Pedagang cabai melayani pembeli di Pasar Senen, Jakarta, Senin (27/2/2023). | Republika/Prayogi.

Ekonomi

Cabai Mahal, Masyarakat Disarankan Tanam Mandiri di Rumah

Badan Pangan memobilisasi cabai dari daerah surplus ke daerah defisit.

JAKARTA -- Badan Pangan Nasional (NFA) tak menampik adanya kenaikan harga cabai yang tengah terjadi di level konsumen. Masyarakat pun diimbau untuk menanam cabai secara mandiri di rumah guna memenuhi kebutuhan di tengah naiknya harga menjelang Ramadhan.

Kepala NFA menjelaskan, harga cabai tinggi karena musim hujan beberapa waktu terakhir berdampak pada kerusakan hasil panen petani. "Kita imbau masyarakat, kalau ada kesempatan tanam cabai, itu akan membantu kita," kata Arief di Pasar Kramat Jati, Jakarta, Jumat (17/3).

Berdasarkan Panel Harga Badan Pangan Nasional per Jumat (17/3), rata-rata harga cabai rawit merah yang paling banyak dikonsumsi rumah tangga mencapai Rp 69.060 per kg. Harga tersebut jauh lebih tinggi daripada harga acuan di konsumen sebesar Rp 40 ribu per kg-Rp 57 ribu per kg. Adapun untuk harga cabai merah keriting sebesar Rp 43.970 per kg atau masih di kisaran harga acuan sebesar Rp 37 ribu per kg-Rp 55 ribu per kg.

photo
Pedagang menata cabai dagangannya di Pasar Senen, Jakarta, Senin (27/2/2023). - (Republika/Prayogi.)

Arief menegaskan, pemerintah tak lepas tangan dengan adanya kenaikan harga bahan pokok. Badan Pangan sedang melakukan mobilisasi pasokan dari daerah sentra ke wilayah-wilayah defisit sehingga bisa melakukan pemerataan pasokan. "Kita lakukan mobilisasi dari daerah surplus ke defisit, misalnya bawang dari Nganjuk, lalu cabai dari Magelang, kita mobilisasi," katanya.

Asosiasi Agribisnis Cabai Indonesia (AACI) mengungkapkan, kenaikan harga saat ini disebabkan cuaca buruk. Alhasil, banyak pasokan cabai yang mengalami kerusakan, terutama untuk komoditas cabai rawit merah.

"Jadi, memang di hulu saat ini memang sedang panen raya. Untuk cabai merah besar dan keriting, harganya normal, tapi kalau cabai rawit merah rusak, banyak sekali," kata Ketua Umum AACI Abdul Hamid kepada Republika.

Ia menuturkan, kerusakan pasokan cabai rawit merah hasil panen kali ini terjadi cukup masif, terutama untuk sentra-sentra di wilayah Jawa. "Dari Jawa Timur sampai ke wilayah barat skala kerusakan masif, tapi ini murni karena iklim, bukan masalah hama," kata dia.

Harga cabai merah juga terus menunjukkan kenaikan di Jawa Barat sejak sepekan terakhir. Kota Bandung menjadi wilayah dengan kenaikan harga tertinggi, yaitu mencapai Rp 55 ribu per kilogram, disusul Kota Bekasi, Kota Bogor, dan Kota Cirebon.

Berdasarkan data Pusat Informasi Harga Pangan Strategis Nasional (PIHPS), harga cabai merah di Kota Bandung melampaui harga rata-rata Jabar per Jumat (17/3), yaitu sebesar Rp 43.400 per kilogram.

Berdasarkan data, cabai merah di Pasar Kiaracondong dan Pasar Kosambi kompak bertengger di harga Rp 55 ribu sejak Senin (13/3), sedangkan harga cabai merah di kota lain di Jawa Barat, seperti di Bogor, masih berkisar di angka Rp 39 ribu hingga Rp 42.750. Sementara itu, di Kota Bekasi, harga justru menunjukkan penurunan dari Rp 48.750 menjadi Rp 47.500 per kilogram.

photo
Warga membersihkan abu vulkanis pada tanaman cabai imbas erupsi Gunung Merapi di Desa Tlogolele, Selo, Boyolali, Jawa Tengah, Senin (13/3/2023). - (Republika/Wihdan Hidayat)

Asisten Daerah 2 Perekonomian dan Pembangunan Kota Bandung Erick M Ataurik mengatakan, Pemerintah Kota Bandung melakukan sejumlah upaya untuk menstabilkan harga pangan pokok dan menekan angka inflasi. Menurut dia, angka inflasi Kota Bandung dalam dua pekan terakhir terus mengalami penurunan dan termasuk yang terendah di Jawa Barat.

“Angka inflasi Kota Bandung dalam dua bulan terakhir termasuk terendah di Jabar, bahkan di Februari lalu inflasi Bandung 0,26 persen (terhadap Januari 2023),” kata dia, Jumat (17/3).

Mengenai tingginya harga cabai di Kota Bandung, ia mengatakan, Bandung masih bergantung pada pasokan bahan pangan dari wilayah lain. Akibatnya, harga yang dipatok juga tidak semurah wilayah lainnya. Kondisi itu juga diperburuk dengan kurang bersahabatnya cuaca dalam beberapa waktu terakhir.

“Ini faktor cuaca juga berpengaruh, ya, jadi cabai-cabai itu harganya mulai melonjak naik. Diharapkan cuaca akan lebih bagus agar panen bisa optimal. Masyarakat juga kalau bisa kurangi penggunaan cabailah, ya,” ujarnya.

photo
Pedagang membungkus cabai di Pasar Jambu Dua, Kota Bogor, Jawa Barat, Selasa (6/12/2022). - (Republika/Putra M. Akbar)

Meski begitu, dia memastikan stok pangan di Kota Bandung dalam kondisi aman, termasuk cabai. Namun, kenaikan harga memang tidak dapat dihindari, terutama menjelang Ramadhan.

“Tapi, kalau dari produsen, dari Ciwidey, mereka memastikan bahwa stok aman walaupun memang menjelang Ramadhan kebutuhan cabai meningkat, apalagi banyak yang munggahan, jadi permintaan meningkat, tapi dari sisi pasokan dipastikan aman,” ungkapnya.

Terkait stok pangan lain, seperti beras, dia menyebutkan bahwa pasokan dalam kondisi aman. Berdasarkan informasi Bulog cabang Bandung, pasokan beras Kota Bandung dalam keadaan aman hingga tiga bulan ke depan. Semakin dekatnya waktu panen raya juga akan mengurangi kekhawatiran terjadinya lonjakan harga atau kelangkaan beras, sambungnya.

“Kami juga dapat info dari BI Jabar bahwa stok beras di Jabar mulai melimpah pada bulan ini dan ini menambah keyakinan bahwa masyarakat tidak perlu lagi khawatir akan kelangkaan beras. Kami juga mengimbau agar masyarakat tidak panic buying."

Meninggal di Hari Jumat Terlindung dari Azab Kubur?

Permasalahan soal keutamaan orang yang wafat pada hari Jumat berkutat pada takhrij hadis dari Imam Tirmidzi

SELENGKAPNYA

Bung Karno Kontra Amerika

Presiden Sukarno kala itu sering dikecam sebagai trouble maker.

SELENGKAPNYA

Kala Paman Nabi Meminta Hujan

Paman Nabi Muhammad SAW, Abbas, berdoa meminta hujan kala paceklik melanda era Khalifah Umar.

SELENGKAPNYA