Warga mengambil gambar mobil yang tertimpa pohon tumbang di Jalan Maulana Yusuf, Bandung Wetan, Kota Bandung, Rabu (5/10/2022). | REPUBLIKA/ABDAN SYAKURA

Nusantara

Waspada, Cuaca Ekstrem Masih Mengintai

Seorang pengendara motor di Bandung mengalami koma akibat tertimpa reklame.

BANDUNG -- Cuaca ekstrem seperti hujan lebat dan angin kencang masih terjadi di sejumlah daerah. Di Kota Bandung, Jawa Barat, cuaca ekstrem yang terjadi pada akhir pekan lalu menyebabkan pohon bertumbangan dan reklame roboh. Reklame yang roboh menimpa seorang pengendara motor hingga menyebabkan ia mengalami koma.

Pada Sabtu (25/3), reklame raksasa di simpang Samsat, Jalan Soekarno Hatta, Kota Bandung, roboh karena cuaca ekstrem. Reklame menimpa dua orang pengendara motor bernama Wily Santosa dan Satria Banta serta satu unit mobil yang tengah dikemudikan oleh Syamsul Bahri.

Salah satu pengendara, Satria Banta, harus mendapatkan perawatan intensif di ruang ICU Rumah Sakit, Al Islam, karena mengalami koma. "Masih di ICU, kondisi korban koma," kata Kasatlantas Polrestabes Bandung Kompol Eko Iskandar didampingi Kanit Gakkum AKP Arief Saepul Haris, Ahad (26/3/2023).

photo
Warga melewati jalan yang tertutup pohon akibat longsor di Iboih, Sabang, Aceh, Senin (30/1/2023). - ( ANTARA FOTO / Irwansyah Putra)

Adapun korban lainnya diketahui mengalami luka ringan dan luka berat. "Informasi yang diperoleh dari RS Al Islam, sepertinya mengalami tulang belakang dan kaki tangan patah," ujarnya.

Ia mengatakan, peristiwa reklame roboh akibat faktor alam kini langsung ditangani Satreskrim Polrestabes Bandung. Unsur dugaan tindak pidana dalam peristiwa tersebut bisa terjadi, apalagi izin reklame diketahui sudah habis. Namun, penyelidikan lebih lanjut ditangani Satreskrim Polrestabes Bandung.

Pihak pengelola reklame pun sudah menghubungi korban untuk mengganti kendaraan yang rusak dan lainnya. Namun, ia meminta agar hal itu tidak dilakukan terlebih dahulu sebelum penyelidikan selesai dilakukan.

Cuaca ekstrem juga menyebabkan belasan pohon tumbang. Pohon tumbang dan dahan patah paling banyak terjadi di Jalan Cidurian dan di Kompleks DPRD di Jalan Ciwastra. UPT Penghijauan dan Pemeliharaan Pohon Dinas Perumahan dan Kawasan Permukiman Pertanahan dan Pertamanan (DPKP3) Kota Bandung mencatat pohon tumbang terjadi di Jalan Soekarno Hatta, Jalan KH Ahmad Dahlan, Jalan Soekarno Hatta depan UNIBI, depan kantor Gudang Garam, depan SPBU, dan Jalan Sinom yang berada di lahan pribadi.

photo
Petugas memotong batang pohon yang tumbang di Jalan Maulana Yusuf, Bandung Wetan, Kota Bandung, Rabu (5/10/2022). - (REPUBLIKA/ABDAN SYAKURA)

Kepala UPT Penghijauan dan Pemeliharaan Pohon Dinas Perumahan dan Kawasan Permukiman Pertanahan dan Pertamanan (DPKP3) Kota Bandung, Roslina, mengatakan, petugas telah berupaya meminimalkan kejadian pohon tumbang. Salah satunya lewat pemeliharaan dengan cara memangkas pohon.

"Antisipasi, ya, kami sudah antisipasi semampu kami melakukan pemangkasan pohon setiap hari kerja," kata dia, Ahad (26/3/2023).

Ia mengimbau masyarakat untuk tetap berhati-hati saat berkendara di cuaca ekstrem. Roslina menyebut warga lebih baik berada di rumah saat hujan deras terjadi untuk meminimalkan dampak bencana yang dapat ditimbulkan. "Iya, untuk hati hati, kalau hujan, lebih baik di rumah saja," katanya.

Badan Meteorologi Klimatologi dan Geofisika (BMKG) Bandung mengungkapkan, potensi cuaca ekstrem, seperti hujan lebat, angin kencang, longsor, dan banjir bandang masih dapat terjadi di wilayah Bandung Raya. Oleh karena itu, masyarakat diminta untuk meningkatkan kewaspadaan saat beraktivitas.

"Mengimbau masyarakat untuk meningkatkan kewaspadaan terhadap kejadian bencana karena beberapa hari ke depan potensi masih ada hujan lebat, angin kencang, banjir bandang, dan tanah longsor," ujar prakirawan cuaca BMKG Bandung, Yan Firdaus Permadi, saat dikonfirmasi, Ahad (26/3/2023).

 
 
 
View this post on Instagram
 
 
 

A post shared by BMKG (@infobmkg)

Dia menjelaskan, pada Sabtu (25/3/2023) terjadi hujan lebat hingga sangat lebat di beberapa titik di wilayah Bandung Raya meski tidak merata. Salah satunya terjadi di wilayah Kiara Condong yang membuat reklame roboh dan pohon tumbang.

Yan mengatakan, cuaca ekstrem terjadi di Bandung karena terdapat pertumbuhan awan kumulonimbus yang besar serta terdapat dua inti pusat pertumbuhan awan. Kondisi tersebut yang menyebabkan hujan lebat di Kota Bandung.

"Biasanya dibutuhkan energi banyak untuk menciptakan kondisi kemarin (hujan lebat --Red). Setelah terjadi, energi menurun. Tapi, berdasarkan pantauan kami BMKG, kondisi peluang itu masih berpotensi terjadi sampai tanggal 29," katanya.

Mengenai cuaca di pagi hingga siang hari yang panas, tapi kemudian hujan lebat pada sore, Yan menyebut kondisi tersebut merupakan hal wajar. Panas tersebut menjadi sumber utama untuk pertumbuhan awan.

Ia menambahkan, kondisi saat ini masih berada pada akhir musim hujan dan bulan April memasuki musim pancaroba. Pada bulan Mei mendatang, musim kemarau akan mulai terjadi.

Di Dermaga Pulau Santolo

Pulau Santolo menyimpan banyak saksi sejarah yang berdiam diri sejak era Hindia Belanda.

SELENGKAPNYA

Lampion Perdana di Gaza

Warga Palestina masih dibayangi ancaman Israel.

SELENGKAPNYA

Shalat Tahajud Berjamaah, Benarkah Makruh?

Riwayat lain dari Imam Ahmad memberi sinyal bahwa hukum shalat Tahajud berjamaah boleh dilakukan.

SELENGKAPNYA

Ikuti Berita Republika Lainnya