Menteri Pertama Skotlandia Humza Yousaf memimpin shalat Maghrib di Bute House, Edinburgh, Skotlandia, Rabu (29/3). | Twitter

Kisah Mancanegara

Saat Pimpinan Skotlandia Mengimami Shalat Maghrib 

Kursi pimpinan Skotlandia cerminkan demografi baru Eropa.

Pemandangan itu barangkali tak terbayangkan sebelumnya. Skotlandia, negeri yang lebih dari separuhnya merupakan pemeluk agama Kristen, punya pemimpin yang mengimami shalat. Namun, demikianlah adanya.

Pemimpin Muslim pertama Skotlandia, Humza Yousaf, berbagi foto yang memuat dirinya dan keluarganya saat berbuka puasa Ramadhan. Juga ketika menunaikan shalat dan merayakan berita pengangkatan bersejarahnya sebagai menteri pertama Skotlandia pada Selasa (28/3).

Pria berusia 37 tahun itu dilantik sebagai menteri pertama pada pekan ini setelah pengunduran diri Nicola Sturgeon yang mengejutkan bulan lalu. Pemilihannya mengakhiri delapan tahun kepemimpinan Sturgeon di pemerintahan devolusi Skotlandia.

Setelah memenangkan kontestasi kepemimpinan Partai Nasional Skotlandia (SNP) dan mengamankan posisinya dengan mayoritas 71 suara, Yousaf mengunggah foto dirinya memimpin shalat Maghrib pada bulan suci Ramadhan. Itu dilakukan tak lama setelah ia berbuka puasa di kediaman resminya yang baru, Bute House.

photo
Menteri Pertama Skotlandia Humza Yousaf bersama keluarga di Bute House, Edinburgh, Skotlandia, Rabu (29/3/2023). - (Twitter)

"Momen spesial memimpin keluarga saya dalam shalat di Bute House seperti kebiasaan setelah buka puasa bersama," katanya di Twitter, seperti dilansir the New Arab, Kamis (30/3). Bute House merupakan kediaman dinas menteri pertama Skotlandia. Artinya, ibadah shalat itu juga yang pertama kalinya dilakukan di bangunan itu.

Yousaf dilantik pada Rabu (29/3) setelah mendapatkan persetujuan dari Raja Charles III. Pengangkatannya menjadikan Skotlandia negara demokrasi pertama di Eropa Barat yang menunjuk seorang pemimpin Muslim.

"Kita semua harus bangga dengan kenyataan bahwa hari ini kita telah mengirimkan pesan yang jelas, bahwa warna kulit Anda, keyakinan Anda, bukanlah penghalang untuk memimpin negara yang kita sebut rumah," kata dia dalam pidato kemenangannya.

Dari tiga pesaing teratas dalam perebutan kepemimpinan, Yousaf dipandang sebagai simbol kesinambungan dengan Sturgeon. Dia menerima dukungan dari tokoh senior SNP. Yousaf berkomitmen untuk mengatasi krisis biaya hidup Skotlandia dan mencapai tujuan melihat Skotlandia merdeka dalam masa hidupnya.

Menteri Pertama Skotlandia yang baru adalah seorang Muslim yang taat. Dengan menjadi menteri pertama Skotlandia, berarti Yousaf menjadi kepala pemerintahan semi-otonom Skotlandia.

Dia mengatakan kepada wartawan bahwa kebangkitan politiknya terjadi setelah serangan 9/11 ketika teman sekelasnya bertanya mengapa Muslim membenci Amerika. Setelah itu, katanya, dia menyadari politik itu penting.

Humza Yousaf dilantik sebagai pemimpin baru Skotlandia pada Rabu (29/3). Dalam upacara pelantikan, Yousaf memadukan tradisi formal dengan warisan tanah kelahirannya, Pakistan. 

photo
Humza Yousaf diambil sumpahnya saat dilantik sebagai Menteri Pertama Skotlandia di Court of Session, di Edinburgh, Rabu (29/3/2023). - (Jane Barlow/PA via AP)

Yousaf merupakan Muslim pertama yang memimpin Skotlandia. Dia mengenakan pakaian tradisional Pakistan, shalwar kameez, berwarna hitam di pengadilan tertinggi Skotlandia, Court of Session di Edinburgh. Istri Yousaf bersama anak-anak dan orang tuanya menghadiri upacara pelantikan. Istri Yousaf menitikkan air mata di awal upacara.

Ia kemudian mengumumkan kabinet barunya yang terdiri atas enam wanita dan tiga pria, yang sebagian besar merupakan sekutu dekat mantan pemimpin Skotlandia Nicola Sturgeon. Sturgeon mengundurkan diri bulan lalu setelah mendominasi politik Skotlandia selama lebih dari satu dekade.

Shona Robison yang merupakan teman dekat Sturgeon akan menjabat sebagai menteri keuangan sekaligus wakil menteri pertama. Sementara itu, Angus Robertson tetap bertanggung jawab atas masalah konstitusional dan urusan eksternal.

photo
Calon pemimpin Partai Nasional Skotlandia Ash Regan (kiri) dan Kate Forbes bertepuk tangan saat Humza Yousaf, tengah, diumumkan sebagai pemimpin baru SNP, di Stadion Murrayfield, di Edinburgh, Skotlandia, Senin (27/3/2023). - (Andrew Milligan/PA via AP)

Yousaf membentuk kabinet pertama dalam sejarah Skotlandia yang sebagian besar diisi oleh perempuan. Yousaf mengatakan, kabinetnya harus bertanggung jawab kepada pemilih yang mereka wakili.

"Saat kami memperjuangkan kemerdekaan Skotlandia, kami akan terus memerintah dengan baik dan menunjukkan kepada rakyat Skotlandia manfaat dari keputusan tentang nyawa mereka yang diambil di sini di Skotlandia," kata Yousaf.

Yousaf menghadapi banyak tantangan, termasuk menyatukan partainya, memetakan arah baru menuju kemerdekaan dari Britania Raya, dan memperbaiki masalah kesehatan dan pendidikan Skotlandia. Yousaf memenangkan pemilihan kepemimpinan pada Senin (26/3), menyusul pengunduran diri Sturgeon yang mengejutkan pada Februari.

Selama kampanye kepemimpinannya, Yousaf mengatakan, dia akan beralih dari gaya kepemimpinan "lingkaran dalam" Sturgeon demi pendekatan yang lebih besar.

photo
Humza Yousaf berbicara kepada media setelah terpilih sebagai Menteri Pertama yang baru di Parlemen Skotlandia di Edinburgh, Skotlandia, Selasa (28/3/2023). - (Jane Barlow/PA via AP)

Ketidaksepakatan internal atas masa depan Partai Nasional Skotlandia  muncul kembali setelah saingan utama Yousaf, Kate Forbes, keluar dari pemerintahan. Forbes menolak tawaran untuk menjadi menteri urusan perdesaan dan kepulauan. Dia mundur dari peran sebelumnya sebagai menteri keuangan.

Mantan menteri kesehatan Alex Neil, yang mendukung Forbes, mengatakan, jabatan yang diusulkan itu merupakan penghinaan dan bukan upaya nyata untuk menyatukan partai. Menteri Bisnis Ivan McKee, yang mendukung Forbes dalam kontes kepemimpinan, juga menyatakan keluar dari pemerintahan.

Langkah itu diambil setelah McKee ditawari posisi di kabinet  Yousaf. Namun, dia menilai tawaran posisi tersebut sebagai penurunan jabatan.

Posisi Yousaf sedianya juga menunjukkan tren meningkatnya populasi Muslim di Eropa belakangan. Pada akhir 2022 lalu, sensus Kantor Statistik Nasional (ONS) menunjukkan, populasi Muslim di Inggris dan Wales telah meningkat sebesar 44 persen selama dekade terakhir.

 
Posisi Yousaf sedianya juga menunjukkan tren meningkatnya populasi Muslim di Eropa belakangan.
 
 

Hasil sensus menunjukkan jumlah orang yang mengidentifikasi diri sebagai Muslim di Inggris dan Wales adalah 6,5 persen atau 3,9 juta orang dibandingkan dengan 4,9 persen (2,7 juta orang) pada 2011.

Sekretaris Komisi Islam Spanyol Mohamed Ajana mengatakan, populasi Muslim yang tinggal di Spanyol telah meningkat 10 kali lipat dalam 30 tahun terakhir. Peningkatan tersebut mencapai lebih dari 2,5 juta jiwa.

Ajana mengatakan kepada Anadolu Agency, menurut catatan resmi, jumlahnya memang mencapai 2,5 juta, sedangkan menurut angka tidak resmi sekitar 3 juta Muslim tinggal di Spanyol. Dia menyatakan, Populasi Muslim di Spanyol yang dulu dipandang murni imigran kini memiliki tempat penting di kalangan warga Spanyol.

Menurut Ajana, lebih dari 1 juta Muslim di negara itu adalah warga negara Spanyol. Beberapa Muslim di antaranya adalah imigran, sedangkan yang lainnya berasal dari Spanyol.

 
 
 
View this post on Instagram
 
 
 

A post shared by Humza Yousaf (@humzayousaf)

Masjid Nabawi di Madinah: Contoh Paripurna Keberkahan Wakaf

Berdirinya Masjid Nabawi tak terlepas dari amalan dan keberkahan wakaf.

SELENGKAPNYA

Teladan Berlomba-lomba Mengamalkan Wakaf

Wakaf turut menjadi penyangga tumbuhnya peradaban Islam.

SELENGKAPNYA

Syekh Matwali asy-Sya'rawi, Pemimpin Para Dai

Guru Syekh Yusuf al-Qaradhawi ini masyhur akan keilmuan dan kedermawanannya.

SELENGKAPNYA

Ikuti Berita Republika Lainnya