Anggota TNI-Polri yang tergabung dalam Satgas Operasi Damai Cartenz mengevakuasi sejumlah warga Kampung Alama Nduga, Nduga, Papua Pegunungan, dengan menggunakan helikopter saat tiba di Bandara Timika, Papua Tengah, Papua, Senin (20/02/2023). | ANTARA FOTO/Humas Ops Damai Cartenz

Kabar Utama

Tokoh Agama Bantu Selamatkan Sandera di Papua

Aparat akan menemui para korban penyanderaan untuk menghimpun informasi.

JAYAPURA — Polda Papua mengabarkan empat pekerja pembangunan tower based tranciever station (BTS) Telkomsel yang disandera kelompok separatisme bersenjata di Distrik Okbab, Pegunungan Bintang, Papua Pegunungan, Jumat (12/5/2023), sudah diselamatkan. Tokoh agama dan tokoh adat disebut berperan dalam pembebasan tersebut.

Kapolda Papua Inspektur Jenderal (Irjen) Mathius Fakhiri menyampaikan, para sandera dari PT Inti Bangun Sejahtera (IBS) itu sudah berada di kelompok aman bersama-sama masyarakat. “Keempat korban tersebut sudah mendapatkan pelayanan kesehatan di puskesmas. Update terakhir sore ini, pendarahan dari luka-luka yang didapatkan korban sudah berhenti,” kata Irjen Mathius dalam siaran pers yang disampaikan kepada wartawan di Jakarta, Ahad (14/5/2023). 

photo
Anggota Tentara Nasional Pembebasan Nasional Papua Barat (TPNPB)- OPM merayakan hari jadi di Kabupaten Pegunungan Bintang pada Senin (28/3/2022). - (Dok TPNPB)

Menurut dia, saat ini salah satu kepala distrik sudah berada di Kampung Okbab untuk memastikan keberadaan para korban tersebut. Irjen Mathius berharap, dari komunikasi yang dilakukan kepala distrik terhadap para kelompok penyandera dapat berujung pada penghentian kekerasan susulan. 

“Sehingga komunikasi yang dilakukan membuat tidak ada lagi kekerasan atau penganiayaan yang dilakukan kelompok kriminal bersenjata (KKB) ini,” kata Irjen Mathius. 

Pun saat ini petugas kepolisian, dari Operasi Damai Cartenz akan secepatnya menemui para korban penyanderaan untuk menghimpun informasi. “Sehingga informasi-informasi tersebut nantinya akan menjadi bahan bagi aparat keamanan untuk bagaimana mengambil langkah-langkah,” ujar Irjen Mathius.   

photo
Anggota Tentara Nasional Pembebasan Nasional Papua Barat (TPNPB)- OPM merayakan hari jadi di Kabupaten Pegunungan Bintang pada Senin (28/3/2022). - (Dok TPNPB)

Kapolda menerangkan, empat pekerja PT IBS yang sempat disandera kelompok separatisme bersenjata itu, tiga di antaranya warga pendatang. Ketiga pekerja tersebut, Irjen Mathius mengakui, dalam kondisi luka-luka akibat terkena bacokan. Satu lagi, kata Irjen Mathius adalah warga asli Papua yang juga pekerja pembangunan tower BTS. 

“Namun, yang satu warga Papua ini, masyarakat asli yang sempat mengamankan diri dan dalam kondisi baik,” ujar Irjen Mathius.

Sementara yang tiga dalam kondisi terluka itu sempat mendapatkan pertolongan dari tokoh adat dan agama sebelum dibawa ke puskesmas untuk perawatan kesehatan.

Empat pekerja PT IBS tersebut adalah bagian dari enam orang rombongan yang berangkat dari Oksibil ke Pegunungan Bintang untuk pengerjaan proyek pembangunan BTS Telkomsel, Jumat (12/5/2023). Total enam yang berangkat tersebut dipimpin oleh Kepala Dinas Informasi dan Komunikasi Pegunungan Bintang, Alverus Sanuari, dan lima lainnya, Benyamin Sembiring, Asmar, Peas Kulka, Senus Lepitalem, dan Ferdy.

Saat mendarat di Distrik Okbab, pesawat yang mereka tumpangi langsung diadang kelompok bersenjata yang mengaku diri sebagai KKB.

photo
Rawan Penembakan di Bandara - (Republika)

Setelah terjadi pengadangan, para kelompok bersenjata itu melakukan penganiayaan fisik berupa pembacokan. Alveraus Sanuari dan Benyamin Sembiring terkena bacokan di bagian bahu.

Namun, keduanya diminta kembali ke Oksibil oleh kelompok penyerang dengan pesan tebusan Rp 500 juta terhadap empat pekerja lainnya. Kelompok bersenjata itu pun membawa empat pekerja yang juga dalam kondisi terluka tersebut sebagai tawanan. 

Tokoh masyarakat dan tokoh agama di Okbab, Kabupaten Pegunungan Bintang disebut membantu membebaskan empat orang yang disandera tersebut. Irjen Pol Mathius Fakhiri di Merauke, Sabtu (13/5), menjelaskan setelah para tokoh melakukan pendekatan, maka mereka diserahkan. 

Penyanderaan yang dilakukan kelompok bersenjata di Papua bukan sekali ini terjadi. Pada 7 Februari 2023 lalu, kelompok separatisme bersenjata di Nduga, juga melakukan penyerangan di Lapangan Udara Paro. 

Video terkini kondisi Pilot Susi Air Kapten Philips Mark Mehrtens, pada Senin (24/4/2023). - (Dok Republika)  ​

Penyerangan yang dilakukan pentolan pemberontak Egianus Kogeya itu membakar pesawat penumpang sipil Susi Air. Setelah melakukan pembakaran, kelompok separatisme bersenjata itu menyandera pilot Kapten Philips Mark Marthen. 

Sampai saat ini, kelompok bersenjata itu belum membebaskan pilot berkebangsaan Selandia Baru tersebut. Operasi militer yang dilakukan Tentara Nasional Indonesia (TNI) dan Polri dalam misi membebaskan pilot tersebut pun belum berhasil sampai saat ini.

Panas Ekstrem Capai Singapura

Gelombang panas Asia terus menjalar.

SELENGKAPNYA

Makna Suksesi Kepemimpinan Dalam Islam

Ada beberapa langkah untuk mempersiapkan kepemimpinan dalam Islam.

SELENGKAPNYA

Ikuti Berita Republika Lainnya