
Kisah
Umar bin Khattab Merintis Dalam Kepemimpinan
Sahabat Nabi SAW, Umar bin Khattab, merintis banyak hal saat memimpin umat Islam sebagai amirul mukminin.
Umar bin Khattab adalah seorang sahabat utama Nabi Muhammad SAW. Sejarah mencatat namanya sebagai amirul mukminin kedua, yakni setelah Abu Bakar ash-Shiddiq, dalam jajaran Khulafa ar-Rasyidun.
Kepemimpinannya dikenang penuh ketertiban karena didukung keteladanannya yang teguh menerapkan prinsip-prinsip keadilan. Di samping itu, ekspansi wilayah daulah Islam juga berlangsung dengan masif pada masanya.
Umar bin Khattab mewarisi beberapa kekhususan dari unsur-unsur Arab. Ia berasal dari Bani Adi, yang masih berkerabat dengan Bani Hasyim. Sejak masih kanak-kanak, sahabat yang berjulukan al-Faruq itu sudah ditempa dengan disiplin. Ketika kawan-kawannya menghabiskan banyak waktu untuk bermain, dirinya menggembala domba milik sang ayah. Ketika teman-temannya lalai dalam foya-foya harta dan kedudukan, Umar lebih suka menempa diri dengan berlatih gulat, menggunakan pedang, dan berkuda.
Masa kecil yang penuh perjuangan itu berbuah manis padanya. Saat menjadi khalifah, suatu kali Umar berkata kepada orang-orang yang berada di sekitarnya, mengenang momen itu.
Aku melihat diriku penggembala domba milik ayahku dan sekarang aku dilihat dan tiada ada di atasku kecuali Allah, Rabb semesta alam.Umar bin Khattab
Ia senang berbicara tentang kenikmatan-kenikmatan yang telah diberikan Allah Ta'ala untuknya. Yang utama adalah, al-Faruq selalu merasa terpanggil untuk berjuang dalam dakwah. Adapun anugerah terbesar baginya ialah iman dan Islam.
Umar masuk Islam pada bulan Dzulhijjah, tahun keenam sesudah kenabian Rasulullah Muhammad SAW. Sebelumnya, telah ada 39 pria dan 23 wanita yang berislam. Cerita tentang hidayah yang menerangi hatinya begitu masyhur, yakni ia mendengar ayat Alquran dibacakan di rumah Fatimah--sesudah menyesal telah menampar adiknya itu.
Cerita lainnya adalah--sebagaimana dinukil M Husain Haekal dalam buku Hayatu Muhammad--bahwa Umar diam-diam menyimak Rasulullah SAW membacakan Alquran di dekat Ka'bah, dan firman Allah tersebut meluluhkan hatinya.

Sang perintis
Di masa sebelum menjadi Muslim, Umar bin Khattab dikenal di kalangan kaumnya sebagai sosok pemuka Quraisy yang mahir berdialog dan memecahkan berbagai persoalan masyarakat. Di bidang ekonomi, reputasinya tinggi sebagai pedagang yang ulet. Fisiknya tegap dan kekar. Wataknya cenderung menunjukkan temperamen yang kasar, sangat teguh dalam memegang prinsip.
Begitu menjadi Muslim, sifat-sifatnya itu tidak berubah, melainkan ditujukan kepada maslahat syiar Islam. Ketika itu, dakwah masih dilakukan umumnya secara sembunyi-sembunyi.
Maka berkatalah Umar kepada Nabi SAW, "Ya, Rasulullah, mengapa kita sembunyi-sembunyi dalam menyiarkan agama kita, padahal kita berada di atas kebenaran dan mereka (kaum kafir) berada di atas kebatilan?"
"Jumlah kita sedikit dan kamu dapat melihat sendiri apa yang selalu kita alami (pelbagai intimidasi dari para pemuka Quraisy)," jawab beliau.
"Demi Zat Yang mengutus engkau dengan kebenaran, aku berjanji bahwa di tiap-tiap tempat yang pernah aku sebarkan kekafiran, akan kudatangi untuk menyebarkan keimanan," ucap Umar.
Kemudian, saat pergi ke dekat Ka'bah, tanpa ragu-ragu sebersit pun Umar meneriakkan dua kalimat syahadat. Itulah untuk pertama kalinya seorang Muslim menyuarakan secara terang-terangan ikrar keimanannya.
Orang-orang mengerumuni Umar. Begitu tahu keislamannya, mereka berebut untuk memukulnya secara keroyokan. Alih-alih lari, al-Faruq dengan cepat dan keras menghadapi gerombolan musyrikin ini. Bahkan, kebanyakan mereka jatuh tersungkur akibat ditinju Umar, sedangkan sahabat Nabi SAW tersebut tetap berdiri gagah.
Umar menjadi sahabat pertama yang bersyiar Islam secara terang-terangan.
Umar menjadi sahabat pertama yang bersyiar Islam secara terang-terangan. Akibat dari itu, kaum Quraisy mulai mengendorkan intimidasi mereka terhadap pengikut Rasulullah SAW. Pada saat yang sama, orang-orang Islam menjadi lebih lega dalam menunjukkan keimanannya di ruang-ruang publik. Bahkan, Muslimin mulai berani shalat di sekitar Ka'bah.
Bukan itu saja yang dirintis Umar. Khususnya dalam masa jabatannya sebagai khalifah, berikut ini kebijakan-kebijakan yang diinisiasi pertama kali oleh al-Faruq:
- Mendirikan baitul maal;
Menulis tarikh (penanggalan) dari momen hijrahnya Nabi SAW;
Menerapkan sunah shalat tarawih secara berjamaah di masjid;
Melakukan penyelidikan dan pengawasan keadaan rakyat rutin pada malam hari;
Menghukum perbuatan mencaci maki;
Menghukum dera sebanyak 80 kali atas peminum khamar;
Mengharamkan kawin mut'ah;
Melarang menjual budak wanita yang mempunyai anak;
Mengumpulkan orang-orang untuk shalat jenazah;
Memperluas daulah Islam ke wilayah-wilayah Irak, Persia, Syam, maupun Mesir;
Mengirim bahan makanan melalui Laut Merah dari Mesir ke Madinah;
Menetapkan pembagian waris (faraidh);
Menetapkan pengenaan zakat atas ternak kuda;
Menetapkan hakim-hakim di daerah-daerah;
Dijuluki atau disapa 'amirul mukminin';
Menyediakan gudang yang berisi gandum bagi orang-orang yang kehabisan makanan pokok;
Memperluas Masjid Nabawi dan tanahnya ditaburi kerikil;
Mengeluarkan mata uang resmi negara berupa uang logam;
Menggunakan pos untuk pengiriman surat-surat;
Mengangkat pejabat yang mengawasi harga-harga dan yang mengatur tata tertib kesopanan dan susila;
Membuat parit-parit dan jembatan-jembatan;
Mengirimkan pasukan penjaga di tempat-tempat strategis--bernama Alajnaad;
Mengangkat pejabat yang khusus memantau berita-berita tentang para gubernur di daerah-daerah hingga tiap berita itu sampai ke Madinah.
Gerakan “Literasi Umat” merupakan ikhtiar untuk memudahkan masyarakat mengakses informasi. Gerakan bersama untuk menebarkan informasi yang sehat ke masyarakat luas. Oleh karena informasi yang sehat akan membentuk masyarakat yang sehat.
Mengapa Polisi Lamban Tangani Dugaan KDRT Legislator?
Aduan KDRT yang diduga dilakukan petinggi PKS sempat mangkrak tujuh bulan.
SELENGKAPNYAAdab Muslimah Pergi ke Masjid
Nabi SAW menyuruh perempuan untuk tidak memakai minyak wangi untuk mencegah lelaki tergoda.
SELENGKAPNYAIkhtiar Penjual Arang Menjadi Tamu Allah
Pasutri penjual arang kayu dari Semarang, Jawa Tengah, ini akhirnya berangkat haji pada tahun ini.
SELENGKAPNYA