Pemimpin Redaksi Republika, Irfan Junaidi, Deputi Direktur Departemen Ekonomi dan Keuangan Syariah Bank Indonesia, M Irfan Sukarna, CEO Shabu Hatchi, Githa Nafeeza, Owner Tuneeca, Samira M Bafagih dan Kepala Badan Penyelenggara Jaminan Produk Halal (BPJP | Republika/Thoudy Badai
Pemimpin Redaksi Republika, Irfan Junaidi menyampaikan sambutan saat acara talkshow Republika Ramadhan Festival di Masjid Istiqlal, Jakarta, Ahad (9/4/2023). Talkshow tersebut mengangkat tema Halal Enterpreneurship, Concept and Opportunities yang membahas | Republika/Thoudy Badai
Suasana peserta saat sesi talkshow Republika Ramadhan Festival di Masjid Istiqlal, Jakarta, Ahad (9/4/2023). Talkshow tersebut mengangkat tema Halal Enterpreneurship, Concept and Opportunities yang membahas tentang kondisi industri halal di Indonesia dan | Republika/Thoudy Badai
Peserta mengajukan pertanyaan kepada pembicara saat sesi talkshow Republika Ramadhan Festival di Masjid Istiqlal, Jakarta, Ahad (9/4/2023). Talkshow tersebut mengangkat tema Halal Enterpreneurship, Concept and Opportunities yang membahas tentang kondisi i | Republika/Thoudy Badai
Deputi Direktur Departemen Ekonomi dan Keuangan Syariah Bank Indonesia, M Irfan Sukarna saat sesi talkshow Republika Ramadhan Festival di Masjid Istiqlal, Jakarta, Ahad (9/4/2023). Talkshow tersebut mengangkat tema Halal Enterpreneurship, Concept and Opp | Republika/Thoudy Badai
Kepala Badan Penyelenggara Jaminan Produk Halal (BPJPH), M Aqil Irham saat sesi talkshow Republika Ramadhan Festival di Masjid Istiqlal, Jakarta, Ahad (9/4/2023). Talkshow tersebut mengangkat tema Halal Enterpreneurship, Concept and Opportunities yang mem | Republika/Thoudy Badai
CEO Shabu Hatchi, Githa Nafeeza dan Owner Tuneeca, Samira M Bafagih (kiri-kanan) saat sesi talkshow Republika Ramadhan Festival di Masjid Istiqlal, Jakarta, Ahad (9/4/2023). Talkshow tersebut mengangkat tema Halal Enterpreneurship, Concept and Opportuniti | Republika/Thoudy Badai
Grup band Republikustik menghibur peserta talkshow Republika Ramadhan Festival di Masjid Istiqlal, Jakarta, Ahad (9/4/2023). Talkshow tersebut mengangkat tema Halal Enterpreneurship, Concept and Opportunities yang membahas tentang kondisi industri halal | Republika/Thoudy Badai
Peserta saat menyimak sesi talkshow Republika Ramadhan Festival di Masjid Istiqlal, Jakarta, Ahad (9/4/2023). Talkshow tersebut mengangkat tema Halal Enterpreneurship, Concept and Opportunities yang membahas tentang kondisi industri halal di Indonesia da | Republika/Thoudy Badai

Peristiwa

Republika Ramadhan Festival Kupas Industri Halal

Talkshow Republika Ramadhan Festival bertajuk “Halal Entrepreneurship, Concept, and Opportunities”

JAKARTA — Republika menggelar talkshow bertajuk “Halal Entrepreneurship, Concept, and Opportunities” di Masjid Istiqlal Jakarta, Ahad (9/4/2023). Republika menganggap isu halal sangat penting untuk dibahas secara transparan dan terbuka karena menyangkut banyak sekali aspek.

Talkshow Republika Ramadhan Festival bertajuk “Halal Entrepreneurship, Concept, and Opportunities” menghadirkan sejumlah narasumber kompeten di bidang halal yaitu Deputi Direktur Departemen Ekonomi dan Keuangan Syariah Bank Indonesia, M. Irfan Sukarna, CEO Shabu Hachi Githa Nafeeza, Owner Tuneeca Samira M Bafagih, dan Kepala Badan Penyelenggara Jaminan Produk Halal (BPJPH) M Aqil Irham. Acara diselenggarakan langsung dari Masjid Istiqlal Jakarta.

“Ada urusan sertifikasi, yang kalau dibedah juga akan banyak aspek yang harus diselesaikan dan disepakati, ada aspek industrinya, ada aspek syar’i, dan sebagainya. Isunya banyak sekali,” kata Pemimpin Redaksi (Pemred) Republika, Irfan Junaidi, Ahad (9/4/2023).

Talkshow yang menjadi rangkaian acara Republika Ramadhan Festival ini diharapkan bisa menjadi perhatian, sekaligus kontribusi terhadap penyelesaian atau literasi tentang produk halal, serta industri halal di Indonesia. Republika memberikan perhatian besar terhadap isu halal.

Ini bukan semata karena skala pasar atau skala usaha ekonomi cukup besar, tetapi halal menyangkut segala hal yang sifatnya syar’i. Halal memiliki hukum-hukumnya sendiri, sehingga jika “terpeleset” dalam urusan ini maka bisa jatuh pada hal-hal yang tidak halal.

“Ini bisa menjadi kurang menenangkan, sehingga kami memang banyak sekali membedah urusan halal untuk juga memberikan pemahaman dan ketenangan buat masyarakat dan umat yang sehari-harinya ingin mengonsumsi produk dan mendapat jaminan halal,” ujar Irfan.

Isu halal memiliki kompleksitas cukup tinggi. Hal itu yang membuat negara hadir untuk bisa menjadi bagian proses penanganan halal, selain juga didukung dunia usaha dan sektor swasta, serta masyarakat sipil. Dengan banyak aspek ini, Republika merasa perlu terus menerus memberi literasi ke masyarakat agar Indonesia bisa menjadi pusat atau pemain kunci dalam pengelolaan atau tata kelola mengenai produk halal di tingkat global.