Warga israel mengibarkan bendera Bintang Daud dalam aksi protes terhadap Perdana Menteri Benjamin Netanyahu, beberapa waktu lalu. | AP Photo/Oded Balilty

Internasional

Bendera Israel Bakal Berkibar di Tanah Air?

Sikap Indonesia terhadap isu Palestina tak akan berubah.

JAKARTA – Polemik kehadiran tim nasional sepak bola Israel mengemuka terkait gelaran Piala Dunia FIFA U-20 di Indonesia. Kementerian Luar Negeri (Kemenlu) menyatakan, persiapan kedatangan tersebut sudah dimatangkan lembaga-lembaga terkait.

Dalam konferensi pers yang digelar Kemenlu, kemarin, di antara masalah teknis yang ditanyakan terkait pemberian visa kepada para pemain Israel. Indonesia selama ini tak menjalin hubungan diplomatik dengan Israel. Artinya, dalam kondisi normal semestinya warga Israel tak bisa berkunjung ke Indonesia.

Selain itu juga persoalan pengibaran bendera Israel dan dikumandangkannya lagu kebangsaan Israel dalam helatan Piala Dunia U-20 nanti.

Juru bicara Kemenlu Teuku Faizasyah menyatakan tak bisa berkomentar spesifik terkait hal itu. hanya saja ia menegaskan, seluruh persiapan teknis telah dibahas oleh Kemenlu dan Kemenko Polhukam.

"Beberapa hal teknis yang diangkat sudah juga direspon oleh bapak Menko Polhukam, saya mengutip beliau 'sudah dibahas dan disiapkan semua jalur, ditunggu saja nanti' kurang lebih begitu yang saya quote dari Bapak Menko Polhukam," ujar Juru bicara Kemenlu Teuku Faizasyah merujuk Mahfud MD yang menjabat sebagai Menteri Koordinator Bidang Politik, Hukum dan Keamanan, Jumat (10/3). 

Keterangan Juru Bicara Kementerian Luar Negeri Teuku Faizasyah dalam pertemuan rutin media pada Jumat (10/3/2023).
(Dwina Agustin/Republika)
 

Terkait aspek teknis ini, Ia juga menyinggung beberapa preseden penyelenggaraan event internasional yang Indonesia menjadi tuan rumah seperti Inter-Parliamentary Union (IPU). “Contoh-contoh pelaksanaan event di mana indonesia jadi tuan rumah dapat menjadi referensi,” ujarnya.

Jubir Kemenlu menjelaskan, ketuanrumahan Indonesia atas Piala Dunia U-20 nantinya tidak akan mengubah sikap yang selama ini sudah diambil oleh Indonesia terhadap Palestina. Bahkan, isu-isu Palestina terus digaungkan, ketika banyak negara tidak membicarakannya. 

"Kami tegaskan kembali polisi Indonesia konsisten dan akan tetap konsisten, adapun partisipasi semua tim dan aturan main under-20 ini ditetapkan oleh FIFA," ujar dia.

Menurut Faizasyah, Menteri Luar Negeri Retno Marsudi selalu secara khusus membawa isu Palestina di berbagai forum. Dia mencontohkan saat acara G20, Dewan Keamanan Perserikatan Bangsa-Bangsa, hingga Dewan Hak Asasi Manusia.

"Isu Palestina kembali diangkat oleh menlu sekalipun dalam pertemuan tersebut tidak banyak negara yang mengangkat isu itu," ujar Faizasyah.

Ia juga menyinggung kunjungan Perdana Menteri Palestina Mohammad Shtayyeh ke Indonesia pada Oktober tahun lalu. Dalam kesempatan itu, perwakilan pemerintah Palestina itu memberikan apresiasi besar terhadap konsistensi Indonesia dalam mendukung Palestina.

Selain itu, Faizasyah pun menjelaskan tentang bantuan Indonesia yang masih tetap diberikan kepada Palestina. Bantuan kedaruratan kemanusian itu sebesar Rp 27,2 miliar tahun ini. "Itu wujud peran konkret Indonesia dalam membantu menyiapkan Palestina pada waktu mereka nanti mendapatkan kemerdekaan," ujar dia.

Kelindan hubungan diplomatik Indonesia dan Israel dengan even olah raga bukan kali ini saja terjadi. Wartawan senior Republika, almarhum Alwi Shahab mencatat, pada 1962, ketika di Jakarta diselenggarakan Asian Games Presiden Sukarno menolak kehadiran kontingen Israel. Jakarta terpaksa harus menghadapi konsekuensi dari Komite Olimpiade Internasional (IOC) yang menarik diri sebagai pelindung AG IV.

Bahkan, IOC melarang benderanya dikibarkan di Jakarta. Puncaknya, Indonesia keluar IOC. Setahun kemudian, Indonesia menyelenggarakan Ganefo (Games of the New Emerging Forces) di Jakarta, yang sukses besar dan dihadiri 48 negara.

Sebelumnya (1957), ketika kesebelasan PSSI lolos di zona Asia dan tinggal menghadapi Israel untuk ikut ke Piala Dunia, Indonesia menolak untuk main di Jakarta atau di Tel Aviv. Indonesia hanya mau bermain di tempat netral, tanpa lagu kebangsaan. Tapi persatuan sepak bola dunia (FIFA) menolak usul RI. 

photo
Suasana pelaksanaan Ganefo di Jakarta pada Stadion Utama Gelora Bung Karno, pada 1963. - (Wikimedia Commons)
 

Akibatnya Indonesia terhambat ke Piala Dunia. Ketika Indonesia keluar dari PBB pada 7 Januari 1964, salah satu alasan Bung Karno adalah, "Dengan menguntungkan Israel dan merugikan negara Arab (termasuk Palestina), PBB nyata-nyata menguntungkan imperialisme dan merugikan kemerdekaan bangsa-bangsa."

Bung Karno yang menuduh PBB merupakan kepanjangan tangan AS dan sekutunya, menamakan PBB lebih jelek dari mimbar omong kosong. Apa yang dikemukakan presiden pertama RI 40 tahun lalu kini jadi kenyataan. Ketika terjadi agresi Israel ke Palestina saat ini, PBB hanya menyerukan agar Israel menarik diri dari Palestina. 

Hanya penyelenggara

Ketua Umum PSSI Erick Thohir yang juga menjabat sebagai ketua Panitia Lokal (LOC) Piala Dunia U-20 sebelumnya menegaskan, perannya adalah untuk mempersiapkan penyelenggaraan dan Timnas Indonesia. Adapun terkait politik atau yang lain itu di luar dari ranahnya. Hal ini ia katakan untuk menjabar pertanyaan tentang keikutsertaan Timnas Israel U-20 dalam ajang tersebut.

Berbagai pihak telah menentang kedatangan Timnas Israel U-20 atas berbagai alasan. BDS Indonesia, MER-C, Aqsa Working Group (AWG), dan Komite Indonesia untuk Solidaritas Dunia Islam (KISDI) telah menyatakan sikap dengan tegas menolak kedatangan Timnas Israel U-20 di Indonesia sebagai bentuk solidaritas terhadap Palestina. Namun, Erick mengatakan itu bukan domainnya sebagai Ketum PSSI atau Ketua LOC.

photo
Puluhan massa dari Youths Empathy and Solidarity menggelar aksi Damai Alquds 2022 di depan Gedung Meredeka Jalan Asia Afrika, Kota Bandung, Selasa (26/4/2021). - (Edi Yusuf/Republika)

"Saya rasa, kemarin sudah ada rapat. Kalau PSSI fokusnya ke penyelenggaraan, kita fokus di situ. Kita juga fokus mempersiapkan timnas, urusan politik itu domain-nya bukan di kita, itu jelas domain pemerintah," kata Erick di Jakarta, Rabu (8/3). "Pak Menpora juga menyatakan sudah ada Host City Agreement (terkait hal itu)," ujarnya menambahkan. 

Menanggapi prokontra terkait hal itu, Menteri Pemuda dan Olahraga Zainudin Amali mengatakan Indonesia perlu menjadi tuan rumah yang baik bagi siapa pun. Itu artinya, kata dia, Indonesia bersedia menjamu siapa pun termasuk Timnas Israel U-20 dan para suporternya yang kemungkinan juga akan hadir. 

Dia menegaskan, pemerintah melalui Presiden Joko Widodo telah memberikan dukungan penuh terkait penyelenggaraan Piala Dunia U-20 2023 ini. "Tentu ada bagian yang ditugaskan untuk menyelesaikan itu, sekarang sedang dikoordinasikan dengan Menko Polhukam. Apakah itu keamanan, hubungan luar negeri dan sebagainya," kata dia.

"Sekarang yang menangani adalah Menko Polhukam, benar kata pak ketum PSSI tugasnya menyiapkan timnas dan teknis pertandingan. Nanti pada saatnya, pasti Menko Polhukam akan menyampaikan langkah-langkahnya," ujar Zainudin menambahkan. 

Kekejian Penganiayaan David Tergambar dalam Rekonstruksi

Secara tiba-tiba kepala bagian kanan David ditendang dengan sangat keras.

SELENGKAPNYA

Stabilisasi Inflasi

Antisipasi sedari dini belit inflasi musiman Ramadhan-Lebaran.

SELENGKAPNYA

Uang Rafael Puluhan Miliar di SDB Diduga Hasil Suap

KPK bakal terus mengembangkan kasus Rafael.

SELENGKAPNYA

Ikuti Berita Republika Lainnya