
Info Halal
Titik Kritis Kehalalan Parfum
Parfum yang pelarutnya berasal dari non-alkohol, hukumnya halal dan tidak najis.
Tak lengkap rasanya jika bepergian tidak menyemprotkan parfum ke tubuh. Parfum telah menjadi gaya hidup banyak orang, apalagi bagi mereka yang sangat memperhatikan penampilan.
Parfum merupakan minyak esensial dan senyawa aroma serta pelarut, yang digunakan untuk memberikan wangi pada tubuh manusia. Parfum sendiri sudah dikenal sejak ribuan tahun yang lalu, dan konon, sejarah parfum bermula sejak zaman Mesir.
Islam menganjurkan umatnya untuk memakai wewangian pada waktu tertentu. Seperti pada saat shalat Jumat bagi laki-laki, lalu ketika perempuan berdandan di hadapan suaminya, serta saat hari-hari raya.
Saat ini, sudah banyak beragam jenis parfum tersebar di pasaran. Sebagai seorang Muslim ada baiknya memilih parfum yang halal. Selain terkait titik kritis, LPPOM MUI juga sering kali mendapat banyak pertanyaan terkait ini.
Laboratory Service Manager of LPPOM MUI, Heryani, menerangkan, bahan pelarut yang digunakan untuk parfum adalah etanol. Selama bukan dari industri khamr, penggunaan alkohol atau etanol (industri bahan kimia--Red) diperkenankan atau boleh digunakan untuk pemakaian luar, tak terkecuali saat shalat.

“Jadi, adanya etanol pada produk parfum ini tidak masalah. Alkohol atau etanol yang digunakan untuk parfum tidak sama dengan khamr jenis minuman keras yang memabukkan,” kata Heryani dikutip dari laman halalmui.org, Rabu (8/3/2023).
Alkohol atau etanol bisa dihasilkan dari fermentasi khamr, tapi juga bisa dari bahan alamiah, seperti dari bunga atau buah-buahan. Penggunaan alkohol yang bersumber dari fermentasi non-khamr (secara kimia) selama tidak digunakan untuk pangan, misalkan sebagai kosmetik dan hand sanitizer, itu masih diperbolehkan.
Adanya alkohol atau etanol pada produk parfum sebagai pelarut dan pengikat bahan esensial, berfungsi untuk membuat aroma parfum agar lebih tahan lama. Parfum yang pelarutnya berasal dari non-alkohol, hukumnya halal dan tidak najis.
Fragrance atau pewangi dalam parfum juga termasuk bahan yang kritis. Ada dua jenis fragrance, yakni berasal dari bahan alami dan sintetik.

Fragrance alami umumnya berasal dari bahan nabati, bunga, dan buah. Pembuatannya dilakukan secara fisik untuk mengambil ekstraknya, tanpa penambahan bahan lain.
Melihat dari bahan dan prosesnya, bisa dikatakan bahwa fragrance alami yang diolah seperti ini termasuk bahan tidak kritis. Sedangkan untuk fragrance sintetik biasanya lebih kompleks daripada yang alami dan kehalalannya pun bisa termasuk bahan yang memiliki titik kritis.
Sekalipun parfum beraroma bunga dan buah, tetapi komposisi bahannya juga mengandung bahan turunan lemak, baik dari hewan maupun nabati. Jika dari hewan, harus dipastikan berasal dari hewan halal yang disembelih sesuai syariat Islam.
Jika ingin membeli parfum yang sudah dipastikan halal, bisa membeli beberapa jenama parfum lokal. Misalnya, Wardah yang memiliki wangi fruity floral, ada juga Morris yang wanginya manis dan segar, serta Zoya body mist.
Alkohol bisa dihasilkan dari fermentasi khamr, atau dari bahan alamiah.
Kabel Internet Taiwan Diputus, Cina Siap Menyerang?
Ribuan penduduk pulau-pulau terluar Taiwan hidup tanpa internet selama sebulan terakhir.
SELENGKAPNYABerzikir Sambil Goyangkan Badan, Apa Hukumnya?
Allah SWT memerintahkan kepada orang-orang beriman untuk berzikir kepada Allah SWT.
SELENGKAPNYAMasjid dan Politik di Malaysia
Keputusan itu diambil untuk menjunjung tinggi kesucian masjid dan surau yang juga merupakan simbol pemersatu umat Islam.
SELENGKAPNYA