
Ekonomi
Tiga Produsen Motor Listrik Sepakat Pakai Baterai dari IBC
Kerja sama ini jadi langkah awal membangun ekosistem industri baterai kendaraan listrik.
JAKARTA -- Indonesia Battery Corporation (IBC) melakukan penandatanganan kerja sama ekosistem baterai untuk kendaraan motor listrik dengan tiga produsen motor listrik, yakni Gesits, Alva, dan Volta, di Jakarta, Selasa (28/3/2023). Lewat kerja sama tersebut, IBC akan memproduksi baterai yang dapat digunakan bersamaan oleh tiga produsen tersebut.
Direktur Utama IBC Toto Nugroho mengatakan, kerja sama itu sekaligus mendukung bisnis hilirisasi tambang nikel yang dimiliki pemerintah melalui BUMN pertambangan. Adapun pabrik baterai yang tengah dibangun oleh IBC akan mulai berdiri pada 2024 mendatang.
Kerja sama dengan Gesits, Volta, dan Alva diharapkan menjadi langkah awal untuk mengembangkan ekosistem industri baterai kendaraan listrik sekaligus menciptakan permintaan. "IBC bukan hanya sekadar membuat baterai, tapi membuat ekosistem sehingga terdapat permintaan. Kalau tidak ada permintaan, itu akan diekspor dan efeknya penurunan karbon justru akan terjadi di tempat (negara) lain," kata Toto dalam konferensi pers di Jakarta, Selasa (28/3/2023).

Toto menambahkan, sejalan dengan kemunculan industri baterai kendaraan listrik, keandalan pasokan listrik juga diperlukan yang akan dipasok oleh PLN. Untuk tahun ini, kebutuhan listrik untuk motor listrik diproyeksikan mencapai 1 gigawatt hour (GWh).
Direktur Wika Industri Manufaktur Bernardi Djumiril selaku induk usaha Gesits menambahkan, kerja sama itu menjadi awal dari para pelaku pasar kendaraan listrik untuk bekerja sama mendukung infrastruktur kendaraan listrik.
Sebab, tanpa adanya kerja sama antarprodusen, sulit untuk membuat standardisasi bersama dan pengembangan industri bakal berjalan lambat. Di sisi lain, masing-masing produsen motor listrik pun harus membuat sendiri baterai yang akan membutuhkan investasi besar.
"Kalau masing-masing harus membangun infrastruktur sendiri, biaya investasi yang diperlukan tidak mungkin ditanggung masing-masing pemain," ujar dia.
PT PLN sebagai pemegang saham Indonesian Battery Corporation mendukung penuh langkah IBC dalam pengembangan ekosistem kendaraan listrik , khususnya baterai dengan para produsen motor listrik.
Direktur Utama PLN Darmawan Prasodjo menjelaskan, perseroan berkomitmen untuk terus mendukung tekad pemerintah dalam mengimplementasikan kendaraan listrik di Indonesia demi mencapai target transisi energi.

Sebagai pemegang saham IBC, PLN mendukung penuh langkah strategis IBC untuk mempercepat penetrasi kendaraan listrik di Indonesia. "Untuk mempercepat ekosistem kendaraan listrik lebih masif lagi, dibutuhkan akses dan pelayanan yang optimal bagi masyarakat. Untuk itu, kolaborasi perlu dilakukan oleh semua pihak," ujar Darmawan.
Ia menegaskan, komponen terpenting dalam kendaraan listrik, khususnya motor listrik adalah baterai. Baterai merupakan aset penting yang perlu ada manajemen rantai pasoknya.
"Maka penting sekali kolaborasi khususnya bersama produsen motor listrik dan juga produsen baterai untuk membuat platform bersama yang dapat digunakan bersama oleh seluruh pihak," ujar Darmawan.
Adapun PLN memegang peran di sisi hilir, yakni melalui pelayanan optimal ke masyarakat lewat stasiun pengisian secara masif. PLN juga mengintegrasikan sistem digital yang dibuat oleh PLN untuk stasiun pengisian kendaraan listrik umum (SPKLU) dan stasiun penukaran baterai kendaraan listrik umum (SPBKLU).
Dengan upaya tersebut, fasilitas infrastruktur kendaraan bermotor listrik berbasis baterai diyakini dapat digunakan secara luas oleh produsen-produsen motor listrik, mendorong standardisasi baterai, serta pengambangan inovasi teknologi motor listrik.