
Wawasan
'Tak Mungkin Perang dengan Israel, Harus Dialog'
Wawancara dengan mantan wakil presiden Jusuf Kalla
Untuk pria seusianya, mantan wakil presiden Jusuf Kalla masih terlihat segar bugar. Saat ditemui Republika pada Rabu (29/3) di kediamannya di Jakarta Selatan, ia menjawab pertanyaan-pertanyaan dengan lekas, meski sudah lebur logat Makassar yang jadi ciri khasnya.
Pria berusia 80 tahun itu juga menjawab dengan lugas saat ditanya soal konflik Israel-Palestina yang kembali jadi sorotan sehubungan polemik kedatangan timnas sepak bola Israel U-20 pada Piala Dunia U-20 nanti.
Sebagai negosiator konflik kawakan, Jusuf Kalla punya pandangan tersendiri soal polemik itu. Berikut petikan wawancara khususnya dengan tim Republika.
Rencana kedatangan timnas Israel menimbulkan polemik. Bagaimana pandangan Pak JK soal konflik itu?
Palestina dan Israel adalah konflik yang terlama di dunia, sudah berlangsung puluhan tahun. Dalam perang Palestina dan Israel sebenarnya, Palestina dibantu Mesir, Yordania, dan Suriah. Sementara, Israel dibantu Amerika Serikat (AS) dan di lain pihak dibantu Rusia.

Namun, kalau kita lihat peperangan tersebut, semakin hari wilayah Palestina semakin kecil. Sementara, kekuatan Israel semakin kuat.
Tiga negara yang mendukung Palestina, yakni Mesir, Yordania, dan Suriah secara militer dan ekonomi turun. Sehingga dapat dikatakan tidak mungkin lagi menyelesaikan konflik Palestina dan Israel lewat jalan perang. Karena tidak ada kekuatan lagi.
Maka penyelesaiannya harus dengan dialog dan perdamaian. Upaya dialog sudah pernah dilakukan sejak era presiden Yasser Arafat. Terakhir dialog Palestina dan Israel ditengahi oleh Mesir, tapi tidak berhasil. Artinya, solusi perdamaian Palestina dan Israel harus didukung karena tidak ada jalan lain.
Apa peran Indonesia? Kalau perang Indonesia tidak mampu.
Bagaimana Indonesia bisa berperan dalam konflik itu?
Apa peran Indonesia? Kalau perang Indonesia tidak mampu. Yang dilakukan Indonesia selama ini hanya dukungan politik, pernyataan-pernyataan, demonstrasi-demonstrasi, dan sebagainya. Hanya itu.
Yang membantu besar justru Medical Emergency Rescue Committee (MER-C). Mereka bisa buat rumah sakit di Gaza. Rencana Dewan Masjid Indonesia (DMI) membantu Majelis Ulama Indonesia (MUI) membangun rumah sakit di Hebron, Palestina, tapi sampai sekarang belum terlaksana.
Walaupun memang Israel itu selalu membangkang, karena dengan resolusi PBB pun diabaikan saja.
Sebagian penolak kedatangan Israel mengenang sikap Bung Karno dulu. Bagaimana menurut Pak JK?
Kembali persoalannya di sepak bola, dulu saat pertandingan olahraga akan dilaksanakan di Indonesia, Israel tidak masuk karena memindahkan posisi Israel ke wilayah Eropa.

Sekarang selalu dikatakan zaman Presiden Sukarno Indonesia menolak. Iya benar sampai sekarang menolak. Cuma kondisinya jauh berbeda, zaman itu zaman perang sekarang zamannya perdamaian.
Sekarang terjadi perubahan-perubahan di Timur Tengah, negara-negara seperti Qatar dan UEA, malah Arab Saudi sudah ada pendekatan-pendekatan tahap pertama. Indonesia zaman Soeharto juga punya hubungan-hubungan (dengan Israel). Kita beli pesawat dari Israel.
Presiden Israel itu diterima datang ke sini, ketemu Soeharto di Jakarta. Jadi, sebenarnya hubungan-hubungan tidak resmi atau rahasia sudah terjadi. Terakhir saya ketemu Perdana Menteri Israel Benjamin Netanyahu tahun 1998 di New York, di forum PBB. Saya bicara Indonesia mendukung perdamaian.
Presiden Israel itu diterima datang ke sini, ketemu Soeharto di Jakarta.
Artinya, kita mendukung perdamaian, kita mendukung tetap dalam posisi, akui dulu Palestina dalam bentuk dua negara. Konsep dua negara. Jadi, selama ini Israel tidak mengakui Palestina sebagai negara. Mereka hanya suatu teritori yang diatur. Kita sebenarnya mendukung kebijakan dua negara.
Apakah ada kelanjutan dari pertemuan Pak JK dengan Perdana Menteri Israel Benjamin Netanyahu tahun 1998?
Pertemuan waktu itu, kita ingin membuat kedutaan di Palestina. Israel juga setuju Indonesia membuka kedutaan di Palestina, tapi untuk menuju Palestina hanya ada dua cara, lewat Tel Aviv atau lewat Yordania. Dua-duanya mesti mendapat izin Israel.
Saya ke Yerusalem, tapi juga ke Ramallah, supaya adil. Tentu saya bukan orang atau pemimpin Indonesia yang pertama ke Israel, yang pertama ke sana Gus Dur (Presiden Abdurrahman Wahid).

Karena (mungkin pikirannya Gus Dur sama) ini tidak mungkin diselesaikan tanpa dialog dan kita sebagai negara Islam yang besar bisa mendukung dialog itu. Justru untuk mendukung kebaikan Palestina.
Sekarang PBB mengakui Palestina sebagai negara. Tapi, tetap diduduki oleh Israel karena Israel menganggapnya daerah pendudukan.
Jadi, tujuan Indonesia membuka kedutaan di Palestina agar Palestina menjadi negara yang diakui dunia.
Indonesia sebagai negara yang besar juga negara Islam harus seperti itu. Karena itu kita usahakan. Namun, mereka (Israel) meminta juga membuka kantor perdagangan di Jakarta, tapi di pemerintahan Indonesia masih sulit.
Tapi, sebenarnya apa bedanya dengan Taiwan. Taiwan juga tidak punya hubungan diplomatik, tapi kita punya hubungan perdagangan. Itu langkah-langkah yang dilakukan pemerintah agar mencapai langkah berikutnya sehingga mereka mengakui solusi dua negara.
Apakah dialog ini cara yang terbaik?
Dialog itu justru untuk menjadikan Palestina negara merdeka, karena perang kita abaikan sudah, tidak mungkin lagi. Siapa yang mau perang? Karena Israel semakin kuat, di lain pihak negara yang mendukung Palestina semakin lemah.
Mengenai sepak bola ini, kita negara yang sangat mencintai sepak bola. Sangat bersyukur Piala Dunia U-20 dilakukan di Indonesia, dengan garansi waktu itu dari presiden bahwa tidak dilakukan diskriminasi. Artinya, Indonesia sudah berjanji agar melaksanakan U-20 dengan siapa pun selama itu memenuhi ketentuan FIFA.
Itu akan meningkatkan posisi kita di olahraga yang sangat populer. Walaupun prestasi kita rendah, itu cara untuk meningkatkan prestasi.

Siapa pun negara yang ingin meningkatkan prestasi, harus banyak pertandingan, dengan banyak pertandingan banyak latihan. Dengan banyak latihan, ia bisa kuat dan bisa juara, karena tanpa itu tidak akan bisa terjadi.
Kalau kita dikucilkan lagi seperti dulu, prestasi kita bisa turun. Ini untuk kepentingan olahraga. Olahraga itu penting bukan hanya ditonton, tapi dilaksanakan untuk mencapai Indonesia sehat.
Posisinya, tampaknya masyarakat tidak mau kedatangan timnas Israel, sementara pemerintah mau melaksanakan Piala Dunia U-20, jalan tengah yang Pak JK tawarkan apa?
Tidak semua masyarakat, NU ormas terbesar di Indonesia saja itu setuju. Jangan mengatakan semua masyarakat, sebagian masyarakat. Ormas mana yang jumlah anggotanya lebih besar dari NU?
Memang yang menjadi krusial di akhir adalah Gubernur Bali (I Wayan Koster). Tiba-tiba Gubernur Bali mengirim surat, padahal sebelum-sebelumnya setuju tidak ada penolakan sampai dengan mau diadakan undian.
Kalau kita dikucilkan lagi seperti dulu, prestasi kita bisa turun.
Itu memang tiba-tiba saja kejadian. Memang sebelumnya ada penolakan-penolakan dari kelompok-kelompok masyarakat Muslim. Kita pahami itu, tapi jika kita jelaskan ini bukan hanya untuk pertandingan bola, justru untuk (perdamaian).
Bagaimana kaitannya pengalaman Pak JK menengahi sejumlah konflik?
Saya melakukan upaya perdamaian di negara selain Indonesia, seperti di Thailand, Sri Lanka, dan Afghanistan. Kalau tidak mengenal kedua-duanya bagaimana mungkin (berdamai), karena perdamaian itu harus kedua belah pihak. Harus dibicarakan untuk mencari jalan tengahnya.
Diizinkannya Israel bertanding di Indonesia berarti memberikan sinyal positif bahwa kita dengan Israel bisa bicara untuk mendukung ini.
Kenapa Indonesia penting? Karena Indonesia sebagai negara yang besar. Itu penting mempunyai peranan untuk kedudukannya. Palestina menganggap begitu dan Israel juga menganggap begitu.

Kalau Indonesia sudah memberikan sinyal untuk memberikan upaya perdamaian kepada kedua belah pihak, itu akan lebih membantu. Saya tidak mengatakan akan langsung damai, membantu upaya perdamaian itu untuk mencapai kemerdekaan Palestina.
Kalau kita tetap bersikap seperti puluhan tahun yang lalu bagaimana kita bisa bicara dengan mereka untuk perdamaian.
Ini pengalaman saya di mana-mana, waktu penanganan Poso, saya bicara dengan kedua pihak di Aceh, Thailand, Afghanistan seperti itu.
Ada orang yang menafsirkan bahwa menerima Israel bertanding di Indonesia sama dengan menerima apa yang Israel lakukan terhadap Palestina?
Tidak. Ini hanya sinyal bahwa kita ini saling mengenal dan bisa saling berbicara, tapi tidak mengakui Israel sebagai negara yang menduduki Palestina.
Kalau kita tetap bersikap seperti puluhan tahun yang lalu bagaimana kita bisa bicara dengan mereka untuk perdamaian.
Kalau kita membuat kedutaan di Yerusalem, iya mungkin itu artinya. Tapi, kita tidak bermaksud membuka kedutaan, justru kita bermaksud membuka kedutaan di Ramallah. Karena tidak bisa dapat jalur ke situ, maka kedutaan Indonesia ada di Yordania.
Ada juga yang melihat upaya penolakan Israel ini adalah gerakan politik?
Tentu pandangan yang menolak timnas Israel dan yang menerima timnas Israel ada unsur politik. Tidak bisa terlepas dari situ karena kalau unsurnya semata-mata hanya untuk olahraga tentu diterima, ini selalu dibarengi bahwa kita menolak Israel karena Israel menjajah Palestina.
Palestina juga tidak mudah dan agak susah. Karena Palestina sendiri ada dua kubu, antara Fatah dengan Hamas. Pecah juga, jadi kalau kita ingin mendamaikan harus mempersatukan dulu ini. Itu pekerjaan yang pertama. Sepuluh tahun lalu kita upayakan upaya-upaya perdamaian, saya berbicara di Ramallah dan Yerusalem.
Apa rekomendasi Pak JK untuk negara agar melanjutkan apa yang Bapak rintis?
Pada dewasa ini harus ada pendekatan, setidak-tidaknya bahwa kita ini saling kenal, kita mengetahui dengan cara mengizinkan mereka masuk ke Indonesia.
Selama ini atau pejabat Israel masuk ke Indonesia sebenarnya, perdagangan kita jalan, teknologi Israel dipakai di pertanian. Mahasiswa Indonesia kuliah di Israel.
Palestina juga tidak mudah dan agak susah. Karena Palestina sendiri ada dua kubu, antara Fatah dengan Hamas.
Rata-rata setiap tahun 45.000 orang Indonesia yang datang ke Yerusalem untuk berziarah, mereka dapat visa dari Israel. Jadi hubungan people to people jalan.
Apakah penolakan kedatangan Timnas Israel ini lebih kepada fobia atau solusi?
Menurut saya pikiran lama seperti 50 tahun yang lalu yang masih berada dalam kondisi perang. Padahal kondisinya sekarang jauh berbeda, tidak mungkin melakukan perang, kalaupun perang kita mau, mau kirim peluru atau senjata atau tentara kan nggak bisa.
Dengan posisi seperti sekarang ini apakah Piala Dunia U-20 tetap jalan atau negosiasi untuk ada perubahan?
Pasti tetap jalan tapi jalannya bukan di Indonesia, bisa saja pindah dan itu betul-betul sangat disayangkan. Karena Indonesia sudah siap, biayanya sudah keluar banyak, perbaikan stadium dan lain sebagainya. Oke stadium bisa dipakai untuk sendiri, tapi sudah keluar biaya dan pasti dapat sanksi.
Sayang sekali, di Indonesia pertandingan antara klub saja Tangerang lawan siapa, ramainya kayak apa, apalagi ini Piala Dunia walaupun ini U-20. Tapi, pasti mendapat perhatian besar sekali.

PSSI sedang berusaha melobi FIFA, apa pesan Pak JK?
Erick Thohir sedang ke Zurich, saya bicara sebelum dia berangkat. Erick dalam sepak bola jago, dalam hal negosiasi dan dia berteman baik dengan ketua FIFA.
Dengan pidato Presiden Joko Widodo kemarin, walaupun beliau tidak terlalu tegas kasih perintah. Karena Presiden bisa kasih perintah ke gubernur. Namanya presiden dengan gubernur pasti bisa perintah. Masa tidak bisa? Buat apa ada presiden kalau tidak bisa memerintah gubernur.
Misalnya (presiden mengatakan) “Saya jamin”, bila perlu oke pertandingan itu diambil oleh pusat. Kalau pemerintah tegas dan mengambil alih semua persoalan, menjamin tidak akan terjadi apa-apa, itu bisa. Kalau ada sebagian masyarakat tidak setuju itu biasa, banyak negara seperti itu.
Pak JK mengharapkan apa dari kepulangan Erick Thohir setelah melobi FIFA?
Mengharapkan bahwa FIFA memahami keadaan ini, tapi juga FIFA bertanya tindakan apa yang akan dilakukan oleh pemerintah Indonesia, jaminannya apa. Presiden sudah menjamin tahun lalu untuk tidak diskriminasi, sekarang apa yang akan dilakukan?
Saya kira hanya itu saja. Intinya bagi dia karena konstitusi FIFA tidak diskriminatif. Kecuali kalau betul-betul mereka bertindak di luar konstitusi FIFA juga.
Apa pesan Pak JK untuk masyarakat bola menyambut gelaran Piala Dunia U-20?
Kalau masyarakat bola mereka ingin tetap dilaksanakan. Tentu jadilah penyelenggara dan penonton yang baik serta disiplin. Kita harapkan PSSI berprestasi dalam sepak bola. Kalau juara mungkin tidak terlalu mudah tapi setidak-tidaknya punya prestasi masuk tahap berapa.
Kisah Puasa Para Diaspora
Dia merasa lingkungannya tinggal cukup nyaman dan tidak ada diskriminasi dari warga setempat.
SELENGKAPNYAFadhilah Ramadhan
Kita memahami bahwa sesungguhnya hidup yang paling baik itu adalah kehidupan yang mendatangkan berkah.
SELENGKAPNYA