Santri sepuh usai mengikuti kajian hadist di Pondok Pesantren Sepuh Payaman, Masjid Agung Payaman, Magelang, Jawa Tengah, Jumat (10/4/2023). | Republika/Wihdan Hidayat
Setiap Ramadhan warga lanjut usia berdatangan ke Payaman untuk nyantri. | Republika/Wihdan Hidayat
Sejak awal Ramadhan santri lansia atau sepuh ini mengikuti berbagai macam kajian. | Republika/Wihdan Hidayat
Mereka mendapatkan pengajaran seperti fiqih, tafsir, tasawuf, dan tadarus Alquran. | Republika/Wihdan Hidayat
Ponpes Sepuh Payaman ini sudah ada sejak 1930 silam yang di gagas oleh KH Muhammad Siradj. | Republika/Wihdan Hidayat
Pada tahun ini sekitar 200 lansia nyantri mondok di Payaman selama Ramadhan. | Republika/Wihdan Hidayat

Peristiwa

Santri Sepuh Payaman Magelang

Pada Ramadhan tahun ini sekitar 200 lansia yang menuntut ilmu di Payaman.

MAGELANG -- Pepatah tuntutlah ilmu sejak dari buaian hingga liang lahat tampaknya dimaknai sepenuhnya di pesantren ini. Sosok-sosok sepuh menjadi santri di Pondok Pesantren Sepuh Payaman, Masjid Agung Payaman, Magelang, Jawa Tengah, Senin (10/4/2023).

Setiap Ramadhan warga lanjut usia berdatangan ke Payaman untuk nyantri. Sejak awal Ramadhan santri lansia atau sepuh ini mengikuti berbagai macam kajian seperti fiqih, tafsir, tasawuf, dan tadarus Alquran. Ponpes Sepuh Payaman ini sudah ada sejak 1930 silam yang di gagas oleh KH Muhammad Siradj.

Pada Ramadhan tahun ini sekitar 200 lansia nyantri di Payaman. ';