
Gaya Hidup
Jangan Biarkan Mag dan GERD Halangi Niat Puasa
Makanlah secara perlahan dan hindari makan sembari mengobrol.
Berpuasa kadang menimbulkan dilema bagi orang yang memiliki gangguan kesehatan seperti mag maupun gastroesophageal reflux disease (GERD). Kedua penyakit yang berpusat di lambung ini kerap berpotensi mengganggu jalannya ibadah puasa.
Spesialis penyakit dalam Eka Hospital Bumi Serpong Damai (BSD), dr Dedy Sudrajat, SpPD-KGEH, menjelaskan, GERD adalah kondisi ketika asam lambung naik dari perut menuju kerongkongan (refluks asam). Sedangkan, penyakit mag dalam dunia kedokteran disebut sebagai dispepsia atau gastritis, yakni penyakit akibat peradangan di dinding lambung.
Kondisi ini biasanya ditandai nyeri pada ulu hati. "Dua gangguan kesehatan ini tentu akan mengganggu bagi orang yang akan menjalankan ibadah puasa karena berkaitan dengan sistem cerna dan pengaturan jadwal makan yang berubah," ujarnya dalam siaran pers yang diterima Republika, Jumat (24/3/2023).
Lalu, bagaimana dengan orang dengan penyakit mag ataupun GERD dalam menjalankan ibadah puasa? Tenang saja, berikut adalah tip nyaman melakukan puasa bagi penderita mag juga GERD:
1. Jangan makan berlebihan saat sahur dan berbuka
Makanlah secara perlahan dan secukupnya karena makan makanan dalam jumlah banyak dan berlebih dalam satu waktu dapat membuat lambung bekerja keras. Hindari juga konsumsi makanan yang mengandung asam, pedas, serta bersantan karena akan merangsang asam lambung keluar lebih banyak.
Selain itu, kurangi juga makan makanan yang banyak mengandung gas, seperti kubis atau kol, sawi, dan nangka. Serta hindari pula minuman berkafein, seperti kopi, teh, juga minuman bersoda.
2. Konsumsi makan ringan saat mengawali berbuka puasa

Tidak makan dan minum selama satu hari membuat perut lapar dan kosong tentunya kondisi ini membuat kita tidak sabar untuk langsung makan besar sebagai “balas dendam”, tapi itu merupakan tindakan yang salah. Lambung memerlukan penyesuaian terlebih dahulu secara perlahan sehingga tidak kaget.
Maka dari itu, saat berbuka, awali dengan konsumsi makanan ringan, setelah itu lanjutkan dengan makan besar. Setelahnya cukup konsumsi camilan dan sehat, seperti pisang atau biskuit.
3. Makanlah secara perlahan
Makanlah secara perlahan dan hindari makan sembari mengobrol. Makan yang terlalu cepat, apalagi sambil berbicara, menyebabkan banyak udara masuk ke saluran cerna dan memicu sakit mag.
4. Hindari tidur setelah makan

Perilaku ini biasanya dilakukan setelah makan sahur. Setelah makan, sebaiknya tidak langsung tidur. Hal ini akan membuat tekanan dalam lambung meningkat, sehingga makanan dan cairan lambung bisa naik ke kerongkongan.
Disarankan jika ingin tidur, lakukan satu sampai dua jam setelah makan sahur atau buka puasa. Jika terpaksa harus tidur setelah makan, posisi tidur sebaiknya dalam posisi setengah duduk sehingga mengurangi kemungkinan refluks asam lambung.
5. Kendalikan emosi
Selain karena saat sedang menjalankan ibadah puasa, pengendalian emosi ini juga dapat menurunkan tingkat stress dengan cara yang positif dan baik seperti istirahat sejenak jika lelah serta lakukan teknik relaksasi ataupun latihan pernapasan.
Bagi yang memiliki gangguan kesehatan maag atau GERD yang akut, berpuasa tentunya akan mengubah waktu dalam konsumsi obat-obatan. Hal ini bisa disiasati agar tidak kambuh dengan mengonsumsi obat pereda mag mendekati waktu imsak, sesaat setelah berbuka puasa serta sebelum tidur.
Dengan mengonsumsi obat secara rutin dan memperhatikan segala makanan yang dikonsumsi beserta polanya, diharapkan puasa yang dilakukan dapat berjalan dengan lancar.
Dua gangguan kesehatan ini tentu akan mengganggu bagi orang yang akan menjalankan puasa.DR DEDY SUDRAJAT, SPPD-KGEH, Spesialis Penyakit Dalam Eka Hospital Bumi Serpong Damai (BSD)
KKP: Penangkapan Terukur Istimewakan Nelayan Kecil
KKP akan membangun 10 kampung nelayan terintegrasi sebagai percontohan.
SELENGKAPNYANabi Musa Ingin Jadi Umat Rasulullah SAW
Nabi Musa mendapatkan informasi tentang keistimewaan umat Nabi Muhammad SAW.
SELENGKAPNYARiwayat Mush'ab bin Umair, Sang Duta Pertama
Inilah kisah seorang sahabat Nabi SAW, Mush'ab bin Umair, dalam membela agama Allah.
SELENGKAPNYA