijatuhkan. Lebih dari sepekan telah berlalu sejak putaran terakhir pertempuran dengan Israel di Gaza, tetapi al-Mansi mengakui masih mengalami mimpi buruk.

"Mimpi saya telah berubah, sebelumnya lebih baik. Saya sangat takut. Saya tidak bisa tidur lagi di malam hari," kata al-Mansi yang menemui psikiater sejak pertempuran terakhir berakhir pada pertengahan Mei.

photo
Seorang seniman Palestina melukis wajah anak-anak keluarga Al Masri yang kehilangan rumah setelah serangan udara Israel selama pertempuran Israel dan Jihad Islam, di kota Beit Lahiya, Jalur Gaza utara, 15 Mei 2023. - (EPA-EFE/MOHAMMED SABER)

Rumah gadis itu di Deir al-Balah di Gaza tengah termasuk di antara beberapa rumah yang telah rusak atau hancur. Israel membom lingkungan tersebut setelah memberikan waktu sekitar 30 menit kepada warga untuk mengungsi.

Salah satu dari lima bersaudara ini mengatakan, sekarang dia terlalu takut untuk keluar rumah, meski untuk bermain dengan teman-temannya. Sebelum pertempuran, dia bangun pagi dengan semangat untuk pergi ke sekolah, mata pelajaran favoritnya adalah bahasa Arab dan sejarah, tetapi sejak pertempuran berakhir dia belum kembali.

"Jika seseorang membanting pintu, saya membayangkan itu adalah serangan udara," kata anak perempuan itu.

photo
Anggota keluarga Nabhan berkumpul di samping reruntuhan rumah mereka yang hancur akibat serangan udara Israel, di Jabaliya, Jalur Gaza utara, Ahad, 14 Mei 2023. - (AP Photo/Fatima Shbair)

Psikiater lokal mengatakan, gejala al-Mansi umum di antara banyak anak yang tinggal di daerah kantong. Mereka mengalami kondisi kurang tidur, gelisah, mengompol, serta kecenderungan untuk tetap menempel pada orang tuanya dan menghindari keluar rumah.

Warga Palestina telah mengalami beberapa kali pertempuran dengan Israel sejak 2008. Serangan yang terus berulang membuat penyembuhan hampir tidak mungkin karena penyebabnya tetap tidak berubah.

Serangan besar-besaran terkini yang dilancarkan Israel ke Jalur Gaza terjadi sepanjang 9-13 mei 2023 lalu. Sebanyak 33 warga Palestina gugur dalam serangan itu, termasuk sejumlah anak-anak. Seorang diantaranya gugur akibat serangan panik yang memengaruhi kondisi jantungnya.

photo
Syuhada Kecil di Gaza - (Republika)

Selain di Jalur Gaza, Israel juga secara reguler menyerang sejumlah wilayah di Tepi Barat. Ratusan telah gugur akibat serangan-serangan yang makin intens sejak awal tahun ini. Dalam hal itu, kematian akibat pembunuhan oleh pasukan Israel seperti jadi pemandangan yang awam bai anak-anak Palestina. 

Para pakar menemukan jumlah anak-anak yang membutuhkan bantuan kesehatan mental hampir seperempat dari 2,3 juta penduduk Gaza yang hidup di bawah blokade yang diberlakukan oleh Israel dan Mesir. Studi sebelumnya di Israel juga menemukan, bahwa anak-anak Israel yang terus-menerus terpapar tembakan roket di daerah dekat Gaza juga mengalami tingkat stres, agresi, dan kecemasan yang tinggi.

Tidak ada tempat perlindungan bom yang aman di Gaza, dengan lebih dari 50 persen warga Palestina hidup dalam kemiskinan dan tidak memiliki tempat berlindung selain di rumahnya. Pejabat Palestina dan organisasi kemanusiaan internasional telah memperingatkan bahwa sistem perawatan kesehatan berada di ambang kehancuran. Akses ke layanan kesehatan terbatas, pergerakan sangat dibatasi, dan luka psikologis semakin dalam.

Serangan Berulang Zionis - (Republika)  ​

Menurut pejabat Hamas, putaran terakhir serangan udara Israel yang dimulai pada 9 Mei telah menghancurkan 100 unit rumah dan merusak 2.000 bangunan. Koordinator Khusus PBB untuk Proses Timur Tengah Tor Wennesland mengutuk serangan udara Israel yang menewaskan warga sipil.  Sementara Israel membantah menargetkan warga sipil. Wennesland juga mengutuk penembakan roket yang sembarangan ke Israel.

Aktivis sosial, petugas medis Bulan Sabit Merah Palestina, dan psikiater mengunjungi daerah yang terkena dampak. Mereka bertemu dengan anak-anak dan keluarganya untuk memberikan panduan pemulihan.

"Saya datang ke sini untuk mengalihkan diri dari tekanan," kata Joudy Harb berusia 11 tahun saat relawan dengan kostum kartun melukis wajah anak-anak, bermain, dan menari. "Mereka mengatakan ingin mengebom dua rumah dan sebaliknya, mereka mengebom seluruh alun-alun," ujar anak kecil itu.

photo
Pelayat menengok jenazah seorang anak Palestina yang gugur akibat serangan udara Israel, di kamar mayat Rumah Sakit Al-Shifa di Kota Gaza, Selasa (9/5/2023). - (AP Photo/Fatima Shbair)

Menurut pejabat dari Dana Anak-anak PBB (UNICEF), setengah dari anak muda di Gaza atau sekitar 500 ribu anak mungkin membutuhkan dukungan psikologis setelah 11 hari pertempuran antara Hamas dan Israel pada 2021.

Pejabat PBB dan pakar kesehatan mental Palestina mengatakan, demi kesejahteraan semua anak dan masa depannya, diperlukan solusi damai jangka panjang untuk pendudukan militer Israel, solusi yang mencegah terulangnya perang dan upaya berkelanjutan.

Menyusul putaran pertempuran lainnya, keluarga Palestina mengatakan gejala traumatis yang dialami anak-anak mereka semakin memburuk. "Sayangnya, rasa takut tetap ada di hati mereka," kata Mazeyouna bibi al-Mansi. 

Merindukan Damai Lestari di Gaza

Gencatan senjata disambut dengan berhati-hati.

SELENGKAPNYA

Diserang Israel, Gaza Krisis Obat-obatan

Perundingan gencatan senjata di Mesir buntu.

SELENGKAPNYA

Israel Bunuh 10 Warga Sipil di Gaza

Anak-anak dan perempuan Palestina gugur dalam serangan Israel.

SELENGKAPNYA

Ikuti Berita Republika Lainnya