Jamaah membaca Alquran saat beritikaf di Masjid Istiqlal, Jakarta, Jumat (14/4/2023) dini hari. | Republika/Thoudy Badai
Pada sepuluh hari menjelang berakhirnya bulan suci Ramadhan, umat muslim melakukan itikaf atau berdiam diri di masjid . | Republika/Thoudy Badai
Mereka mengisi malam dengan beribadah untuk meraih malam lailatul qadar atau malam kemuliaan. | Republika/Thoudy Badai
Pada malam itu nilai kebajikan berlipatganda setara atau lebih baik dari perbuatan tersebut dilakukan selama 1000 bulan. | Republika/Thoudy Badai
Jamaah membaca Alquran saat beritikaf di Masjid Istiqlal, Jakarta, Jumat (14/4/2023) dini hari. Pada sepuluh hari menjelang berakhirnya bulan suci Ramadhan, umat muslim melakukan itikaf atau berdiam diri di masjid dengan beribadah untuk meraih malam laila | Republika/Thoudy Badai

Peristiwa

Suasana Itikaf di Masjid Istiqlal di Malam ke-23 Ramadhan

Umat Islam beritikaf di masjid-masjid pada 10 malam terakhir Bulan Ramadhan.

Sepuluh malam terakhir bulan Ramadhan digunakan umat Islam untuk mencari keutamaan Lailatul Qadar. Malam yang disebutkan dalam Alquran lebih baik dari 1000 bulan. Hanya saja malam Qadar ini tidak disebutkan secara spesifik waktunya.

Untuk itu pada 10 malam terakhir Ramadhan Mereka mendatangi masjid dan beritikaf di dalamnya. Sepanjang malam beribadah, shalat malam, tadarus, dzikir dan berdoa memohon ampunan kepada Allah SWT. Berharap pada malam itu bertepatan dengan turunnya Lailatul Qadar.

Pada malam-malam ganjil jumlah jamaah yang datang pun biasanya banyak karena beberapa sumber menyebutkan kemungkinan turunnya Lailatul Qadar terjadi pada malam itu. Terlebih jika malam ganjil itu hari Jumat.

Hal ini yang berlangsung tadi malam di Masjid Istiqlal, Jakarta, Jumat (14/4/2023) dini hari. Pada sepuluh hari menjelang berakhirnya bulan suci Ramadhan, umat muslim melakukan itikaf atau berdiam diri di masjid dengan beribadah untuk meraih malam lailatul qadar atau malam kemuliaan. ';