ILUSTRASI Ramadhan bukan hanya bulan puasa, tetapi juga momentum yang di dalamnya banyak peristiwa bersejarah. | DOK AP Photo Binsar Bakkara

Dunia Islam

Senarai Peristiwa Sejarah pada Bulan Ramadhan

Ramadhan menjadi momentum terjadinya sejumlah peristiwa sejarah yang penting bagi umat Islam.

Ramadhan adalah momentum yang padat akan ibadah-ibadah, baik yang wajib semisal berpuasa maupun sunah. Selama sebulan penuh, umat Islam ditempa agar menjadi pribadi yang bertakwa kepada Allah SWT.

Ramadhan pun menjadi bulan yang bersejarah. Sebab, ada cukup banyak peristiwa historis yang pernah terjadi di dalamnya. Kejadian-kejadian itu turut mengubah kaum Muslimin secara global.

Berikut ini adalah senarai peristiwa monumental yang berlangsung pada saat Ramadhan, sejak zaman Nabi Muhammad SAW hingga era modern.

Turunnya Alquran

Peristiwa penting yang terjadi kala Ramadhan pertama-tama ialah Lailatul Qadr. Pada momen yang harfiah berarti Malam Kemuliaan itu, Alquran diturunkan langsung oleh Allah SWT secara global (jumlatan wahidah) atau sekaligus dari Lauhwul Mahfudz ke Baitul Izzah di langit dunia (tanpa perantara). Proses demikian diiringi oleh sekian ribu malaikat sebagai bentuk penghormatan.

Peristiwa ini terjadi sekali dan tidak berulang. Allah SWT berfirman dalam surah al-Baqarah ayat ke-185.

Bulan Ramadhan adalah (bulan) yang di dalamnya diturunkan Alquran, sebagai petunjuk bagi manusia dan penjelasan-penjelasan mengenai petunjuk itu dan pembeda (antara yang benar dan yang batil).”

Sebagian ulama berijtihad dan berpendapat bahwa pada bulan Ramadhan pula Alquran mulai diturunkan secara gradual atau berangsur-angsur, yakni dari Baitul Izzah di langit dunia ke dunia. Turunnya itu melalui Malaikat Jibril kepada Nabi Muhammad SAW selama kurang lebih 23 tahun.

Fakhruddin ar-Razi dalam kitab tafsir Mafatihul Ghaib menulis, “Allah SWT telah mengistimewakan bulan Ramadhan dengan jalan menurunkan Alquran di dalamnya. Oleh karena Alquran diturunkan di dalamnya, Allah SWT mengkhususkan bulan itu dengan suatu ibadah yang sangat besar nilainya, yaitu puasa. Puasa itu senjata yang menyingkap tabir-tabir yang menghalangi manusia memandang nur Illahi Yang Mahakudus.”

 
Suatu peristiwa besar lainnya yang terjadi kala Ramadhan adalah kemenangan gemilang Muslimin dalam Perang Badar.
 
 

Jihad pertama

Suatu peristiwa besar lainnya yang terjadi kala Ramadhan adalah kemenangan gemilang Muslimin dalam Perang Badar. Ghazwah Badr al-Kubra berlangsung pada hari Jumat pagi tanggai 17 Ramadhan tahun kedua Hijriyah.

Terjadinya peperangan ini semula tidak diduga. Sebab, kaum Muslimin hanya bermaksud mencegat kafilah dagang Quraisy dari Syam yang dipimpin Abu Sufyan. Rombongan niaga itu membawa harta benda umat Islam yang dirampas musyrikin di Makkah.

Sementara, kaum kafir pun pada mulanya hanya ingin memamerkan kekuatan (show off). Akan tetapi, rupanya Allah SWT menghendaki kemenangan yang lebih besar bagi kaum Muslimin dengan cara dan tindakan yang lebih meyakinkan. Allah meloloskan kafilah dagang Quraisy itu dari usaha pencegatan dan menggantinya dengan peperangan besar yang tidak mereka duga sebelumnya.

Menjelang pertempuran, Nabi Muhammad SAW dalam kemahnya dengan khusyu memanjatkan doa. Beliau menengadahkan kedua telapak tangannya ke langit tiada henti. Air mata beliau bercucuran.

Di antara munajat yang beliau ucapkan ialah, “Ya Allah, kaum Quraisy kini telah datang dengan segala kecongkakan dan kesombongannya untuk memerangi Engkau dan mendustakan Rasul-Mu. Ya Allah, tunaikanlah janji kemenangan yang telah Engkau berikan kepadaku. Ya Allah, kalahkanlah mereka esok hari.”

 
Saat bermunajat itu, Nabi SAW bahkan sampai tidak menyadari bahwa sorbannya terjatuh.
 
 

Saat bermunajat itu, Nabi SAW bahkan sampai tidak menyadari bahwa sorbannya terjatuh. Abu Bakar yang berada di dekatnya lalu memakaikan kain itu kembali pada Rasul SAW. Sepanjang malam itu, beliau tiada henti-hentinya berdoa.

Karena merasa iba, Abu Bakar berusaha menenangkan hati Nabi SAW dan memberanikan diri berkata, “Cukup ya Rasulullah. Sesungguhnya Allah SWT pasti akan menunaikan janji-Nya yang telah diberikan kepadamu."

Keesokan paginya, hari Jumat itu, kaum Muslimin yang hadir tanpa dukungan sarana fisik yang sebaik musyrikin. Umat Islam “hanya” terdiri atas 313 prajurit, dua ekor kuda perang, dan 40 unta. Sementara, jumlah personel kaum kafir sebanyak tiga atau empat kali lipatnya.

Namun, kalkulasi di atas tidak mampu dan tidak akan bisa menghalangi kehendak Allah. Dia menetapkan kemenangan atas Rasul SAW dan umat beliau.

Dan sungguh, Allah telah menolong kamu dalam perang Badar, padahal kamu dalam keadaan lemah. Karena itu bertakwalah kepada Allah, agar kamu mensyukuri-Nya” (QS Ali Imran: 123)

Arab versus Israel

Memasuki masa modern, Ramadhan pun menjadi “saksi” pelbagai peristiwa historis. Salah satunya adalah sebuah perang yang memperhadapkan antara aliansi Arab dan kaum Zionis Israel.

Pada 6 Oktober 1973, perang Yom Kippur dimulai. Itu berlangsung hingga 26 Oktober 1973. Dinamakan demikian karena pertempuran tersebut terjadi ketika orang-orang Yahudi menggelar hari istimewa mereka, yakni Yom Kippur. Adapun bangsa Arab cenderung menamakannya Perang Ramadhan karena terjadi pada 10-28 Ramadhan 1393 H.

 
Kedua serangan terpisah tapi terkoordinasi rapi itu menimbulkan kerugian besar bagi Israel, sekaligus menjadi momen pertama kalinya bangsa Arab berhasil mengalahkan Israel.
 
 

Seperti dilansir dari laman Britannica, perang tersebut dicetuskan aliansi Mesir dan Suriah. Tujuan utamanya ialah menekan Israel agar, sekurang-kurangnya, terpaksa berunding dengan syarat-syarat yang lebih menguntungkan negara-negara Arab.

Pasukan Mesir berhasil menerobos Sinai, wilayah Mesir yang diduduki Israel sejak Perang Enam Hari pada 1967. Pasukan Mesir menerobos sejauh beberapa mil dan pasukan Suriah pun mampu masuk ke Dataran Golan, wilayah Suriah yang direbut Israel pada 1967.

Kedua serangan terpisah tapi terkoordinasi rapi itu menimbulkan kerugian besar bagi Israel, sekaligus menjadi momen pertama kalinya bangsa Arab berhasil mengalahkan Israel.

Namun kemudian, Israel melakukan serangan balik dan berhasil memukul mundur Suriah dari Golan dan mengancam balik Ibu Kota Damaskus. Disusul kemudian serangan balik Israel atas Mesir yang berhasil menerobos Mesir dan mengepung tentara Mesir.

Perang akhirnya berakhir melalui gencatan senjata yang disponsori Amerika Serikat dengan posisi tidak ada pihak yang menang maupun kalah.

photo
ILUSTRASI Tugu Proklamasi di Jakarta. Bung Karno dan Bung Hatta membawakan teks Proklamasi RI tepat pada bulan suci Ramadhan. - (DOK ANTARA RIVAN AWAL LINGGA)

Indonesia merdeka

Sebuah peristiwa penting lainnya yang terjadi kala Ramadhan ialah Proklamasi Republik Indonesia. Seperti mafhum diketahui, Hari Kemerdekaan RI ialah 17 Agustus 1945. Menurut tarikh Islam, momen itu bertepatan dengan hari Jumat tanggal 9 Ramadhan 1364 H.

Beberapa jam sebelum proklamasi kemerdekaan, kondisi Soekarno dan Hatta dalam keadaan lelah. Mereka baru tiba di Jakarta sekitar pukul 23.00 WIB tanggal 16 Agustus 1945. Sebelumnya, mereka berada di Rengasdengklok akibat diculik sejumlah pemuda yang memaksa Dwi Tunggal untuk segera memproklamasikan kemerdekaan.

Sesampainya di Jakarta, keduanya langsung menuju rumah Laksamana Tadashi Maeda di Jalan Imam Bonjol No 1. Adapun Bung Karno lebih dahulu menurunkan istrinya, Fatmawati, dan putranya, Guntur, di rumah pribadi.

Kediaman Laksamada Maeda dipilih sebagai tempat penyusunan teks proklamasi karena sikap Maeda yang memberikan jaminan keselamatan pada Bung Karno dan tokoh-tokoh lainnya. Perwira Angkatan Laut ini memang menunjukkan simpati. Ia akrab berinetraksi dengan rakyat Indonesia.

Pertolongan Allah di Gua Tsur

Saat berhijrah, Nabi SAW dan sahabatnya sempat bersembunyi di Gua Tsur, hindari kejaran kafir Quraisy.

SELENGKAPNYA

Puasa Menghancurkan Keserakahan

Puasa hadir untuk mendidik hamba-hamba Allah SWT agar selamat dari penyakit serakah.

SELENGKAPNYA

Agar tak Ada Lagi Klitih

Peran orang tua dinilai sangat krusial.

SELENGKAPNYA

Ikuti Berita Republika Lainnya